Penyebab Perilaku Menyimpang pada Remaja, Pahami 2 Faktor Utamanya
Berdasarkan teori konflik, penyebab perilaku menyimpang berasal dari ketidaksetaraan sosial, politik, atau materi dalam suatu kelompok sosial. Seseorang akan menjadi menyimpang sebagai akibat dari pemaksaan identitas.
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja dapat dipicu oleh dua faktor utama, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Sayangnya masih banyak orangtua yang masih salah dalam memahami anak-anaknya di periode transisi menuju dewasa ini.
Faktor internal perilaku menyimpang, seperti tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin, dan kedudukan anak dalam keluarga. Sedangkan faktor eksternal, termasuk kehidupan keluarga, lingkungan, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa.
-
Apa saja masalah kesehatan yang sering dialami remaja? Anak remaja seringkali menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kondisi mereka secara keseluruhan. Perubahan gaya hidup, tekanan akademis, dan budaya digital merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan ini. Sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang mungkin tidak efektif dalam melawan infeksi.
-
Apa saja yang termasuk ke dalam perkembangan kecerdasan anak remaja? Perubahan ini mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak remaja, yang meliputi kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan moral.
-
Apa saja bentuk kenakalan remaja yang bisa dilakukan? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Bagaimana remaja dapat menjaga kebersihan tubuh? Memakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak bau atau lembap. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat. Bagi remaja perempuan, bersihkan alat kelamin Anda setiap setelah buang air kecil maupun besar.
-
Siapa yang berperan dalam membentuk sikap dan perilaku remaja? Di samping itu, pengaruh dari lingkungan sosial, termasuk teman sebaya, keluarga, sekolah, dan media, turut berperan serta dalam membentuk sikap, nilai, dan perilaku remaja, yang sering kali terpengaruh oleh tekanan dan dorongan dari lingkungan sekitarnya terutama terkait penggunaan narkoba, alkohol, dan perilaku seksual.
-
Apa yang terjadi pada remaja tersebut? Seorang remaja asal California menjadi fokus penelitian medis terbaru setelah koin logam terjebak secara tegak di antara pita suaranya seperti yang terjadi pada mesin slot.
Apalagi di era modern saat ini, tak jarang para remaja lebih memerhatikan gadget dibandingkan keluarganya sendiri.
Berdasarkan teori konflik, penyebab perilaku menyimpang berasal dari ketidaksetaraan sosial, politik, atau materi dalam suatu kelompok sosial. Seseorang akan menjadi menyimpang sebagai akibat dari pemaksaan identitas.
Perilaku menyimpang dipahami sebagai perilaku berulang yang melanggar norma sosial, tidak sejalan dengan nilai dan aturan konvensional, dinilai negatif oleh orang lain, mengarah pada maladaptasi individu. Bahkan merugikan dirinya sendiri maupun masyarakat.
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja, sejatinya dapat dicegah dan diatasi. Terutama dari kesadaran orangtua sendiri, sebagai teladan di rumah. Baru kemudian para guru di sekolah, serta lingkungan pergaulan.
Berikut ini beberapa penyebab perilaku menyimpang pada remaja, seperti dihimpun dari jurnal 'Kenakalan Remaja dan Penanganannya' Universitas Padjajaran, Jumat (17/9).
Penyebab Perilaku Menyimpang Faktor Internal
Ilustrasi remaja depresi, Shutterstock/Africa Studio
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa perilaku menyimpang dipicu oleh dua faktor utama. Faktor yang pertama, dari dalam atau disebut internal. Penyebab perilaku menyimpang ini karena tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin, dan kedudukan anak dalam keluarga.
Berikut ini penyebab perilaku menyimpang pada remaja dikutip dari jurnal Universitas Padjajaran:
1. Krisis Identitas
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja acap kali hadir dari krisis identitas. Hal ini umum dialami oleh mereka, di masa transisi dari anak-anak menuju dewasa.
Krisis identitas ini terjadi karena di umur remaja, mereka akan mengalami perasaan untuk membutuhkan pengakuan dari lingkungannya, serta adanya identitas peran yang mulai dijalankan.
Umumnya saat kedua hal ini tak dapat dicapai oleh para remaja, maka muncul kecenderungan untuk melakukan pelanggaran norma. Tindakan melanggar ini tentu saja mengarah pada kenakalan remaja.
Tindakan menyimpang yang remaja lakukan sebagai alih-alih mencari perhatian, atau mencari identitas diri. Bahkan berbaur dengan lingkungan, yang terkadang tidak mereka sadari lingkungan tersebut dinilai negatif oleh masyarakat.
