Kelakuan Buruk Warga Israel di Negara Orang, Si Paling Tantrum Tak Tahu Malu
Aksi genosida Israel terhadap warga Palestina memicu reaksi keras dari dunia.
Serangan brutal Israel ke Palestina sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 43 ribu orang dan 90 ribu lebih orang luka-luka.
Meski fakta membuktikan bahwa negara itu melakukan kejahatan perang, Israel justru memiliki pandangan berbeda.
Sidang Mahkamah Internasional pada Januari 2024 menjadi saksi betapa keras kepalanya Israel atas serangan ke Gaza.
Mereka menyebut bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah tindakan membela diri atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Israel juga membantah tuduhan Afrika Selatan yang menyebut mereka melakukan genosida ke warga Palestina. Mereka mengklaim hanya melakukan perang defensif dengan Hamas.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga beberapa kali mengutuk tindakan keji Israel ke Palestina. Meski begitu, mereka justru tak menghormati aturan dan malah mengaku sebagai korban.
Sifat 'playing victim' tersebut ternyata menjadi karakter warga Israel. Akibat sifat alamiah mereka itu, tak jarang para warga Israel juga dikenal buruk oleh negara lain.
Beberapa bukti buruknya tingkah warga Israel di luar negeri pun pernah terjadi. Meski terbukti sebagai sumber masalah, mereka justru beranggapan sebagai korban. Simak di antaranya.
Turis Israel Rasis di Brazil
Aksi rasisme terjadi di Brazil belum lama ini saat seorang pria yang diketahui adalah turis asal Israel menghina warga lokal berkulit hitam.
Dalam unggahan akun X @HotSpotHotSpot pria tersebut menghina seorang petugas bagasi dengan panggilan 'hewan'.
Peristiwa itu terjadi saat pelaku tengah berlibur di salah satu kawasan wisata pantai di Brazil.
Akibatnya, ia ditangkap polisi Brazil usai sejumlah warga melaporkan kejadian tersebut.
Saat ditangkap, warga lokal pun sampai bertepuk tangan karena merasa puas dengan penangkapan pelaku.
Video penangkapan pria rasis tersebut seketika viral dan ramai di media sosial X.
"Turis Israel ditangkap di Brasil atas tuduhan kejahatan rasial karena menyebut petugas bagasi berkulit hitam sebagai “monyet”," tulis unggahan.
Biang Kerok Kerusuhan di Belanda
Kerusuhan antara fans Ajax Amsterdam dengan suporter Maccabi Tel Aviv pecah di Amsterdam pada Kamis (7/11) lalu.
Otoritas Israel pun menyebut insiden itu sebagai kekerasan terhadap warga Israel dan antisemitisme.
Namun temuan di lapangan berkata lain. Kepolisian dan Dewan Kota Amsterdam menyebut bahwa kerusuhan dimulai dari aksi anarkis para warga Israel pendukung Maccabi Tel Aviv.
Investigasi yang dilakukan menemukan bukti bahwa para suporter Maccabi terbukti melakukan pembakaran bendera Palestina, menghancurkan taksi, hingga menyerang polisi.
Selain itu, mereka juga meneriakkan yel-yel rasis terhadap bangsa Arab serta mengejek kematian anak-anak Gaza.
"Pada Kamis, para pendukung Maccabi meneriakkan lagu yang mengejek kematian anak-anak di Jalur Gaza dan mendorong tentara Israel untuk menguasai Arab," kata anggota Dewan Amsterdam, Jazie Veldhuyzen.
Ngamuk ke Orang Yahudi AS
Sejumlah warga Yahudi Ortodoks menggelar aksi demonstrasi mendukung Palestina di salah satu sudut kota New York, Amerika Serikat pada Senin (10/6) lalu.
Di tengah aksi, ada seorang wanita Israel yang tiba-tiba menentang warga sesama Yahudi.
Dirinya tak terima lantaran para demonstran membela Palestina padahal mereka adalah Yahudi.
Saking kesalnya, wanita itu memaki hingga menyebut mereka monster.
Dirinya sempat beradu mulut dengan salah satu demonstran di jalanan.
"Orang Yahudi tidak mendukung pembunuhan," ungkap salah satu demonstran, demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @npc.or.id.
"Kita sama-sama dari Israel. Orang-orang kita datang dari Israel," balas wanita tersebut.
Pernyataan wanita itu langsung dibalas sang demonstran dengan ungkapan mengenai zionisme.
Saat memberi pernyataan, pria tersebut tak segan untuk mengangkat bendera Palestina di depan wanita Israel itu.
Wanita itu sampai naik darah melihat saudara Yahudinya justru mengangkat bendera Palestina.
"Bendera apa itu? Bisa-bisanya kau mengangkat bendera itu. Kau orang Yahudi," ucapnya.
Bagi demonstran, hidup bersama dengan warga Palestina secara damai pernah dialami orang Yahudi.
"Kami pernah hidup damai bersama orang-orang Palestina selama ratusan tahun," ungkapnya.
Mengaku Palestina, Diusir Pemilik Toko di Vietnam
Turis asal Israel mendapat perlakuan buruk dari seorang pemilik toko Vietnam. Dalam sebuah video yang beredar, pemilik toko sampai menyebut hanya menerima tamu 'manusia dan hewan'.
"Kami hanya menerima manusia dan hewan. Meskipun hanya kucing dan anjing sekalipun," ujar pemilik toko.
Rupanya, pengusiran yang dilakukan atas alasan yang sungguh luar biasa. Apalagi turis Israel sempat menipu pemilik toko.
Sebelumnya, keluarga ini tampak sempat berpura-pura menjadi warga Palestina.
"Kamu orang Palestina?," tanya ulang sang pemilik toko.
"Aku sebenarnya Yahudi dan aku bangga itu," ujar pria ini.
Sang pemilik toko pun kemudian memperlihatkan papan nama kafenya. Di mana di sana terlihat ada sebuah stiker yang bertuliskan 'FREE PALESTINE'.
"Aku tidak peduli, kau telah berbohong. Aku tak peduli padamu," ujar pemilik toko itu menanggapi turis Israel yang sempat berbohong mengaku Palestina itu.
Maling Properti di Hotel UEA
Melansir dari NU Online, Rabu (13/11) turis asal Israel dikenal suka mencuri properti hotel di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Hal itu seperti dikabarkan salah satu harian yang berbasis di Israel, Yedioth Ahronoth. Dilansir Middle East Monitor, sejumlah pemilik hotel di UEA mengeluhkan kelakuan para wisatawan asal Israel itu.
Para pemilik hotel mengatakan bahwa kejadian itu terjadi setelah kedua negara secara resmi membuka jalur penerbangan langsung, usai perjanjian normalisasi hubungan.
"Baru-baru ini kami melihat turis Israel datang ke hotel dan kemudian mencuri handuk, mesin pembuat teh hingga kopi dan bahkan lampu yang disimpan di dalam tas mereka," ujar manajer itu.
Seorang pengusaha Israel juga heran dengan tingkah rekan satu negaranya saat melancong ke UEA.
"Saya sudah bertahun-tahun mengunjungi UEA dan berbisnis di sana. Bulan lalu saya tiba di hotel tempat saya menginap dan saya kaget ketika melihat ada warga Israel digeledah akibat diduga mencuri barang dari kamar hotel," kata pengusaha itu.