Reaksi Djarot Saiful Lihat Kalijodo yang Dulu Dibenahi: Miris dan Kecewa
Djarot Saiful Hidayat mengaku miris ketika datang mengunjungi RPTRA Kalijodo, Jakarta Utara.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku kaget ketika melihat kondisi terkini Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Utara. Hal itu ia sampaikan melalui unggahan di Instagram pribadinya, @djarotsaifulhidayat.
Djarot mengatakan, jika ia merasa miris dan kecewa menyaksikan keadaan terbaru dari ruang publik yang dulu diperjuangkannya bersama dengan eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa yang Djarot kritik terkait keputusan Jokowi ? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Damari dikeroyok? “Tiba-tiba ada orang bonceng bertiga tidak pakai helm, bilangnya pak jalan macet. Jalan, jalan jalan,” ujar Damari.
-
Dimana Djohan Sjahroezah lahir? Djohan Sjahroezah lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan pada 26 November 1912.
Simak ulasan selengkapnya:
Unggahan Djarot
Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, politikus PDIP itu membagikan video merekam momen ketika dia mengunjungi RTH-RPTRA Kalijodo.
Terlihat Djarot yang datang mengenakan kaus hitam dan topi putih itu berkeliling meninjau fasilitas publik yang dulu ia bangun bersama rekan sejawatnya, Ahok.
Instagram/@djarotsaifulhidayat ©2023 Merdeka.com
"Kalijodo setelah 5 tahun yang lalu kita benahi menjadi RTH-RPTRA," tulis Djarot dalam keterangan unggahan.
Mengaku Miris dan Kecewa
Saat berkeliling, Djarot justru dikejutkan dengan kondisi terkini ruang publik tersebut yang kini sangat tidak terawat.
"Lapak jualan yang padat, retakan pada bangunan, tidak terawat dan sampah yang menggunung. Miris dan kecewa," tulisnya.
Instagram/@djarotsaifulhidayat ©2023 Merdeka.com
Djarot mengaku sangat miris melihat bangunan-bangunan di tempat itu dibiarkan retak tanpa perawatan. Sampah juga tampak menggunung di sudut taman.
"Retak semua ini retak. Ini potensi roboh bahaya ini. 5 Tahun ini ya enggak dirawat pak Anies," kata Djarot dalam video.
Instagram/@djarotsaifulhidayat ©2023 Merdeka.com
Peresmian Kalijodo
RTH-RPTRA Kalijodo diresmikan oleh Ahok pada 22 Februari 2017 lalu. Wilayah seluas 5.489 meter persegi itu dibangun dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Mulai dari fasilitas mainan anak, fasilitas olahraga, hingga Pos Pengaduan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. RTH dan RPTRA Kalijodo ini berlokasi di dua wilayah kota administrasi Jakarta.
RPTRA atau taman bermain anak berlokasi di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Sedangkan RTH berada di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Djarot Pernah Kenang Perjuangannya dan Anies Ubah Kalijodo
Di momen peresmian patung menembus batas di Kalijodo pada Oktober 2017 lalu, Djarot pernah menuturkan perjuangannya bersama Ahok saat mengubah Kalijodo menjadi kawasan RTH. Djarot teringat pertama kali menginjakkan kaki ke tempat yang terkenal sebagai lokasi hiburan malam dan prostitusi itu.
Dia menyebut, butuh perjalanan panjang bagi dirinya dan Ahok membujuk warga yang tinggal di lokasi itu untuk mau dipindahkan ke tempat yang lebih baik.
"Kenapa teringat pak Ahok? Karena di sini merupakan bukti keberanian pak Ahok dan kecepatan dia untuk memutuskan," kata Djarot, Selasa (3/10/2017).
"Saya ingat di sini malam-malam kita amankan betul, kita kosongkan betul. Sampai jam 1, sekali lagi Jakarta butuh ketegasan tapi dengan jiwa dan nurani yang bersih, ini butuh ketegasan, keberanian dan kecepatan untuk kebaikan," tukasnya.