Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan Lengkap Beserta Bacaan Niatnya, Segera Dilunasi
Berikut tata cara puasa ganti Ramadhan beserta bacaan niatnya.
Berikut tata cara puasa ganti Ramadhan beserta bacaan niatnya.
Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan Lengkap Beserta Bacaan Niatnya, Segera Dilunasi
Sebentar lagi, umat Islam di seluruh dunia akan bertemu dengan bulan suci Ramadhan.
Tidak sedikit umat Islam yang sudah mulai mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita.
Bahkan, banyak pula yang sudah merasa rindu dengan bulan penuh berkah tersebut.
Meski begitu, umat Islam jangan lantas terlena begitu saja.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Kenapa puasa ganti Ramadhan penting? Sebagian umat Islam ada yang memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa hal.
-
Bagaimana cara membaca niat puasa ganti Ramadhan? Adapun bacaan niat puasa ganti Ramadhan adalah sebagai berikut: Niat Puasa Ganti Ramadhan نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ. Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan niat bayar utang puasa Ramadhan? Niat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal.
-
Bagaimana cara menyatakan niat puasa Qadha Ramadhan di bulan Syawal? Bagi yang akan melaksanakan puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal, niatnya dapat dinyatakan dengan lafal:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى"Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ."Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Terlebih bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan tahun lalu karena sejumlah alasan.
Sebagaimana diketahui, utang puasa Ramadhan wajib diganti sebanyak hari yang telah ditinggalkan.
Mengingat puasa Ramadhan adalah sebuah kewajiban bagi setiap umat Islam dan tidak boleh ditinggalkan.
Selagi masih ada waktu kurang lebih satu bulan, sangat dianjurkan bagi umat Islam yang belum puasa ganti Ramadhan untuk bisa segera membayarnya.
Lantas bagaimana tata cara puasa ganti Ramadhan beserta bacaan niatnya?
Melansir dari berbagai sumber, Kamis (15/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Puasa Ganti Ramadhan
Puasa ganti Ramadhan bisa juga disebut dengan puasa qadha Ramadhan.
Sesuai namanya, puasa ini dikerjakan apabila umat Islam memiliki utang puasa saat Ramadhan.
Sebagian umat Islam mungkin memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa alasan atau uzur. Seperti misalnya:
- Sakit
- Sedang dalam perjalanan jauh
- Ibu hamil
- Ibu menyusui
- Orang tua lanjut usia yang fisiknya sudah lemah
- Orang yang hilang kewarasan
Selain itu, wanita yang mengalami menstruasi saat bulan Ramadhan juga tidak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa.
Akan tetapi, mereka harus mengganti utang puasa tersebut setelah selesai Ramadhan.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 183 dan 184 yang artinya,
merdeka.com
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui," (QS. Al-Baqarah: 183-184).
Hukum Puasa Ganti Puasa Ramadhan
Sebelum mengetahui tata cara puasa ganti Ramadhan, penting bagi umat Islam untuk mengetahui hukum ibadah ini.
Sebagaimana kita tahu, Orang yang tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan karena alasan sakit, lupa niat pada malam harinya, dan memang sengaja tidak berpuasa, wajib untuk mengqadha puasa setelah Ramadhan berlalu.
Anjuran untuk puasa ganti puasa Ramadhan ini telah dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah, yang artinya:
"Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS. Al Baqarah).
Selain itu, anjuran untuk puasa ganti puasa Ramadhan ini juga disebutkan dalam sebuah hadist. Rasulullah SAW bersabda, artinya:
"Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan." (HR. Daruquthni dari Ibnu Umar).
Setiap umat Islam yang telat membayar utang puasa sampai datang Ramadhan berikutnya, padahal memiliki kesempatan untuk menggantinya, maka memiliki konsekuensi, yaitu selain tetap mengqadha puasa juga wajib membayar fidyah (denda).
Pelaksanaan Puasa Ganti Ramadhan
Melansir dari laman dompetdhuafa.org, pelaksanaan puasa ganti Ramadhan berdasarkan dalil Hadits Riwayat Al-Bukhari, dari Aisyah radhiyallahu anha berkata,
"Dahulu aku memiliki tanggungan/hutang puasa Ramadhan, dan tidaklah aku bisa meng-qadha-nya (karena ada halangan sehingga tertunda) kecuali setelah sampai bulan Sya’ban." (H.R. Al-Bukhari)
Hadits tersebut menjadi rujukan para ulama bahwa membayar utang puasa Ramadhan bisa dilakukan sejak Syawal hingga Sya’ban. Atau lebih jelasnya adalah selama sebelas (11) bulan selain bulan Ramadhan.
Puasa ganti Ramadhan pun bisa dikerjakan kapan saja, tidak terkecuali hari Jumat.
Namun, umat Islam tidak diperbolehkan mengerjakan puasa ganti Ramadhan di hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, meliputi:
- Idul Fitri
- Idul Adha
- Hari Tasyrik (11-13 Zulhijah)
Selain itu, umat Islam juga perlu memerhatikan tata cara puasa ganti Ramadhan dan bacaan niatnya.
Sebab, terdapat tata cara puasa ganti Ramadhan dan bacaan niat tersendiri.
Bacaan Niat Puasa Ganti Puasa Ramadhan
Sebelum membahas tata cara puasa ganti Ramadhan, umat Islam perlu untuk mengetahui bacaan niatnya. Niat puasa ganti puasa Ramadhan ini bisa dibaca oleh umat Islam sebelum menjalankannya. Adapun bacaan niat puasa ganti puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan
Umat Islam perlu untuk mengetahui tata cara puasa ganti Ramadhan sebelum mengerjakannya.
Tata cara puasa ganti Ramadhan dapat dilakukan secara berurutan.
Misalnya seseorang memiliki utang puasa sebanyak 5 hari, maka Ia bisa menggantinya dengan berpuasa selama 5 hari berturut-turut setelah Ramadhan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya,
"Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan." (H.R. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar).