Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI
Berikut sosok pemuda terkeren dan tampan dalam sejarah Indonesia.
Berikut sosok pemuda terkeren dan tampan dalam sejarah Indonesia.
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI
Membaca sejarah Indonesia memang menjadi kesenangan tersendiri.
Apalagi mengenal sosok-sosok para Pahlawan Nasional beserta ceritanya masing-masing. Salah satunya adalah sosok pemuda yang dinilai terkeren dan tampan dalam sejarah Indonesia.
Lantas bagaimana potret sosok pemuda terkeren dan tampan dalam sejarah Indonesia tersebut? Melansir dari akun TikTok izhak_muhammad, Rabu (18/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
- Tapak Tilas Inong Balee, Bukti Sejarah Benteng Laksamana Wanita Pertama di Dunia
- Sejarah Polwan di Indonesia, Berawal dari 6 Perempuan dari Bukittinggi
- Kenapa Sih Kita Harus Memilih Saat Pemilu dan Bagaimana Mengetahui Pemimpin yang Tepat?
- Samsi Sastrawidagda, Menteri Keuangan RI Pertama yang Menjabat Hanya 2 Pekan
Bagi sebagian masyarakat tentu sudah tidak asing dengan Jalan Daan Mogot. Jalan itu membentang mulus menghubungkan Jakarta Barat dan Tangerang. Bahkan, jalan ini menjadi salah satu jalan terpenting di Jakarta Barat.
Berbagai perkantoran, show room hingga stasiun TV berada di sana. Puluhan ribu orang melintasi jalan ini setiap hari. Tidak hanya di Jakarta saja, di beberapa wilayah lain juga memiliki jalan bernama Daan Mogot.
merdeka.com
Sayangnya, ada beberapa orang yang tidak mengetahui asal usul dari penamaan Jalan Daan Mogot. Tahukah kalian, nama tersebut diambil dari salah satu tokoh Pahlawan Indonesia.
Dulu pada saat Perang Kemerdekaan, nama Mayor Daan Mogot sangat populer di Jakarta dan Tangerang.
Mungkin Daan Mogot juga layak dicatat sebagai mayor termuda dalam sejarah. Bagaimana tidak, pemuda ganteng ini saat menjadi mayor masih berusia 16 tahun.
Namun bukan tanpa alasan Daan Mogot yang baru berusia 16 tahun ini diberi pangkat Mayor dan memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Jakarta Barat. Daan Mogot adalah angkatan pertama Pembela Tanah Air (PETA), organisasi militer buatan Jepang.
Saat mendaftar PETA, usianya baru 14 tahun. Seharusnya batas usia minimal adalah 18 tahun. Akan tetapi entah kenapa Daan Mogot bisa diterima.
merdeka.com
Daan Mogot menjadi salah satu yang terbaik hingga akhirnya diangkat menjadi pelatih PETA di Bali. Selain itu, pemuda asal Manado ini juga dilatih menjadi pasukan gerilya elite oleh Jepang.Tidak heran apabila setelah Indonesia merdeka, Ia langsung diberi kedudukan meskipun usianya masih sangat belia. Daan Mogot juga memiliki visi yang cerdas terkait militer.
Di usia 17 tahun, Ia dan kawan-kawannya mendirikan sekolah calon perwira Akademi Militer Tangerang. Kemudian, Daan Mogot diangkat menjadi direktur pertama Akademi Militer Tangerang.
Pada tanggal 25 Januari 1946, Daan Mogot bersama pasukannya berangkat untuk melucuti pasukan Jepang di Lengkong, Tangerang. Saat itu kondisinya Jepang sudah menyerah kepada sekutu.
Daan Mogot dan rekan-rekannya lantas berpikir lebih baik senjata Jepang jatuh ke tangan tentara Indonesia daripada pasukan Belanda yang akan segera kembali di bawah sekutu.
Mayor Daan Mogot kemudian berangkat bersama 70 taruna Akademi Militer Tangerang ke kawasan Lengkong, Serpong, Tangerang. Di sana dia menemui Kapten Abe, komandan tentara Jepang sementara pasukannya berjaga di luar.
merdeka.com
Perundingan berlangsung damai. Kapten Abe meminta izin menghubungi atasannya dulu di Jakarta sebelum menyerahkan senjata.
Namun tak disangka, tanpa sepengetahuan Daan Mogot ternyata pasukan taruna di luar sudah mulai melucuti tentara Jepang. Beberapa tentara Jepang juga sukarela menyerahkan senjatanya.
merdeka.com
Tiba-tiba entah dari mana, terdengar tembakan. Situasi langsung kacau balau. Tentara Jepang segera berlari mengambil kembali senjatanya. Penjaga di pos senapan mesin pun langsung memberondong para taruna.
Pertempuran tak seimbang berlangsung. Mayor Daan Mogot berlari keluar dan berusaha menghentikan tembak menembak.
Sayang mayor muda gagah berani ini tidak berumur panjang.
Usahanya untuk menghentikan tembak menembak tak berhasil. Daan Mogot tewas setelah diberondong oleh tentara Jepang.
merdeka.com
Daan Mogot gugur sebagai ksatria.
Usianya baru 17 tahun ketika meninggalkan Ibu Pertiwi untuk selama-lamanya. Selain Daan Mogot, 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa Lengkong. Sayang hanya segelintir pemuda Indonesia meneladani Mayor gagah ini.