Rencana Pertemuan AHY dan Puan di Tengah Isu Operasi Senyap "Jegal Anies"
Kabar isu retaknya Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) dalam mengusung Anies Baswedan menuju Pilpres 2024 semakin menguat.
Kabar isu retaknya Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) dalam mengusung Anies Baswedan menuju Pilpres 2024 semakin menguat.
Meski ketiga partai yakni Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS sudah menyatakan dukungannya, namun sampai saat ini belum ada 'tiket' resmi yang dikeluarkan menuju Pilpres nanti.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
Kondisi ini juga sempat tercium oleh Anggota Tim Delapan KPP, Sudirman Said yang menilai ada beberapa upaya penjegalan terkait pengusungan Bacapres Anies Baswedan.
Mantan Menteri ESDM tersebut bahkan secara gamblang merinci beberapa 'serangan' yang ditujukan kepada koalisinya.
Terbaru, rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Puan Maharani semakin menambah panas internal Koalisi Perubahan untuk Perbaikan.
Pertemuan AHY dan Puan Maharani disinyalir akan menjadi sorotan termasuk rencana kedua partai dalam kontestasi Pilres 2024 nanti. Berikut ulasan selengkapnya.
Rencana Silaturahmi Politik AHY - Puan
ISTIMEWA ©2023 Merdeka.com
Rencana pertemuan politik antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani memunculkan beragam spekulasi.
Juru Bicara (Jubir) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membenarkan rencana pertemuan keduanya.
Herzaky bahkan mengungkapkan bahwa Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah mengadakan pertemuan pada Minggu (12/6).
"Betul Di Ayam Berkah blok M. Sambil makan ayam Sekjen Demokrat ketemu Sekjen PDIP," ucap Herzaky.
"Iya, benar tadi ada pertemuan antara Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky dan Sekjen PDIP Hasto. Lokasinya di Ayam Berkah, Blok M," lanjutnya.
Adapun rencana pertemuan AHY dan Puan tak hanya sekedar silaturahmi politik namun adanya rencana kerja sama politik untuk kedepannya.
"Ini menindaklanjuti tawaran kerja sama dan ajakan pertemuan mbak Puan-AHY oleh Hasto dan respon Sekjen Demokrat. Membahas rencana pertemuan dan kemungkinan kerja sama ke depan. Untuk jadwal pertemuan mbak Puan dan Mas AHY, sedang menyesuaikan jadwal keduanya," tambah Herzaky Mahendra Putra.
Hormati Etika Politik
©2023 Merdeka.com/Iqbal Nugroho
Menanggapi kabar yang beredar, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai PDI Perjuangan akan tetap menghormati etika politik. Terlebih saat berkomunikasi dengan parpol yang telah membentuk kerja sama dengan partai lainnya.
Partai Demokrat saat ini sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Kebaikan (KPP) bersama dengan Partai NasDem dan PKS.
KPP secara resmi akan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2024 nanti.
"Kami hormati. Meskipun demikian, dialog kan sesuatu hal yang penting," kata Hasto.
Dugaan Upaya Jegal Anies
©2023 Merdeka.com/Nur Habibie
Pertemuan antara AHY dan Puan Maharani pun memunculkan spekulasi adanya keretakan dalam internal Koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat.
Sebelumnya, Sudirman Said menilai ada banyak upaya penjegalan Anies Baswedan sebagai Bacapres.
"Saya kira sudah terlalu banyak orang yang mengatakan bahwa ada upaya untuk membuat Anies tidak bisa maju," kata Sudirman di markas Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).
Sudirman merinci beberapa bentuk operasi yang membidik Anies dan partai koalisinya. Seoerti Anies ditekan dengan dugaan korupsi Formula E di KPK. Meskipun, sampai saat ini belum terbukti keterlibatan Anies.
Partai Demokrat juga ikut 'dikerjai' dengan gugatan peninjauan kembali (PK) putusan Mahkamah Agung (MA) dari kubu Moeldoko. Gugatan ini terkait pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko yang berkali-kali digagalkan hukum.
Selain itu, muncul polemik di tubuh PKS yang digoda oleh banyak pejabat negara untuk keluar dari koalisi dengan iming-iming tertentu. Di antaranya logistik politik sampai jabatan di pemerintahan.
Ancaman KPP Bubar
©2023 Merdeka.com
Sorotan besar akan mengarah pada Partai Demokrat karena merencanakan pertemuan dengan PDI Perjuangan. Apalagi muncul rencana kerja sama politik di antara kedua belah pihak.
Tentu kabar tersebut akan memberikan ancaman bagi rencana KPP mengusung Anies Baswedan menjadi Bacapres nantinya. Terlebih Anies sangat mengandalkan koalisinya demi mencapai ambang batas Presiden 20 persen.
Secara akumulatif, tiga partai Koalisi Perubahan memiliki total suara 25,03 persen. Partai NasDem memiliki perolehan suara sebesar 9,5 persen pada Pemilu 2019 lalu. Sementara Demokrat sebesar 7,77 persen dan PKS 8,21 persen.
Bila PKS keluar, maka NasDem dan Demokrat hanya mengantongi 17,2 persen suara. Sebaliknya bila Demokrat keluar maka NasDem dan PKS hanya akan meraih 17,7 persen suara.
"Jadi memang Pak Anies maupun partai-partai koalisinya mengalami iming-iming tarik-tarikan, godaan, tekanan itu terasa," tegas Sudirman.