Perang Sama Amerika Serikat Batal, Iran Malah Terpojok karena Tembak Pesawat Ukraina
Konflik Iran-AS mereda dengan pernyataan dua belah pihak yang tak ingin perang, bukan berarti hubungan dua negara ini jadi lebih harmonis. Keduanya masih berseteru, terakhir, AS tuduh Iran jadi penyebab jatuhnya pesawat Ukraina.
Ketegangan Iran dan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut hingga hari ini, Senin (13/1). Terakhir, AS menuduh Iran menjadi penyebab jatuhnya pesawat boeing 737 milik Ukraina yang melintas di Iran, Rabu (8/1) lalu.
Kejadian jatuhnya pesawat Ukraina ini membuat Iran menjadi terpojok. AS mengatakan memiliki bukti yang menunjukkan pesawat tersebut jatuh karena tertembak rudal. Tak hanya AS, Kanada juga menyebutkan hal serupa.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kenapa presiden baru Iran ingin lebih dekat dengan Amerika Serikat? Menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dan bahkan menjalin hubungan dengan AS," tulis Sadeghi.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Mengapa ramalan Donald Trump menimbulkan perdebatan? Prediksi ini memicu perdebatan ringan namun menegangkan dengan pembawa acara Jesse Watters. Pasalnya Watters dikenal atas dukungannya terhadap Trump.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa rencana presiden baru Iran ke depannya? Dalam pidato kemenangannya, Pezeskhian memaparkan rencananya ke depan dan mengatakan akan mengedepankan dialog, musyawarah, dan konsensus nasional, serta berjanji untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, budaya, politik di Iran.
"Kami memiliki intelejen dari berbagai sumber, termasuk sekutu kami dan sumber-sumber kami. Bukti mengindikasikan pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara Iran. Ini mungkin tak sengaja," jelas Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dilansir dari Bloomberg, Rabu (8/1).
Iran membela diri dan menyatakan siap melibatkan semua pihak untuk investigasi pesawat yang menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin. Akibat kecelakaan ini, kondisi Iran menjadi terpojokkan. Konflik Iran-AS masih terus berlanjut.
Semua Bermula dari Tindakan AS Bunuh Soelaimani
Hubungan Iran dan AS sudah memanassejak perang revolusi islam di Iran bergulir. Hubungan dua negara ini kembali memanas dalam dua dekade terakhir. Ketegangan kembali memuncak ketika AS dengan sengaja membunuh Jenderal Qassim Soelaimani, Jumat (3/1) lalu.
2020/AFP
Pasukan AS menyerang Bandara Damaskus Irak, di mana ada Soelaimani, Al-Muhandis, dan beberapa pejabat penting lain. Serangan pesawat nirawak ini menewaskan Soelaimani dan Al-Muhandis
Sabtu (4/1), Iran mengibarkan bendera merah yang menandakan balas dendam dalam tradisi Syiah. Presiden Iran, Hassan Rouhani menyebutkan soal balas dendam di pemakaman Soelaimani.
Iran Balas Tembakan Rudal ke 2 Pangkalan AS di Irak
Pernyataan balas dendam Iran terlaksana. Rabu (8/1) pagi, Iran menyerang kamp pasukan AS di Irak dengan puluhan rudal. Dua kamp AS menjadi sasaran Iran, Al-Asad dan Erbil.
Tak lama setelah serangan itu, Korps Pengawal Revolusi Islam (KPRI) menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pernyataan ini disiarkan langsung di siaran televisi Iran.
"Para prajurit pemberani di unit aerospace KPRI telah melancarkan serangan sukses dengan puluhan rudal balistik ke pangkalan militer Al Asad atas nama martir Jenderal Qassim Sulaimani," ungkap KPRI dikutip dari Liputan6.com, Rabu (8/1) lalu.
Pesawat Ukraina Jatuh di Iran
Di saat bersamaan dengan serangan balas dendam Iran, pesawat komersil dari Maskapai Internasional Ukraina jatuh di Iran. Pesawat Boeing 737 itu diduga tertembak rudal Iran.
Pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini ini membawa 167 penumpang dan 9 awak kabin. Diketahui seluruh penumpang dan awak kabin tersebut tewas.
Kejadian ini membuat Iran terpojok. Beberapa negara menuduh Iran sebagai penyebab kecelakaan naas ini. Di antara negara-negera yang menuduh tersebut, ada Amerika Serikat dan Kanada.
AS Tuduh Iran Tembak Pesawat Ukraina
Dilansir dari Bloomberg, pejabat intelejen AS memiliki bukti yang menunjukkan pesawat Ukraina jatuh di Iran karena rudal. Bukti yang dimaksud AS berbentuk foto satelit dan sadapan komunikasi.
narotama.ac.id
Tidak hanya AS yang menuduh Iran, Kanada lewat Perdana Menterinya, Justin Trudeau juga menyatakan hal senada dengan AS. Kanada juga memiliki bukti dari sumber-sumber mereka.
