Terkuburnya Permukiman Megah Peninggalan Mataram Kuno di Lereng Gunung Sindoro
Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang secara geografis berada di Jawa Tengah.
Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang secara geografis berada di Jawa Tengah. Berbeda dengan corak tunggal kerajaan lain, Mataram Kuno memiliki corak dari kerajaan Hindu-Buddha.
Kerajaan ini memiliki daerah kekuasaan yang cukup luas di Jawa Tengah. Seperti halnya Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sumbing, dan Sindoro adalah pegunungan di sebelah utara kerajaan Mataram Kuno.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Peradaban yang luas memungkinkan adanya banyak kawasan pemukiman yang sempat berdiri. Sebuah situs yang ditemukan di lereng Gunung Sindoro menguatkan dugaan adanya pemukiman kuno megah yang tertimbun.
Situs Liyangan menjadi bukti betapa luasnya kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Beberapa benda kuno hingga candi turut tertimbun di kawasan situs ini. Bagaimana potret selengkapnya? Simak informasi berikut.
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno (Medang)
©2021 Merdeka.com/Kemendikbud
Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal dengan nama Kerajaan Medang. Berdiri pada abad ke-8 oleh Sanjaya dan dipimpin oleh Wangsa Syailendra dan Isyana.
Sebagai kerajaan dengan dua corak yang berbeda, berbagai peninggalan dari kerajaan ini turut beragam. Dua peninggalan yang terkenal adalah Candi Prambanan (Dinasti Syailendra) dan Candi Borobudur (Dinasti Syailendra).
Berdirinya Kerajaan Medang tercatat di dalam prasasti Canggal (732). Prasasti ini menulis bahwa Yawadwipa (Jawa) dahulu dipimpin oleh Raja Sanna yang arif dan adil, serta perwira yang tangkas serta bermurah hati pada rakyatnya.
Sanna tewas dalam peperangan hingga akhirnya tongkat kepemimpinan digantikan oleh keponakannya bernama Sanjaya. Sanjaya menaklukan daerah sekitar kerajaanya dan memerintah di tanahnya yang penuh kedamaian kepada semua rakyatnya.
Permukiman Mataram Kuno (Medang) di Situs Liyangan
©jejakmasa.wordpress.com
Perluasan kekuasaan Kerajaan Medang ternyata juga mencapai lereng Gunung Sindoro. Seperti pada Situs Liyangan di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Mengutip dari situs petabudaya.belajar.kemendikbud.go.id bahwa situs ini ditemukan pada 2005 oleh penambang pasir setempat. Masyarakat menemukan sebuah candi di kedalaman 8 meter di bawah permukaan tanah.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada periode tahun 2010-2011 mengungkapkan situs tersebut sebenarnya bukan merupakan kompleks percandian. Namun merupakan sebuah desa kuno di zaman Mataram Kuno yang terkubur selama ratusan bahkan ribuan tahun.
Belakangan, ditemukan dugaan bahwa komplek tersebut merupakan pemukiman kuno karena ditemukan juga berbagai barang rumah tangga seperti gerabah, keramik cina, dan artefak.
Terkubur Letusan Gunung Sindoro
©2021 Liputan6.com
Menurut seorang peneliti asal Belanda, Bammelen bahwa kawasan permukiman tersebut diketahui punah lantaran meletusnya Gunung Sindoro pada tahun 1600-1607.
Semua aspek di Situs Liyangan saat ini merupakan bagian dari peradaban yang sempat tertimbun pada saat itu.
Balai Arkeologi Yogyakarta memperkirakan luas kawasan Situs Liyangan mencapai 2 hektar. Namun masih dapat dimungkinkan lebih luas lagi karena banyaknya peninggalan yang masih terkubur di bawah situs tersebut.
Bukan tidak mungkin, kawasan tersebut menjadi kawasan permukiman megah yang pernah berdiri di bawah kekuasaan Kerajaan Medang.
Penemuan Pola Pertanian Kuno
©YouTube/Melawan Lupa Metro TV
Bukti pendukung adanya aktivitas masyarakat kuno di Situs Liyangan adalah ditemukan berbagai bekas lahan pertanian kuno meliputi lahan, sistem pengairan, alat pertanian, hingga tumbuhan dan bahan pangan berbentuk arang.
Selain itu terdapat juga sebuah yoni pipih bundar berdiameter 2 meter yang berperan sebagai jantung pertanian kuno karena berada di tempat yang paling tinggi. Yoni itu juga diduga sebagai pusat tempat upacara sebelum bertani.
Berbagai perkakas juga tertimbun seperti keramik, logam, batu, dan serat kain. Menurut informasi bahwa keramik tersebut berasal dari China pada masa Dinasti Tang.