Tak Bisa Bayar Kontrakan, Satu Keluarga Rela Hidup di Bawah Jembatan Tol
Kisah miris kembali dirasakan oleh satu keluarga di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Memiliki kehidupan yang berkecukupan adalah impian tiap keluarga. Tak ada orang yang mempunyai cita-cita agar kehidupannya susah baik dalam segi ekonomi.
Kisah miris kembali dirasakan oleh satu keluarga di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lagi-lagi kemiskinan membuat salah seorang warga ini terpaksa tinggal di kolong jembatan tol.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Berikut ulasan selengkapnya tentang kisah haru keluarga Suyani, Kamis (6/10).
Dulu Punya Warung tapi Bangkrut
Sebelumnya Suyani mengandalkan warung makan milik sang suami yang menjadi sumber utama penghasilan keluarganya. Namun itu semua harus terpaksa tutup lantaran sepinya pembeli.
Bangkrutnya usaha ini menjadi salah satu titik ambruknya perekonomian keluarga Suyani. Ia pun tak mampu membayar uang kontrakan rumah karena tak berpenghasilan.
Youtube/Aksi Cepat Tanggap©2022 Merdeka.com
"Kan kontrakannya enam ratus ribu, airnya sembilan ratus ribu, listriknya seratus ribu, sejuta lah sebulan. Lagi anaknya pada kerja enak ya ada yang ngasih, lah ini?," paparnya seperti dalam unggahan video saluran Youtube Aksi Cepat Tanggap.
Menyerah Tak Lagi Kontrak karena Tidak Bisa Bayar
Sebuah ungkapan haru terucap dari bibir suami Suyani, Suhanda. Ia mengaku sejak pandemi menerpa banyak sekali masyarakat yang terdampak termasuk dirinya dan keluarga.
Ia pun memutuskan untuk tak lagi mengontrak lantaran tak bisa membayar. Akhirnya ia menyerah agar tak dimarahin oleh orang pemilik kontrakan.
Youtube/Aksi Cepat Tanggap©2022 Merdeka.com
"Pas corona itu anak-anak pada berhenti kerja PHK PHK ya sudah, sudahlah nyerah kita enggak bisa apa ngontrak, daripada diomelin orang," papar dia dengan masih bisa tersenyum.
Pindah ke Kolong Tol
Akhirnya satu keluarga memutuskan untuk mereka pindah ke kolong tol. Mereka pun tinggal di bawah kolong tol.
Youtube/Aksi Cepat Tanggap©2022 Merdeka.com
Susahnya dan pahitnya kehidupan terpaksa harus dialami oleh Suyani dan keluarga. Hal itu semua dikarenakan kebutuhan sehari-hari yang semakin mahal dan tak bisa membayar kontrakan.
"Sudahlah kita pindah saja ke kolong tol," ungkap Suhanda.
Tetap Bersyukur
Meski kini dirinya tinggal di bawah kolong tol, Suyani tak pernah mengeluh. Ia terus bersyukur karena masih diberi tempat tinggal meskipun kurang layak.
Ia mengatakan yang paling terpenting saat ini adalah masih bisa membeli air, makan. Tak ada hentinya ia mengucap rasa syukur dan berusaha untuk terus mencukupi kebutuhan.
Youtube/Aksi Cepat Tanggap©2022 Merdeka.com
"Alhamdulillah ya kalau dibilang kurang ya kurang tapi bagaimana ya uangnya adanya segitu ya kita cukup-cukupin ajalah alhamdulillah. Yang penting bisa beli air, beli beras ya makan apa adanya aja," kata Suyani di tengah krisis yang terjadi.
Video Viral
Kisah pilu dari keluarga Suyani yang tinggal di bawah kolong tol ini terekam dalam sebuah video viral.
Berikut adalah video selengkapnya yang bisa Anda saksikan.