Pernah Tak Naik Kelas Sampai Dipenjara Usia 16 Tahun, Remaja itu Kini Sukses jadi Wakil Rakyat
Kisah pria yang pernah tak naik kelas sampai dipenjara usia 16 tahun namun kini sukses jadi wakil rakyat.
Kisah pria yang pernah tak naik kelas sampai dipenjara usia 16 tahun namun kini sukses jadi wakil rakyat.
Pernah Tak Naik Kelas Sampai Dipenjara Usia 16 Tahun, Remaja itu Kini Sukses jadi Wakil Rakyat
Setiap orang tentu tidak mengetahui secara pasti jalan hidup maupun masa depan masing-masing.
Meskipun memiliki masa lalu yang kelam, tak lantas membuat seseorang juga mempunyai masa depan suram. Semua bisa berubah tergantung dengan usaha dan kerja keras yang dilaluinya. Seperti kisah pria satu ini.
Lantas bagaimana kisah pria yang pernah tak naik kelas sampai dipenjara usia 16 tahun namun kini sukses jadi wakil rakyat? Melansir dari akun Instagram adian__napitupulu, Senin (9/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
- Kesaksian Pendaki Selamat saat Erupsi Marapi, Sebut Sempat Mendengar Suara dari Dalam Kawah
- Potret Rumah Mewah Ricky Perdana yang Serba Putih, Ruang Tamu Berisi Kursi Bak di Kerajaan dan Miliki Kolam Renang ala Santorini
- Sukses Jadi Penyanyi Terkenal & Kaya Raya, Potret Rumah Terkini Pedangdut Jebolan D'Academy
- Kisah Sukses Ilham Fauzi, Sejak Kecil Tertindas Sudah Besar Sukses jadi Pengusaha
Adian Yunus Yusak Napitupulu membagikan kisah hidupnya yang jarang tersorot. Siapa sangka, Ia pernah tidak naik kelas semasa sekolah. Bahkan, Ia juga pernah ditangkap polisi saat berusia 16 tahun.
"Saya pernah tidak naik kelas, umur 16 tahun ditangkap polisi," ungkap Adian.
"Lalu tidak naik kelas satu kali di SMA, 4 kali diberhentikan dari SMA," sambungnya.
Instagram adian__napitupulu
Tidak bisa dipungkiri, masih banyak orang yang sering menjadikan kumpul keluarga sebagai ajang bercerita tentang prestasi anak. Hal itu juga dirasakan oleh Adian.
"Kumpul-kumpul keluarga itu kan selalu jadi ajang orang untuk bercerita tentang prestasi anaknya. Misalnya 'eh itu si Arini naik kelas loh juara sekian sekian, Adian gimana? Pindah, diberhentiin'," ujarnya.
Adian pun mengaku cukup terganggu atas semua pertanyaan tersebut. Terlebih, Ia mengalami selama bertahun-tahun.
"Tahun depan ketemu lagi, 'Oh sini ini sudah begini loh. Adian gimana? Dipindahin lagi'. Bertahun-tahun dan itu yang mengganggu," paparnya.
Di sisi lain, banyak pula orang-orang yang sering kali menghakimi masa depan anak sendiri. Biasanya mereka akan melihat dari perbuatan maupun perilaku si anak.
"Banyak orang sekarang menghakimi masa depan anaknya sendiri karena perbuatan-perbuatan perilaku anaknya, tidak naik kelas, diberhentiin,
lalu dalam omongan keluarga dia dihakimi seolah-olah tidak punya masa depan, semangatnya dimatikan dan sebagainya," kata Adian.
Instagram adian__napitupulu
Ia pun merasa hal tersebut salah. Tidak seharusnya orang-orang menghakimi masa depan anak hanya karena perbuatan atau perilakunya. "Menurut saya itu salah," ujarnya.
Adian pun mengatakan bahwa hidup itu misterius di mana tidak ada orang yang tahu mengenai arah hidup manusia.
"Hidup itu misterius, nggak ada orang yang tahu tentang arah hidup setiap manusia itu bagaimana.
Dia pernah punya masa lalu yang buruk tapi kemudian dia punya masa depan yang baik, tidak ada yang bisa menjadi hakim buat masa depan orang," tutupnya.
Instagram adian__napitupulu
Adian juga membuktikan bahwa perbuatan atau perilaku anak-anak tidak menjadikan patokan masa depan anak itu sendiri. Ia kini berhasil menjadi orang sukses.
Ia kini merupakan seorang politikus yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sejak tahun 2014, Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten Bogor).
merdeka.com