"Kami memiliki intelejen dari berbagai sumber, termasuk sekutu dan sumber kami" kata Trudeau, Rabu (8/1).
Iran Membantah Tembak Pesawat Ukraina
Kecelakaan pesawat Ukraina di Iran membuat Iran kalang kabut, terlebih dengan tuduhan bertubi-tubi dari berbagai negara. Iran lewat juru bicara pemerintahannya, Ali Rabiei menyatakan siap membuka diri untuk semua negara yang ingin terlibat dalam investigasi kecelakaan itu.
"Berdasarkan regulasi internasional, perwakilan dari badan penerbangan sipil dari negara di kecelakaan terjadi (dalam kejadian ini Iran), badan penerbangan sipil dari negara yang menerbitkan sertifikat kelaikan terbang (Ukraina), pemilik maskapai, perusahaan pembuat pesawat, dan pembuat mesin pesawat bisa terlibat dalam proses investigasi," jelas Rabiei dalam pernyataan pers, Jumat (10/1) dilansir dari Press TV.
Menanggapi tuduhan AS dan kepemilikan barang bukti, Rabiei membantahnya. Rabiei membantah klaim AS yang menyatakan rudal Iran jadi penyebab jatuhnya pesawat Ukraina.
"Tidak ada yang akan bertanggung jawab atas kebohongan besar begitu diketahui bahwa klaim itu palsu," lanjut Rabiei.
Iran Akui Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
Sehari setelah pernyataan Ali Rabiei, Sabtu (11/1), militer Iran memberikan penyataan resmi kalau pesawat boeing Ukraina memang jatuh karena tembakan rudal yang tak sengaja.
Dilansir dari AP News, pihak militer Iran menjelaskan kalau posisi pesawat boeing tersebut berada terlalu dekat dengan pusat militer sensitif, dan dikira sebagai ancaman. Terlebih, saat kejadian, militer Iran berada dalam kesiapan level tinggi.
AP
"Dalam kondisi demikian, akibat human-error dan ketidaksengajaan, pesawat tertembak," jelas militer Iran lewat pernyataan resminya. Rouhani telah meminta maaf atas kejadian ini.
"Republik Islam Iran sangat menyesalkan bencana kesalahan ini," ujar Rouhani dalam pernyataan duka cita untuk korban kecelakaan.
Muncul Demonstrasi di Iran Minta Ali Khamenei Mundur
Pengakuan Iran atas ketidaksengajaan menembak pesawat komersil Ukraina dan menyebabkan 176 orang tewas, membuat rakyat Iran berunjuk rasa, Minggu (12/1).
ncr-iran.org
Pengunjuk rasa ini menuntut pejabat senior mengundurkan diri, di antaranya Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.
"Komandan tertinggi (Khamenei) mundur, mundur," teriak pengunjuk rasa dikutip dari video, dilansir Aljazeera. Dalam video tersebut, ada ratusan orang berkumpul di depan Universitas Amir Kabir, Teheran di hari yang sama dengan pengakuan pemerintah Iran, Sabtu (11/1).
Pengunjuk rasa juga mengecam atas kelalaian militer Iran yang menyebabkan tewasnya warga sipil dari berbagai negara. Ratusan orang ini juga meminta pemerintah bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat Ukraina tersebut.
Donald Trump Dukung Masyarakat Iran Demo
Unjuk rasa di Iran, Sabtu (11/1) ditanggapi Presiden AS, Donald Trump dengan nada positif. Lewat cuitannya di Twitter, Minggu (12/1) dalam Bahasa Persia, Trump mengaku terinspirasi dengan keberanian rakyat Iran tersebut.
2020 Merdeka.com
"Kepada para pemberani, rakyat Iran yang telah lama menderita. Saya mendukung kalian sejak awal saya berkuasa, dan pemerintahan saya akan terus bersama kalian. Kami mengikuti dengan cermat unjuk rasa kalian, dan terinspirasi oleh keberanian kalian," tulis Trump.
Pernyataan Trump ini belum ditanggapi lebih lanjut lagi oleh pemerintah Iran yang saat ini terpojokkan dengan segala penjuru.
Amerika Serikat juga Pernah Tembak Jatuh Pesawat Komersil Iran
Kilas balik tahun 1988, pesawat komersil Iran Airbus 300, juga pernah ditembak jatuh oleh rudal AS jenis Vincennes. Akibatnya pesawat yang membawa 290 penumpang tersebut hancur dan seluruh orang di dalamnya tewas.
ATR
Kejadian ini bermula saat AL AS mengira pesawat tersebut sebagai jet tempur musuh. Militer AS menembakkan rudal penghancur di ketinggian 7.500 kaki di atas Lurus Hormuz.
Pemerintah AS menyatakan penyesalan atas insiden tersebut, namun belum pernah bertanggung jawab secara resmi. Sampai saat ini, Iran Air masih memakai nomor penerbangan IR655 untuk mengenang kejadian tersebut.