Saling Beri Hormat, Begini Cara Luhut Puji Hendropriyono Sang Jenderal Intelijen Berdarah Kopassus
Dia memberi pujian hingga hormat ke sang senior pensiunan jenderal Kopassus itu.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri agenda resmi dari TNI Angkatan Laut, Selasa (06/08) kemarin di Wisma Elang Laut, Jakarta.
Dalam acara tersebut, ia berjumpa dengan sejumlah senior semasa berdinas di TNI. Salah satunya yakni Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono. Dia memberi pujian hingga hormat ke sang senior pensiunan jenderal Kopassus itu.
- Pertemuan Menhan Sjafrie dengan Tiga Jenderal Senior di TNI, Satu Punya Jabatan Penting di Era Prabowo
- Kemeriahan Ulang Tahun Hetty Perkasa Seru Kumpul Keluarga, Sang Ayah Jenderal Intelijen Gagah Berseragam Veteran TNI
- Jenderal Intelijen Darah Kopassus Pasang Badan Buat Sjafrie Sahabat Dekat Menhan Prabowo
- Dua Jenderal Kopassus Senior Paling Berpengaruh, Punya Menantu Sama-Sama Menjabat Kasad
Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube TNI Angkatan Laut, Kamis (8/8).
Luhut Sapa Hendropriyono
Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri agenda launching buku 'Sea Power Indonesia di era Indo Pasifik' beberapa waktu lalu.
Diketahui, agenda tersebut diselenggarakan di bawah naungan TNI Angkatan Laut. Sehingga, tak jarang banyak dijumpai tokoh militer ternama di tanah air yang ikut menghadiri acara.
Di antaranya yakni Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, Laksamana TNI (Purn) Marsetio, hingga Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono.
Saat memberi pidatonya, Luhut menyapa beberapa tokoh. Salah satunya yakni sang seniornya sewaktu menempuh pendidikan di Akmil hingga berdinas di Kopassus, AM Hendropriyono.
"Yang saya hormati, senior saya, Prof Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono," terangnya.
Baginya, Hendropriyono merupakan sosok panutan yang dapat diandalkan.
"Beliau ini waktu kami muda di Kopassus adalah sebenarnya panutan," sambungnya.
Ungkap Pertemuan jadi Kebanggaan
Dalam kesempatan tersebut, Luhut tak henti-hentinya memberikan pujian mendalam ke sang senior yang memiliki kemampuan di bidang intelijen itu.
Baginya, perkara intelijen hingga operasi Sandhi Yudha, Hendropriyono dapat menjadi guru terbaik yang bisa dimiliki seorang tentara di tanah air.
"Kalau menyangkut intelijen dan operasi Sandhi Yudha, sebenarnya beliau ini adalah mentor kami semua," ujarnya.
Dapat berjumpa kembali dengan sang senior membuat Luhut merasa bangga sekaligus bahagia.
Bahkan di sela-sela pidatonya, dia turut memuji fisik Hendropriyono yang masih prima kendati telah berusia 79 tahun.
"Jadi saya senang sekali ketemu beliau dan saya lihat masih segar saja. Tadi baru saya bisikin, 'Bang, hati-hati kalau ada yang melirik' saya bilang," katanya.
Perlakuan Luhut ke sang tokoh intelijen di tanah air itu tak hanya memberi pujian saja. Dia bahkan ikut menghadap ke Hendropriyono usai merampungkan narasinya di atas podium.
Setibanya di hadapan Hendropriyono, Luhut seketika memberi hormat. Hendropriyono turut menyambut hangat dengan memberi hormat kembali ke sang Menteri. Keduanya lantas bersalaman sembari melempar senyuman.
Profil Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono
Hendropriyono merupakan purnawirawan jenderal Kopassus yang pernah dipercaya memegang jabatan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di era peralihan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2001 hingga 2004.
Hendropriyono mengenyam pendidikan di Akabri yang kini Akmil dan lulus pada tahun 1967. Sementara Luhut diketahui merupakan adik asuhnya yang lulus pada tahun 1970.
Karirnya di bidang militer cukup panjang, termasuk menjadi Direktur Badan Intelijen Strategis pada tahun 1990 dan menjadi Panglima Kodam Jakarta Raya pada tahun 1993.
Pada tahun 1998, Hendropriyono menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII sampai tahun 1999.