Pasutri Berani Hidup Terpencil di Dalam Hutan, Gubuk Kecil Dikelilingi Pohon Sejuk
Keduanya tinggal di sebuah gubuk sederhana di atas perbukitan seorang diri. Namun, keduanya justru tak merasa ketakutan.
Tinggal di desa dengan pemandangan alam yang cantik dan udara segar merupakan impian sebagian besar orang. Namun, bagaimana jadinya jika tak ada tetangga kanan kiri dan fasilitas minim?
Hal itu layaknya yang dialami oleh pasangan suami istri pemberani berikut ini. Keduanya tinggal di sebuah gubuk sederhana di atas perbukitan seorang diri.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu? Tentunya dengan menggunakan pola yang berirama dan penuh humor, patun dapat menghadirkan keceriaan di tengah-tengah kegiatan sehari-hari.
-
Bagaimana ciri khas Pantai Pasir Padi? Selain ombaknya yang tenang dan hamparan pasir putih yang luas, Pantai Pasir Padi juga dikelilingi oleh rimbunnya pohon cemara yang hijau.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Siapa Paulus Pandjaitan? Paulus putra dari Menko Luhut ini ternyata mengikuti jejak ayahnya yang meniti karier di bidang kemiliteran. Siapa yang tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Selain menjabat sebagai Menteri Menko Marves, ia juga memiliki karier mentereng di bidang kemiliteran. Anak sulungnya, Paulus Pandjaitan rupanya mengikuti jejak karier sang ayah.
Namun, keduanya justru tak merasa ketakutan. Lantas, seperti apa potret hingga kisah selengkapnya dari pasangan suami istri itu? Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube Rahmat Channel, Selasa (31/8/2021).
Gubuk Sederhana di Atas Perbukitan
Tak disangka, perbukitan yang berlokasi di perbatasan Majalengka dan Ciamis, Jawa Barat ini rupanya terdapat salah satu bangunan tak terduga. Tepat di atas perbukitan tersebut, hidup sepasang suami istri yang tinggal di sebuah gubuk sederhana dari anyaman bambu dan kayu.
Saking sejuknya, kediaman dari pasangan suami istri tersebut seringkali tertutup kabut. Rumah yang tepatnya berlokasi di Sukamantri, Ciamis tersebut dibangun di tengah-tengah pepohonan hutan.
YouTube Rahmat Channel ©2021 Merdeka.com
"Beliau tinggal jauh dari tetangga, kampungnya itu di depan sana dan tertutup sama kabut. Pasangan suami istri itu tidak memiliki keturunan, dulu punya tapi katanya meninggal dunia," terang sang presenter.
Minim Fasilitas
Tinggal di atas perbukitan dan seorang diri, bukan lah sesuatu hal yang mudah. Terlebih, keduanya harus berjibaku sendiri di tengah minimnya fasilitas yang bisa diakses.
Mulai dari jalanan berbatu hingga penerangan jalan harus dilalui keduanya. Pasangan suami istri itu pun bak sosok pahlawan yang saling melindungi dan berbagi satu sama lain.
YouTube Rahmat Channel ©2021 Merdeka.com
"Kondisi jalanannya di sana masih bebatuan, belum diaspal," sambungnya.
"Melihat minimnya fasilitas sarana dan prasarana yang ada dan jauh dari mana-mana apalagi jalanan berbatu bisa dikatakan pasangan suami istri tanpa anak ini bagai pahlawan bagi dirinya sendiri," lanjutnya.
Tak Merasa Takut
Meski terkesan mustahil untuk hidup di atas perbukitan tanpa tetangga dan minimnya fasilitas, namun pasangan suami istri yang satu ini begitu berani. Mereka mengungkapkan, tak ada rasa takut yang menyertai keduanya untuk tinggal seorang diri di tengah-tengah hutan.
"Tidak takut," ungkapnya.
YouTube Rahmat Channel ©2021 Merdeka.com
Tanah hingga bangunan yang kini ditinggali pasangan suami istri pemberani itu tak lain merupakan peninggalan dari orangtua. Meski sederhana nan kecil, namun banyak tanaman hias hingga perabotan yang ditata rapi hingga mempercantik rumah tersebut.