Rumah Eks Wapres Try Sutrisno Nyicil 15 Tahun, Tak Punya Duit Padahal Panglima ABRI
Mantan Wapres dan Panglima ABRI Try Sutrisno mengaku membeli rumah dengan cara nyicil selama 15 tahun.
Wakil Presiden RI ke-6 sekaligus Mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Try Sutrisno, blak-blakan bercerita soal asal-usul rumah pribadinya yang disebut dibeli dengan cara nyicil.
Hal itu diungkapkan langsung olehnya dalam video yang diunggah di kanal Youtube Irma Hutabarat-HORAS INANG. Meski pernah menjadi orang nomor satu di militer Indonesia, Try Sutrisno mengaku tak pernah memiliki banyak uang.
-
Apa yang Try Sutrisno jual di stasiun? Anak kecil yang dulu menenteng kendi berjualan air minum di stasiun, di kemudian hari menjadi seorang Panglima.Try bahkan menjabat wakil Presiden RI.
-
Apa posisi penting yang pernah dipegang Try Sutrisno dalam TNI? Try kemudian menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Soeharto dari tahun 1993 hingga 1998.Karir yang sangat mengesankan bagi seorang perwira militer. Dari Letnan Dua, bisa menjadi RI-2.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Bagaimana Try Sutrisno bisa masuk ke ATEKAD? Meski demikian, Mayor Jenderal GPH Djatikusumo tertarik dengan Try dan memanggilnya kembali. Try berpartisipasi dalam pemeriksaan psikologis di Bandung, Jawa Barat, dan dinyatakan diterima di ATEKAD.
-
Bagaimana Try Sutrisno memulai karir militer? Try menjadi pesuruh di markas militer TNI di Purwoasri, Kediri. Sebutannya tobang, tugasnya bantu-bantu di barak.Mulai dari mencuci piring, mengangkut barang, mengelap senjata hingga menyemir sepatu.
Ia bahkan sampai harus mencicil rumah yang ditempatinya itu selama 15 tahun lantaran tak memiliki uang tunai untuk membelinya. Simak ulasannya:
Mantan Wapres Try Sutrisno Cerita Soal Asal-usul Rumahnya
Dalam video yang dibagikan, Try Sutrisno bercerita soal asal-usul rumah yang saat ini ditempati olehnya dan keluarga.
Ia menyebut, jika rumah tersebut ialah rumah dinas yang pernah ia tempati saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (kasad).
Setelah tak lagi menjabat, ia kemudian ditawari untuk membeli rumah dinas tersebut agar bisa ditempati menjadi kediaman pribadi.
"Ini rumah saya bukan korupsi pak ini rumah dari angkatan darat. Jadi setiap kasad boleh beli rumah dinas. Setelah saya jadi kasad kan jadi panglima," ungkap Try Sutrisno.
Dibeli dengan Cara Dicicil
Youtube/Irma Hutabarat-HORAS INANG ©2022 Merdeka.com
Saat ditawari, Try mengaku bahwa ia tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli rumah tersebut. Padahal, pada saat itu ia termasuk orang terpandang jika melihat jabatannya di militer dan pemerintahan.
Sekitar tahun 1986 kata Try, ia ditawari untuk membeli rumah dinasnya seharga Rp85 juta. Karena tak memiliki uang, ia kemudian diperbolehkan untuk mencicil rumah tersebut selama 15 tahun.
"Waktu saya pindah saya dipersilahkan boleh beli rumah dinas, tapi saya bilang saya enggak punya duit. Ini harganya (dulu) Rp85 juta tahun sekitar 86 lebih. Tapi harga itu bisa dicicil 15 tahun," ungkapnya.
Selalu Serahkan Rumah Dinas
Kerap menempati jabatan mentereng di militer, membuat Try sering berpindah-pindah rumah dinas. Namun, ia mengaku selalu mengembalikan rumah dinas yang ia tempati kepada negara apabila ia sudah selesai menjabat.
Menurutnya, rumah dinas yang ia tempati itu masih diperlukan untuk digunakan kembali. Ia mengaku enggan berpangku tangan sementara dirinya melihat tak sedikit tentara di bawahnya masih banyak yang hidup kesusahan.
"Banyak tentara yang masih melarat pak, rumah dinas masih diperlukan saya nerimo. Tuhan tau ternyata rezekinya di sini jadi saya bisa tidur nyenyak pak tidak takut KPK," kata Try.
Sebut Tak Punya Uang
Youtube/Irma Hutabarat-HORAS INANG ©2022 Merdeka.com
Pada kesempatan tersebut, Try juga bercerita soal bagaimana ia bisa ditunjuk untuk menjadi Wakil Presiden ke-6 mendampingi Soeharto. Saat itu, ia mengatakan bahwa ia ditawari untuk menjadi Wapres tanpa kampanye dan lain sebagainya.
Ia pun mengatakan bahwa dirinya cukup beruntung bisa dipilih menjadi Wapres dengan cara yang cukup mudah. Sebab, jika tidak Try mengaku tidak memiliki uang untuk berkampanye.
"(Dulu) presiden yang memilih wapresnya terus ditanya pak Harto (Soeharto) beliau mau menerima atau tidak. Kalau beliau tidak ya cari lain lagi tapi untung dulu beliau mau. Jadi kalau saya ikut zaman sekarang mau Wapres enggak bisa pak enggak punya duit," ungkapnya.
Karir Try Sutrisno
Jenderal Try Sutrisno merupakan Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Karir militernya dimulai setelah ia lulus dari Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad).
Try Sutrisno mendapatkan pengalaman pertama sebagai militer ketika ikut berperang melawan Pemberontak PRRI pada 1957. Pada 1974, Try Sutrisno terpilih untuk menjadi ajudan bagi Presiden Soeharto. Sejak saat itulah karir militernya terus naik.
Karier puncak dari Try Sutrisno dalam dunia militer terjadi ketika ia terpilih menjadi Panglima ABRI menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani pada 1988. Pada Februari 1993, Try Sutrisno pensiun dari dunia militer dan dicalonkan menjadi wakil presiden.
Pencalonan Try itupun disetujui oleh Soeharto dan disahkan Majelis Permusyawarat Rakyat (MPR). Ia pun mendampingi Soeharto sejak tahun 1993 sampai 1998.