Tampannya Wajah Tan Malaka Versi AI, Bapak Republik Indonesia yang 'Dilupakan'
Berkat teknologi AI, wajah Tan Malaka bisa digambarkan kembali melalui foto dengan lebih detail. Tan tampak begitu tampan, dengan mata yang tajam dan aura seorang pejuang yang tak bisa ditanggalkan.
Tan Malaka adalah nama Pahlawan Nasional yang tidak begitu populer dibandingkan dengan nama-nama lain seperti Soekarno, Hatta, dan Mohammad Yamin. Tan Malaka bagai seorang pejuang yang namanya hilang ditelan zaman.
Meskipun demikian, sosok Tan Malaka dan perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia akan selalu dikenang. Sekarang, berkat teknologi AI, wajah Tan Malaka bisa digambarkan kembali melalui foto dengan lebih detail.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Kapan Abdurrahman Baswedan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional? Atas jasa-jasanya semasa hidup, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 November 2018 di Istana Kepresidenan Jakarta.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
-
Kapan Nyai Ahmad Dahlan mendapatkan gelar pahlawan nasional? Atas jasanya terhadap agama Islam dan kaum perempuan, pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Nyai Ahmad Dahlan dengan SK Nomor 042/TK/1971.
-
Kenapa Harun Kabir dianggap layak menjadi Pahlawan Nasional? Melihat kiprah dan perjuangannya, seharusnya ada penghormatan dari negara untuk jasa dan pengorbanan beliau.
Dalam gambar tersebut, Tan tampak begitu tampan, dengan mata yang tajam dan aura seorang pejuang yang tak bisa ditanggalkan. Simak ulasannya sebagai berikut.
Wajah Tampan Tan Malaka Versi AI
©2023 Merdeka.com/instagram.com/yofangga
Sebuah unggahan foto di akun Instagram @yofangga memperlihatkan gambar wajah sosok pahlawan Indonesia yang besar jasanya namun dilupakan oleh bangsa sendiri. Ia adalah Tan Malaka.
Dari gambar Versi Artificial Intelligent (AI) itu, terlihat sosok Tan Malaka dengan hidung mancung dan rambut yang tebal. Tan malaka memiliki tatapan mata yang tajam dipadukan dengan alis yang tegas.
Gambar pose Tan inilah yang sering dijumpai di berbagai lukisan. Namun, di gambar wajah Tan Malaka Versi AI, tampak dengan jelas sang pahlawan seperti orang masa sekarang yang wajahnya diabadikan dengan sebuah kamera profesional.
Perjuangan Tan Malaka
Tan adalah Pahlawan Nasional. Namun, namanya dicatat dalam sejarah sebagai orang yang berhaluan jauh dari dasar negara Indonesia. Tan Malaka saat datang ke Jawa bergabung dan diangkat sebagai ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1921 sebelum akhirnya dibuang ke Belanda.
Tan Malaka lahir di Pandang gadang, Suliki, Sumatera Barat pada tahun 1894. Ia adalah orang pertama yang menulis tentang konsep kemerdekaan Indonesia pada tahun 1925. Judul bukunya adalah ‘Naar de Republiek Indonesia’ (Menuju Indonesia Merdeka).
©2023 Merdeka.com/wikipedia
Setelah Tan menulis, baru kemudian Moh Hatta mengeluarkan karyanya berjudul ‘Indonesia Vrije’ (Indonesia Merdeka) pada tahun 1928. Lima tahun kemudian, Soekarno menulis buku dengan judul ‘Indonesia Menggugat’.
Buku Tan itulah yang menginspirasi para pemuda untuk bersama-sama berjuang dalam rangka untuk merebut kemerdekaan. Soekarno pun menjadikan buku itu sebagai bacaan wajib. Namun, buku Tan dianggap berbahaya dan dilarang beredar oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Perbedaan Pandangan dengan Soekarno
Hal yang membuat Tan Malaka tidak sepopuler pahlawan nasional lainnya adalah perbedaan pandangan dengan Soekarno. Keduanya adalah tokoh nasionalis, namun, Tan menginginkan kemerdekaan penuh atas Belanda 100 persen tanpa diplomasi atau kemerdekaan yang diberi oleh penjajah.
Berbeda dengan Soekarno, bapak proklamator itu lebih memilih untuk berunding dengan Belanda. Ia adalah seorang diplomat yang ulung. Hal itulah yang membuat Tan Malaka memilih jalan berbeda dan mendirikan Persatuan Perjuangan pada tahun 1946.
©2023 Merdeka.com/wikipedia
Kisah perjuangan Tan Malaka berakhir di tangan bangsa sendiri. Ia dibunuh oleh seorang tentara bernama Letda Soekotjo di Kediri. Tan dianggap sebagai orang kiri sehingga tidak segan untuk dihabisi nyawanya.
Presiden Soekarno kemudian menghadiahi Tan Malaka gelar pahlawan nasional pada tahun 1963. Namun, nama Tan Malaka tetap tak muncul di permukaan. Terlebih ketika masa Orde Baru memimpin, nama Tan Malaka semakin hilang dan tidak pernah ditulis di buku pelajaran sekolah.