Perintah Tegas Prabowo ke para Pembantunya di Kabinet, Kalau Ngeyel Langsung Dicopot!
Rapat paripurna berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo memberikan instruksi yang sangat rinci kepada para pembantunya.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan sidang kabinet pertamanya di Kantor Presiden Jakarta pada Rabu, 23 Oktober 2024 kemarin. Dalam pertemuan tersebut, semua menteri hadir untuk menerima arahan dari Presiden.
Rapat yang berlangsung sekitar 2,5 jam ini diisi dengan instruksi mendetail dari Prabowo kepada para pembantunya.
"Kami dari Kabinet Merah Putih, dipimpin oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto. Rapat cukup lama, sekitar 2,5 jam presiden memberikan arahan yang sangat detail," ungkap Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.
Hasan menambahkan bahwa arahan yang diberikan bertujuan untuk menyatukan visi agar kabinet Merah Putih dapat segera 'beraksi' dengan tim yang telah dibentuk untuk meningkatkan kinerja.
Berikut adalah enam instruksi tegas Prabowo kepada kabinet Merah Putih dalam sidang perdananya:
1. Perintahkan Kapolri-BIN Fokus Atasi Judi Online, Narkoba, hingga Korupsi
Presiden Prabowo Subianto memberikan perintah kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Herindra untuk fokus mengatasi ancaman serius seperti judi online, narkoba, dan korupsi.
"Saya minta Jaksa Agung, Kapolri, BPKP, Badan Intelijen Negara fokus ancaman yang berat bagi kita. Judi online, narkoba, penyelundupan, penyelewengan, korupsi, kebocoran," kata Prabowo saat memimpin rapat di Kantor Presiden Jakarta.
Ia menekankan bahwa ancaman-ancaman tersebut hanya dapat diatasi melalui penegakan hukum yang tegas dan didukung oleh bukti yang kuat.
"Hanya dengan penegakan hukum yang tegas dan Intelijen yang baik, bukti-bukti yang kuat bisa kita segera mitigasi hal ini semua," ujarnya.
2. Beri Pendidikan yang Layak untuk Anak Bangsa
Dalam kesempatan ini, Prabowo juga menyampaikan pentingnya peningkatan pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Ia ingin agar semua anak di Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak.
"Pendidikan sangat mutlak. Saya sudah panggil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dan Menteri Pendidikan Dasar-Menengah. Kita sudah mempunyai gambaran besar bagaimana kita segera akan menyentuh semua anak-anak kita," jelasnya.
"Kita akan gunakan teknologi untuk mempercepat, membawa pendidikan kepada anak-anak kita," katanya
3. Minta Menteri Bekerja seperti 'Total Football'
Dalam arahan tersebut, Prabowo meminta menteri Kabinet Merah Putih untuk menyatukan visi agar dapat langsung 'beraksi' dengan tim yang telah dibentuk demi efisiensi kerja.
"Segera menyusun tim kerja yang baik, tim yang bisa bekerja dengan baik dan bisa bekerja dengan efisien. Beliau meminta seluruh menteri membangun sebuah super tim yang bisa bekerja seperti tim total football," jelas Hasan.
Total football sendiri adalah taktik dalam sepak bola yang mengharuskan semua pemain saling mengisi dan berkolaborasi untuk menguasai permainan.
Hasan juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo mengingatkan seluruh kementerian dan kepala badan untuk setia pada tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Artinya, tidak ada yang boleh mengkhianati tujuan bernegara yakni mengelola kekayaan Indonesia untuk kemakmuran rakyat.
"Birokrasi harus berubah dan harus bisa lebih cepat dalam melayani kebutuhan masyarakat. Jangan terlalu banyak membuat kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat," tutup Hasan.
4. Utamakan Kepentingan Nasional
Prabowo Subianto menyadari bahwa setiap menteri memiliki kepentingan dari kelompoknya masing-masing. Namun, ia menekankan pentingnya untuk menyepakati kepentingan nasional yang esensial, yaitu kemerdekaan dan keutuhan Indonesia.
"Kita masing-masing punya kepentingan kelompok masing-masing, tetapi mana kala kita sudah bicara tentang bangsa dan negara, kita harus sepakati kepentingan nasional yang vital, saya meyakini kepentingan nasional vital kita tentunya harus kita sepakati adalah kemerdekaan dan keutuhan NKRI," ungkap Prabowo.
Prabowo menambahkan bahwa para menteri perlu cerdas dan kompeten untuk memastikan keutuhan serta keberlangsungan Indonesia. Dengan cara ini, kekayaan yang dimiliki Indonesia dapat terlindungi dan dikelola dengan baik.
5. Ancam Copotan Menteri yang Tidak Patuh
Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk mempertaruhkan kepemimpinannya demi program penyediaan makanan bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil. Ia juga memberikan kesempatan kepada menteri-menteri yang tidak mendukung program ini untuk mundur dari kabinet yang dipimpinnya.
"Saya pertaruhkan, saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategik. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," tegas Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Prabowo Subianto menegaskan bahwa Kabinet Merah Putih adalah satu kesatuan yang harus saling mendukung untuk memajukan bangsa Indonesia. Dia juga meminta Kepala Badan Gizi Nasional serta kementerian dan lembaga terkait untuk segera melaksanakan program penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil.
Selain itu, Prabowo meminta para menteri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia mengingatkan agar para menteri tidak ragu untuk mengganti pejabat-pejabat di kementeriannya yang dinilai tidak bekerja secara maksimal.
"Ini saya minta menteri-menteri sekarang, mari kita lebih berani, tidak ragu-ragu untuk memberi pelayanan terbaik untuk rakyat kita. Kalau Anda tidak puas dengan pejabat-pejabat di bawah Anda, laporkan, kita segera ganti," kata Prabowo.
Dia percaya bahwa banyak orang yang siap untuk mengabdikan diri demi kemajuan Indonesia, sehingga menteri memiliki wewenang untuk mencopot atau merumahkan pejabat-pejabat yang tidak patuh dan tidak bekerja dengan baik.
6. Kurangi Kegiatan Luar Negeri dan Studi Banding
Presiden Prabowo Subianto meminta para menteri dalam Kabinet Merah Putih untuk mengurangi berbagai kegiatan seremonial, seminar, dan perjalanan ke luar negeri. Menurutnya, lebih baik jika anggaran yang ada dialokasikan untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," ujar Prabowo Subianto saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Prabowo juga menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran, termasuk mengkritik kegiatan studi banding ke negara lain untuk belajar pramuka.
"Jangan mengada-ada. Studi banding, belajar pramuka ke negara lain. Saya minta efisien," kata Prabowo.