2. Kontrol Diri yang Lemah
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja selanjutnya, bisa berasal dari kontrol diri yang lemah. Di masa transisi, mereka masih belum bisa mengatur emosi dan kemampuan diri dengan tepat.
Belum bisa sempurna membedakan, mana tingkah laku yang dapat diterima dan tidak di lingkungan masyarakat.
Sehingga remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak remaja sudah bisa membedakan dua tingkah laku itu, tetap bisa melakukan perilaku menyimpang saat tidak mampu mengembangkan kontrol diri dengan baik.
Penyebab Perilaku Menyimpang pada Remaja Faktor Eksternal
©Shutterstock.com/Antonio Guillem
Sementara penyebab perilaku menyimpang pada remaja yang dipicu dari luar atau eksternal, bisa berupa kondisi keluarga, lingkungan rumah, pergaulan di sekolah, tindakan guru, dan masih banyak lagi.
1. Kurangnya Perhatian dan Kasih Sayang
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja yang umum terjadi ialah kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Seperti diketahui, keluarga merupakan lingkungan pendidikan paling pertama dan utama bagi.
Tanggung jawab besar para orangtua untuk mendidik anak mampu berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak remaja memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orangtua serta anggota keluarga lain.
Orangtua bisa memberi contoh perilaku baik, memberikan kasih sayang yang adil untuk setiap buah hatinya, dan banyak lagi.
Sebaliknya, anak dengan kondisi broken home, keluarga yang berantakan, atau akibat salah satu orangtua meninggal, ekonomi keluarga yang sulit, serta diliputi konflik keras. Sejumlah kasus ini bisa memberikan pengaruh buruk pada sikap dan perilaku remaja.
2. Kurangnya Pemahaman Agama
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja berikutnya terjadi karena urangnya pemahaman agama. Masih mengenai peran orangtua, bagaimana menjadi teladan serta menanamkan nilai agama yang baik kepada anak sejak dini.
Melalui pendidikan agama, anak remaja bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, mereka mengerti apa saja yang memiliki nilai kebaikan.
Lalu mengenal perilaku yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama tak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, mereka akan merasa kesulitan dalam menjalankan peran di masyarakat.
3. Tempat Pendidikan
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja dari faktor luar bisa dari lingkungan pendidikan atau di sekolah. Dalam hal ini, sekolah merupakan lingkungan kedua yang berpotensi jadi tempat kenakalan remaja.
Mereka bisa saja melakukan berbagai tindakan atau sikap yang melanggar di jam-jam pelajaran.
Contoh perilaku menyimpang di sekolah, seperti membuat kegaduhan, berkelahi, serta menindas teman sekelas.
Dengan begitu, sekolah bertanggung jawab membina dan membimbing setiap siswa untuk berperilaku baik. Kemudian memanfaatkan waktu dengan baik.
©Shutterstock.com/Monkey Business Images
4. Lingkungan Pergaulan
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja faktor eksternal yang lain, bisa berasal dari pengaruh lingkungan sekitar. Ini termasuk teman sepermainan atau sebaya.
Mereka memberikan peran penting bagi setiap remaja yang sedang berkembang dan melewati masa transisi. Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk, akan mendapat banyak pengaruh perilaku negatif juga.
Sebaliknya, remaja dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif. Akan dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu sama lain. Hal ini perlu menjadi perhatian setiap orang tua.
Mencegah dan Mengatasi Perilaku Menyimpang
Ilustrasi keluarga ©Shutterstock
Berdasarkan temuan dari beragam literatur, berikut ini rekomendasi yang patut diperhatikan dilakukan untuk mencegah. Bahkan mengatasi perilaku menyimpang pada remaja, seperti dikutip dari EA Journals:
- Konseling keluarga harus ditanggapi dengan serius oleh semua konselor. Karena ini akan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk belajar bagaimana menangani dan mengelola anak-anak mereka. Bahkan dibutuhkan kesadaran dan kemauan dari orangtuanya sendiri.
- Orang tua harus memantau apa yang ditonton anak-anaknya di televisi dan smartphone. Karena ada banyak hal negatif yang ditayangkan.
- Pemerintah dapat memberlakukan undang-undang terhadap perilaku menyimpang di sekolah menengah. Termasuk andil dalam mengawasi tayangan di televisi dan media. Ini dapat menghalangi siswa untuk terlibat dalam perilaku yang akan merusak akademik mereka.
- Menjalin kedekatan dengan remaja. Supaya memahami perubahan yang mereka alami selama periode transisi.