Penyebab Gondongan di Leher yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mengobatinya
Penyebab gondongan di leher, tentu saja dikarenakan tubuh tertular virus dari golongan paramycovirus.
Penyebab gondongan di leher, tentu saja dikarenakan tubuh tertular virus dari golongan paramycovirus. Virus jenis ini, dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan air liur, sekresi hidung, dan kontak pribadi yang dekat dengan penderita.
Gondongan sendiri merupakan peradangan kelenjar parotis yang terjadi akibat infeksi virus. Gondongan ditandai dengan pembengkakan pada pipi atau leher penderita. Sebab, lokasi kelenjar parotis berada di bawah telinga.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
Ketika tubuh terserang virus yang bernama paramyxovirus, maka akan terjadi pembengkakan pada bagian kelenjar air liur (parotis) dan muncul rasa nyeri terutama saat disentuh atau ditekan.
Lantas, apa saja penyebab gondongan di leher? Berikut informasi selengkapnya dilansir dari laman Alodokter dan berbagai sumber:
Gejala Gondongan
Orang yang terinfeksi virus paramycovirus biasanya tidak langsung menunjukkan gejala penyakit gondongan. Setidaknya butuh waktu antara 2 sampai 4 minggu sampai bisa diketahui. Beberapa penderita gondongan ada juga yang tidak merasakan gejala apapun, namun secara umum penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala seperti:
- Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis
- Demam
- Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Nyeri perut
- Hilang nafsu makan
Penyebab Gondongan
Penyebab utama gondongan tentu saja karena tubuh terpapar virus dari golongan paramyxovirus. Virus satu ini, menyebar melalui droplet, yaitu percikan air liur atau lendir yang keluar dari mulut atau hidung penderitanya. Virus yang masuk akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan pada kelenjar parotis.
Ada beberapa hal yang meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus ini, diantaranya:
- Berusia 2–12 tahun
- Belum mendapat vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS, penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama, atau kemoterapi
- Berada di lingkungan banyak kasus orang terkena gondongan
Selain itu, virus gondongan ini bisa menyebar saat seseorang menghirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara. Selain itu, bisa juga karena menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Melakukan kontak langsung dengan penderita, serta berbagi alat makan dan minum dengan penderita.
Cara Mengatasi Gondongan
Konsumsi Obat Anti Nyeri
Umumnya, seseorang yang menderita gondongan akan mengalami rasa nyeri di bagian pipi da leher. Anda bisa mengatasinya dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol. Namun obat semacam ini hanya bisa digunakan pada penderita penyakit gondongan ringan. Untuk gondongan yang sudah kronis, dibutuhkan obat-obatan yang lebih kuat dengan resep dokter.
Perbanyak Minum Air Putih
Untuk mencegah dehidrasi, penderita gondongan harus memperbanyak meminum air putih. Dengan adanya asupan air yang cukup, maka metabolisme tubuh akan menjadi lebih lancar dan mengurangi gejala yang disebabkan oleh parotis.
Perhatikan Asupan Makanan
Selain air putih, penderita gondongan juga harus memperhatikan asupan makana yang dikonsumsi. Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang lunak dan mudah dicerna, namun tetap memiliki nutrisi tinggi. Beberapa jenis makanan yang bisa dijadikan pilihan antara lain kentang, bubur nasi, daging yang dihaluskan, dan sayuran tim.
Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung asam tinggi karena akan merangsang produksi air liur yang bisa menyebabkan pembengkakan semakin parah. Makanan pedas juga harus dihindari jika Anda tidak ingin rasa nyeri semakin parah.
Pastikan Istirahat Cukup
Untuk menjaga kekebalan tubuh, penderita gondongan diminta untuk beristirahat dengan cukup. Selain membantu proses penyembuhan, istirahat cukup juga bisa meminimalisir penularan virus semakin meluas ke lingkungan sekitar.
Kompres Bagian yang Bengkak dengan Es Batu
Beberapa cara juga bisa dilakukan untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan salah satunya dengan mengompres bagian yang bengkak menggunakan es batu. Dengan sensasi dingin dari es batu, rasa nyeri akan berkurang.
Namun pastikan untuk membungkus es batu dengan handuk dan tidak langsung menempelkannya pada kulit karena bisa menyebabkan radang beku dan kerusakan jaringan syaraf yang justru memperparah penyakit Anda.
Pencegahan Gondongan
Penyakit gondongan bisa dicegah dengan cara memberikan imunisasi imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) pada anak-anak. Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Vaksin ini biasanya diberikan pada saat masih anak-anak. Jika belum pernah dilakukan pada masa kanak-kanak, vaksin MMR masih dapat diberikan pada usia dewasa. Pemberian vaksin MMR untuk dewasa disarankan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.
Pencegahan gondongan juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri, rutin mencuci tangan, tidak berbagi peralatan mandi atau makan penderita, serta menerapkan etika batuk, salah satunya dengan menutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk.