Siapa Bilang PKL Omzetnya Kecil? Pedagang Telur Gulung ini Raih Rp150 Juta Perbulan
Dari berjualan telur gulung di Tangerang, pria satu ini berhasil mengumpulkan omzet mencapai Rp150 juta.
Jajanan pinggir jalan salah satu yang banyak diidolakan banyak orang. Meski berada di pinggir jalan, bukan berarti jualan di pinggir jalan bisa disepelekan.
Pedagang Kaki Lima (PKL) satu ini misalnya. Siapa sangka, PKL ini bisa meraup untung ratusan juta dari hasil jualannya.
-
Bagaimana KKP mendorong kemitraan usaha pemindangan? Menurutnya, pertemuan para supplier (pemasok), distributor, dan pengolah pindang diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama terkait gambaran makro industri pemindangan. Sebagai bentuk komitmen, Ditjen PDS mengkolaborasikan mereka dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pelaku usaha perikanan besar (supplier) dengan distributor pemindang, kemudian kesepakatan antara distributor pemindang dengan kelompok pengolah pindang, yang kesemuanya merupakan para pelaku usaha dalam rantai pasok usaha pemindangan.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Apa tugas utama PPK? Tugas utama PPK adalah mengatur dan mengawasi proses pemilihan di tingkat kecamatan. PPK bertanggung jawab untuk melakukan pemutakhiran data pemilih, melakukan pendataan pemilih, menetapkan atau membuat daftar pemilih tetap, serta mengatur tempat dan waktu pelaksanaan pemilihan.
-
Kapan Marihad memulai bisnis Parna Raya Group? Marihad yang lahir pada 29 Maret 1941 ini sudah memulai bisnis bernama Parna Raya Group yang sudah dirintis sejak tahun 1960-an.
-
Bagaimana BRI menerapkan AKHLAK dalam proses bisnisnya? “Peran Leaders sangat penting & diperlukan untuk menjaga lingkungan kita, menjadi contoh atau role model, sehingga mampu menggerakkan resources/team lebih produktif. Hal ini penting untuk mencapai tujuan perusahaan, untuk mencapai visi dan misi perusahaan”,
-
Kenapa PKL penting di Sekolah Menengah Kejuruan? PKL adalah kegiatan implementasi yang diberikan kepada siswa SMK agar bisa mendapatkan berbagai manfaat.
Dari berjualan telur gulung di Tangerang, pria satu ini berhasil mengumpulkan omzet mencapai Rp150 juta perbulan. Bahkan semenjak lapaknya masuk di kanal YouTube Daddy Kuliner, omzetnya terus meningkat.
Kini ia sudah memiliki banyak karyawan. Simak kisah selengkapnya berikut ini.
Kios Diberi Nama Anak Biar Lebih Sukses
Kanal YouTube Daddy Kuliner ©2021 Merdeka.com
Bisnis kecil yang didirikan oleh Baron dan istri terbilang sukses. Gerobaknya setiap hari mangkal di sekitar Jalan Kisamaun, Sukasari, Tangerang.
Usahanya itu diberi nama 'Telur Gulung Inez'. Nama tersebut tersemat di gerobaknya. Nama itu terinspirasi dari nama anak dan banyak orang percaya jika nama anak dipakai, bisa membawa rezeki.
"Inez diambil dari nama anak, katanya biar rezeki lebih lancar," kata Baron.
Omzet per Bulan Rp150 Juta
Dari hasil berjualan telur gulung ternyata Baron dan istri bisa meraih omzet yang besar. Mengawali bisnis di tahun 2017, baru berjalan 10 bulan mereka sudah bisa mendapatkan laba kotor mencapai Rp150 juta per bulan.
Kanal YouTube Daddy Kuliner ©2021 Merdeka.com
"Oktober 2017. Baru 10 bulan, omzet sudah Rp150 juta. Rezeki orang emang enggak ada yang tahu ya," ujar Baron.
Bahkan disebutkan oleh pemilik akun YouTube 'Daddy Kuliner' semenjak kios milik Baron viral, omzetnya kian melambung.
"Bahkan semenjak masuk di YouTube, jadi lebih banyak (omzet) ya bang ya," tukas Daddy.
Pernah jadi Satpam dengan Gaji Kecil
Kanal YouTube Daddy Kuliner ©2021 Merdeka.com
Sebelum sukses menjadi pedagang telur gulung, Baron pernah berprofesi menjadi seorang Satpam di salah satu distributor. Saat itu dia mendapat gaji begitu kecil dan kerap dipotong.
"Pernah jadi satpam, gaji kecil, dipotong yayasan," ungkap Baron.
Dari situlah muncul niat Baron untuk memulai bisnis telur gulung. Niat itu kemudian dijalankan.
Awalnya dia membutuhkan dua kotak peti telur atau setara 15 kilogram.
Kini ia menghabiskan sekira enam peti. Selain itu, diperkirakan dari setiap petinya bisa menghasilkan omzet lebih dari Rp1 juta.
"Dulu dua peti (telur) sehari, sekarang Senin sampai Jumat bisa empat peti. Kalau Sabtu Minggu bisa enam peti. Itu bisa ngehasilin satu juta lebih per peti," terang Baron.
Tips Sukses jadi PKL
Kanal YouTube Daddy Kuliner ©2021 Merdeka.com
Baron tak segan memperlihatkan cara membuat telur gulung yang enak versi dirinya. Bahkan menyarankan para pebisnis lain, untuk selalu ramah dan menjaga kualitas.
"Ini enggak ada rahasia. Cuma ingin mengubah kata-kata orang yang enggak benar (tentang PKL). Yang penting jaga kualitas dan harus ramah sama pelanggan," tutur Baron.
Sebenarnya Baron dan istri sudah berkeinginan untuk membuka cabang lagi. Tapi sementara ini, ingin fokus di satu lokasi dulu.
"Ide pertama kali muncul dulu waktu istri lagi hamil. Ada kepikiran buka cabang atau french fries-nya. Tapi mau fokus di sini dulu," pungkasnya.