Sudah 7 Kapolda Metro Berganti, Tabir Kematian Anak UI Akseyna Masih Misteri
Meski begitu, sudah tujuh kali pergantian Kapolda Metro namun tak kunjung menemukan titik terang. Polisi pun belum bisa mengungkap tersangka pembunuh mahasiswa Fakultas jurusan Biologi UI tersebut.
Kasus kematian Akseyna Ahad Dori atau akrab disapa Ace, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (MIPA UI) masih belum terungkap. Diketahui sebelumnya, Ace ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI pada tahun 2015.
Meski begitu, sudah tujuh kali pergantian Kapolda Metro namun tak kunjung menemukan titik terang. Polisi pun belum bisa mengungkap tersangka pembunuh mahasiswa Fakultas jurusan Biologi UI tersebut.
-
Bagaimana Asri Welas menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia? Menurut Asri, setelah menyelesaikan gelar Sarjana (S1) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan dengan mengambil jurusan psikologi di institusi yang sama.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Kapan mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Kapan massa menggeruduk kantor KPU Jayapura? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
Diakui oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, pihak polisi masih menggunakan metode induktif dan deduktif untuk memecahkan kasus Ace. Sebab tetap harus mengikuti prosedur penyidikan yang tak asal menuduh orang.
Berikut ulasan lengkapnya.
Kombes Imran Erwin Janji Ungkap Kasus Kematian Akseyna
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar yang baru menjabat mengatakan akan menyeselesaikan kasus-kasus yang mangkrak. Termasuk kasus meninggalnya Akseyna.
"Segala persoalan yang mungkin belum terselesaikan saya akan pelajari dulu, tapi Insya Allah itu pasti harus," kata Kapolres, Jumat (8/1).
Ia menegaskan bahwa seluruh kasus yang belum terungkap, merupakan utang harus segera dituntaskan.
"Permasalahan yang mungkin belum terselesaikan, kasus soal Akseyna itu jadi utang, PR buat Polres Depok," tegas Imran.
Kasus Akseyna Masih Dipelajari
Imran menambahkan, terkait kasus kematian Akseyna masih mempelajari lebih dalam. Diakuinya, bahwa ia baru menjabat sebagai Kapolrestro Depok, masih ada banyak tugas yang perlu dipahami.
"Insya Allah nanti kita lihat dulu ya, saya baru satu hari nanti saya pelajari nanti, Insya Allah," tuturnya.
Diketahui Akseyna atau Ace ditemukan tewas di Danau Kenanga, UI Depok pada Kamis 24 Maret 2015. Saat ditemukan, ada batu yang diletakkan dalam tas digembloknya.
Sehingga di perkiraan awal, Ace tewas bunuh diri. Namun ketika penyidik melakukan pendalaman, baru disebutkan bahwa Ace ternyata tewas dibunuh. Meski hingga kini tersangka pembunuhan masih menjadi misteri.
Sudah 7 Kapolda Metro Jaya Berganti
Sudah pergantian hingga tujuh Kapolda Metro Jaya berganti. Semenjak dijabat oleh Unggung Cahyono, Tito Karnavian, Moechgiyarto, M Iriawan, Idham Azis, Gatot Eddy Pramono, hingga Nana Sujana. Polisi belum menemukan titik terang pelaku pembunuhan pria yang akrab disapa Ace itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengungkapkan, pihaknya masih menggunakan metode induktif dan deduktif dalam memecahkan kasus yang mangkrak tersebut.
"Memang ya ada kasus lama belum terungkap kasus Akseyna ya. Tapi kita ada metode yang digunakan, induktif dan deduktif. Induktif dari olah TKP penyidik sudah olah TKP, dari olah TKP menemukan apa nanti kemudian siapa saksinya yang tahu," kata Argo di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
"Dari olah TKP kita kembangkan kira-kira saksi siapa saja yang mengetahui, apakah pernah berdua atau bercerita, kita cari," imbuhnya.
Masih Banyak Kasus Belum Terungkap Selain Akseyna
Selanjutnya dari metode deduktif, menurut Argo, kepolisian fokus dari lingkungan teman-teman sebaya Akseyna atau sapaan akrab Ace. Argo juga mengatakan masih banyak kasus lain yang belum rampung ditangani.
"Kita juga deduktif, apakah saat kuliah apa ada masalah dengan teman-temannya, atau temannya ada yang tidak suka, itu perlu kita dalami juga. Kita cari kita periksa. Dan banyak juga kasus yang belum terungkap kepolisian sampai sekarang," papar Argo.
Ia berdalih, pihaknya belum bisa menemukan benang merah kasus pembunuh Ace. Lantaran tak ada saksi mata di lokasi secara langsung. Polisi pun ingin bersikap sesuai prosedur penyidikan dan tak asal menuduh orang.
"Saksi seperti apa, saksi tidak melihat gimana? Ada saksi yang melihat gak? Apakah polisi akan menuduh orang? Kan tidak. Kalau tidak ada saksi masa kita paksakan tersangkanya, kita profesional saja. Kalau ada silakan kasih tau ke saya, nanti saya periksa," jelas Argo.
Kendati demikian, Polda Metro Jaya tetap berupaya membongkar misteri kasus jenazah Akseyna yang ditemukan mengapung itu.
"Kita tetap cari, masih dalam proses penyidikan," katanya.