Profil Letjen TNI (Purn) Muhamad Herindra, Kepala BIN dengan 30 Tahun Karier Militer dan Berbagai Penghargaan
Pengalaman Herindra di Kopassus dan Kementerian Pertahanan dianggap sebagai aset penting dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin rumit.
Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra menarik perhatian publik setelah diangkat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 21 Oktober 2024. Pengangkatan ini menjadi langkah penyegaran bagi institusi intelijen negara, yang sebelumnya dipimpin oleh Jenderal Pol (Purn.) Budi Gunawan selama hampir delapan tahun.
Dengan latar belakang militer yang kaya, terutama di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Herindra diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam strategi keamanan dan intelijen Indonesia.
Selain memiliki pengalaman panjang sebagai perwira Kopassus, Herindra juga pernah menduduki posisi penting di Kementerian Pertahanan, di mana ia mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Pertahanan.
Pada Senin (4/11/2024), Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra mengadakan rapat pertama dengan Komisi I DPR RI. Rapat yang berlangsung secara tertutup ini diadakan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Agenda rapat kali ini adalah untuk membahas 100 hari kerja Kepala BIN serta persiapan menjelang Pilkada. Selain itu, rapat tersebut juga membahas isu-isu terkait ancaman terhadap demokrasi, serta masalah pinjaman online (pinjol), judi online (judol), narkoba, dan kondisi ekonomi.
1. Pendidikan
Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra, yang lahir di Magelang pada 30 November 1964, telah menunjukkan prestasi yang sangat mengesankan sejak awal kariernya di Akademi Militer. Ia menyelesaikan pendidikan dengan predikat terbaik dan menerima penghargaan Adhi Makayasa serta Tri Sakti Wiratama sebagai lulusan terbaik tahun 1987.
Herindra melanjutkan pendidikan di bidang intelijen dan hubungan internasional di Universitas Salford dan Universitas Nasional Malaysia. Kedua institusi tersebut memberikan Herindra landasan intelektual yang kokoh untuk mendukung strategi keamanan negara yang efektif.
Selain itu, ia juga mengikuti berbagai pelatihan militer di Amerika Serikat, termasuk di Norwich University dan National Defense University. Dengan pendidikan dan pelatihan yang mumpuni, Herindra siap menghadapi tantangan dalam dunia militer dan keamanan nasional.
2. Perjalanan Karier
Setelah menyelesaikan pendidikan di akademi, Herindra memilih untuk bergabung dengan pasukan elite Kopassus. Di sana, ia menjalani pelatihan yang sangat intensif, yang berperan penting dalam membentuk kemampuannya sebagai prajurit yang tangguh.
Pengalaman yang didapatkan di Kopassus sangat memperkaya keterampilan dan keahliannya dalam berbagai operasi serta misi khusus, baik yang bersifat komando maupun non-komando. Selama bertugas di Kopassus, Herindra mengisi berbagai posisi strategis, mulai dari komandan batalyon hingga peran dalam intelijen.
Pada tahun 2001, ia diangkat sebagai komandan Batalyon Infanteri 812 yang memiliki tugas khusus di Unit Penanggulangan Terorisme Kopassus. Dalam posisi ini, ia mendapatkan pengalaman yang mendalam dalam operasi kontra-terorisme.
Setelah masa tugasnya di Kopassus, pengalaman Herindra meluas ketika ia ditugaskan sebagai pejabat intelijen senior di Kodam I/Bukit Barisan. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) di Bengkalis, Riau, di mana ia terlibat langsung dalam penanganan masalah pembalakan liar di daerah tersebut. Pada tahun 2005, ia berhasil menyita 27 ton kayu ilegal, sebuah tindakan yang menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan penegakan hukum.
3. Peran di Kemenhan
Setelah menghabiskan waktu yang lama di militer, Herindra melangkah ke dunia birokrasi dengan menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada tanggal 23 Desember 2020.
Dalam posisinya ini, ia berkolaborasi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk melaksanakan berbagai program strategis, di antaranya adalah memperkuat industri pertahanan domestik serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor pertahanan.
Di samping itu, Herindra juga aktif dalam mengelola aset-aset Kementerian Pertahanan dan TNI yang dianggap kurang produktif. Melalui langkah-langkah yang diambilnya, ia berupaya untuk memastikan bahwa semua sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan pertahanan negara. Dengan demikian, kontribusinya dalam bidang ini sangat penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi di Kementerian Pertahanan.
4. Diangkat Jadi Kepala BIN
Pada tanggal 21 Oktober 2024, Letjen (Purn.) Muhammad Herindra secara resmi dilantik sebagai Kepala Badan Intelijen Negara oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menggantikan Jenderal Pol (Purn.) Budi Gunawan, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
Keputusan ini disambut positif oleh para pengamat keamanan nasional, yang menilai bahwa latar belakang militer dan intelijen Herindra memberikan harapan baru dalam menjaga stabilitas keamanan negara.
"Herindra memiliki pengalaman yang luas dalam bidang kontra-terorisme dan intelijen militer, menjadikannya pilihan tepat untuk memimpin BIN di tengah ancaman asimetris yang semakin kompleks, termasuk ancaman siber," ungkap Khairul Fahmi, seorang pengamat keamanan dan militer, seperti yang dilansir dari ANTARA.
Selain itu, Herindra juga tercatat sebagai Komisaris Utama PT Len Industri (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak dalam bidang elektronika untuk industri dan prasarana.
Dengan pengalaman yang dimiliki, diharapkan Herindra dapat membawa perubahan signifikan dalam strategi intelijen nasional dan meningkatkan efektivitas dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan yang ada. Pelantikan ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat sistem keamanan negara di tengah dinamika global yang terus berubah.
5. Kehidupan Pribadi
Herindra telah melangsungkan pernikahan dengan Eka Diyah Rusyati, yang berprofesi sebagai dokter gigi. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putra bernama Arief Akbar Herlambang.
Arief, sebagai putra tunggal, telah menikah pada bulan Desember 2022 yang lalu. Dalam acara pernikahan tersebut, sejumlah tokoh penting hadir, termasuk Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang berperan sebagai saksi pernikahan.
Apa latar belakang pendidikan militer Muhammad Herindra?
Herindra merupakan seorang lulusan unggulan dari Akademi Militer pada tahun 1987. Selain itu, ia juga telah menyelesaikan pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, serta mengikuti berbagai program di institusi militer lain yang ada di Amerika Serikat.
Bagaimana peran Muhammad Herindra di Kementerian Pertahanan?
Sejak menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan pada tahun 2020 hingga 2024, Herindra telah memberikan dukungan kepada berbagai program yang diusulkan oleh Prabowo Subianto.
Salah satu fokus utama dari dukungannya adalah pengembangan industri pertahanan di dalam negeri serta penataan aset-aset pertahanan yang ada.
Apa saja jabatan penting yang pernah dipegang Muhammad Herindra dalam militer?
Karier militer Herindra mencakup berbagai posisi penting, termasuk sebagai Danjen Kopassus, Kepala Staf Kodam Siliwangi, dan Inspektur Jenderal TNI. Sebelum memasuki masa pensiun, jabatan terakhir yang diembannya adalah Wakil Menteri Pertahanan.
Mengapa pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN menjadi sorotan?
Pengangkatan Herindra ke dalam posisi ini dianggap sebagai langkah penyegaran. Pengalaman luas yang dimilikinya di dunia militer diharapkan dapat memperkuat kemampuan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam menangani ancaman yang bersifat hibrida dan asimetris.