Pergi ke Toko buat Beli Makan Keluarganya, Anak 7 Tahun di Gaza Wafat Dibom Israel & Hanya Bisa Dikenali Sang Ayah dari Pakaiannya
Bocah 7 tahun asal Gaza tewas mengenaskan saat pergi ke toko roti untuk beli makanan keluarganya.
Kisah pilu dialami oleh seorang anak berusia 7 tahun asal Gaza yang wafat usai menjadi korban serangan bom Israel.
Melansir dari akun Instagram @handsfoundation.idn, Rabu (18/9) peristiwa itu terjadi pada Senin (16/9) saat pasukan zionis mengebom kawasan pengungsian Al-Mawasi, Gaza Selatan yang dianggap sebagai 'zona kemanusiaan'.
- Bukti Israel Kejamnya Luar Biasa, Anak Kecil Ditembak buat Pancingan saat Warga Datang Menolong Langsung Dibom
- Seorang Ayah di Gaza Terus Memeluk Anaknya saat Tidur, Alasannya Amat Memilukan 'Jika Israel Membom Kami Mati Bersama'
- Berpisah Selama 90 Hari, Ayah di Gaza Menangis Tersedu Akhirnya Bisa Bertemu Anak dalam Keadaan Selamat
- Tak Ada Pasokan Gandum, Warga Gaza Terpaksa Giling Pakan Ternak Untuk Bikin Roti
Awalnya bocah yang diketahui bernama Mohammad Al-Ustaz tersebut hendak membeli roti di sebuah toko roti.
Mendengar kabar adanya ledakan di sebuah toko roti, sang ibu yang menunggu di tenda berharap anaknya bisa kembali dengan membawa roti.
Nahasnya, toko roti yang dituju oleh putranya justru menjadi salah satu yang disasar serangan oleh Israel.
Al-Ustaz yang kebetulan berada di sekitarnya langsung ikut terkena ledakan hingga membuat kepalanya terpenggal dan hanya menyisakan tubuhnya.
Hal tersebut diketahui dari kain kafannya yang tertulis "Tidak ada kepala, dikenali dari pakaiannya".
Ayahnya lalu pergi ke rumah sakit untuk mencari putranya yang tak kunjung pulang.
Setelah mencari di antara yang terluka dan tidak ditemukan putranya, ia pergi ke kamar jenazah.
Petugas kamar jenazah pun bertanya kepadanya, "apakah anda mengenali anak tanpa kepala ini? Apakah anda mengenali pakaian ini?"
Melihat jasad putranya terbaring di atas kain kafan dengan kondisi yang memprihatinkan, sang ayah langsung menangis dan tak kuasa menahan pedih melihat putranya kini tak lagi bernyawa.
Ayah Al-Ustaz menangis histeris di dalam ruangan jenazah Rumah Sakit Nasser yang berada dekat dengan Khan Younis.
Bocah laki-laki itu menjadi salah satu dari empat orang lain yang gugur akibat serangan udara pasukan zionis.
Kabar terbaru yang diperoleh hingga saat ini aksi genosida di Gaza yang sudah berlangsung selama 347 hari telah membunuh 41.226 jiwa dan 95.413 mengalami luka-luka hingga kritis serta ada sekitar 10.000 lebih warga yang terkubur di bawah reruntuhan rumah yang hancur.