Rusuh di Belanda, Polisi & Pejabat Amsterdam Konfirmasi Warga Israel Suporter Maccabi Tel Aviv Jadi Biang Kerok
Suporter Maccabi Tel Aviv jadi biang kerok kerusuhan di Amsterdam.
Bentrokan antara fans Ajax Amsterdam dengan suporter Maccabi Tel Aviv berbuntut panjang. Otoritas Israel pun sampai menyebut insiden itu sebagai "kekerasan terhadap warga negara Israel" hingga antisemitisme.
Melalui media sosial X, PM Israel Benjamin Netanyahu mengutuk "insiden kekerasan yang dialami warga Israel di Amsterdam".
- Suporter Bola Israel Kembali Bikin Ulah, Bentrok dan Ribut dengan Pendukung Tim Prancis
- Ada Tentara Israel yang Bantai Warga Gaza di Suporter Maccabi Tel Aviv saat Bikin Rusuh di Belanda, ini Potretnya
- Suporter Klub Bola Israel Bikin Rusuh di Amsterdam, Teriakan Slogan Anti-Palestina dan Menolak Mengheningkan Cipta
- Massa Pro Palestina Hajar Fans Klub Israel Maccabi Tel Aviv Akibat Ejek Anak-anak Gaza dan Robek Bendera Palestina
Meski mengaku sebagai korban, faktanya sumber masalah datang dari suporter Maccabi Tel Aviv.
Dalam video yang beredar, kerusuhan terjadi usai fans Maccabi merusuh sambil mencabuti bendera Palestina dan melontarkan sorakan provokatif.
Laporan lain dari Max Blumenthal, seorang editor The Grayzone News mengatakan bahwa fans Maccabi mengganggu warga setempat, merusak properti pribadi, dan membakar bendera Palestina dalam aksi yang mengundang kecaman luas itu.
Beragam bukti video yang beredar di media sosial memperlihatkan suporter klub Israel tersebut menyerang seorang supir taksi dan menantang petugas kepolisian.
Dibenarkan Polisi & Anggota Dewan Amsterdam
Pemerintah Belanda dan otoritas Kota Amsterdam awalnya menggambarkan insiden ini sebagai tindakan antisemitisme. Namun temuan di lapangan berkata lain.
Pihak kepolisian Amsterdam yang melakukan investigasi mengatakan bahwa sumber masalah justru datang dari para pendukung Maccabi.
Para suporter asal Israel bertindak anarkis selama berada di pusat kota hingga melakukan serangan ke polisi.
"Suporter Maccabi merobek bendera dari bangunan Rokin Central Park dan mereka menghancurkan taksi di DAM Square. Bendera Palestina dibakar," kata Peter Holla, perwira polisi Amsterdam dikutip dari X @AdameMedia.
Pendapat yang sama juga datang dari anggota dewan kota Jazie Veldhuyzen mengonfirmasi bahwa kekerasan yang terjadi justru dipicu oleh hooligan Israel.
"Pada Rabu (6/11) malam, hooligan (pendukung) Maccabi mulai menyerang rumah-rumah yang mengibarkan bendera Palestina dan warga Amsterdam yang pro-Palestina. Saat itulah kekerasan dimulai," kata Veldhuyzen.
Suporter Maccabi juga menyanyikan lagu rasis terhadap warga Arab sekaligus mengejek genosida di Gaza.
"Pada Kamis, para pendukung Maccabi meneriakkan lagu yang mengejek kematian anak-anak di Jalur Gaza dan mendorong tentara Israel untuk menguasai Arab," tambahnya.
Lebih lanjut, Veldhuyzen juga menduga di antara hooligan tersebut terdapat mantan tentara Israel.
"Mereka adalah orang-orang terlatih dan penjahat perang potensial. Ingat, mereka menyerang warga sipil pro-Palestina di Athena pada bulan Mereka seharusnya tidak diizinkan masuk ke Amsterdam," ujarnya.
Netanyahu Murka
Bentrokan antara warga Israel dengan massa Pro-Palestina di Amsterdam mendapat reaksi keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Pada hari Jumat, Netanyahu memerintahkan pengiriman dua pesawat ke Belanda untuk membawa pulang para penggemar Maccabi Tel Aviv.
"Gambar-gambar mengerikan dari serangan terhadap warga kami di Amsterdam tidak akan diabaikan," kantor perdana menteri.
Pemerintah Israel pun menanggapi kejadian itu secara serius dan terus berkoordinasi dengan pemerintah Belanda untuk membantu mengevakuasi warga Israel.
"Perdana Menteri Netanyahu memandang insiden mengerikan itu dengan sangat serius dan menuntut agar pemerintah Belanda dan pasukan keamanan mengambil tindakan tegas dan cepat terhadap para perusuh, dan memastikan keselamatan warga kami," tulis keterangan.
Otoritas Bandara Israel mengonfirmasi bahwa pesawat pertama yang membawa pulang penggemar sepak bola Israel dari Amsterdam mendarat di Bandara Ben-Gurion Israel pada Jumat sore.
Peristiwa itu pun mengakibatkan sejumlah pendukung Maccabi Tel Aviv mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Beberapa pendukung juga harus berada di kamar hotel dan diminta tidak memajang simbol Israel atau Yahudi demi keselamatan.