Benarkah Wanita Bisa Hamil hanya Berenang dengan Laki-Laki? Ini Penjelasan IDI
Berikut penjelasan dari anggota Ikatan Dokter Indonesia terkait isu wanita bisa hamil hanya karena berenang di kolam renang bersama laki-laki.
Baru-baru ini publik digegerkan dengan pernyataan kontroversial dari Komisioner KPAI. Pernyataan tersebut terkait isu wanita bisa hamil saat berada di kolam renang bersama laki-laki.
Pernyataan ini sontak saja menuai polemik dari masyarakat. Hingga menjadi trending di media sosial. Banyak netizen yang mengomentari pernyataan yang dilontarkan dari Sitty Hikmawatty, Komisioner KPAI. Tak terkecuali Ketua Biro Hukum dan Pembinaan Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr. HN Nazar.
-
Di mana Kolam Renang Bektiharjo berada? Kolam Renang Bektiharjo di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, jadi salah satu tujuan masyarakat untuk mengisi hari libur.
-
Apa yang menjadi keunikan utama Kolam Renang Bektiharjo? Keunikan Objek wisata ini terdiri dari beberapa kolam. Ada kolam buatan dan kolam alami yang bisa digunakan renang oleh anak-anak hingga orang dewasa.
-
Apa yang dilakukan untuk merayakan Hari Kasih Sayang di kolam renang? Kegiatan ini dalam rangka hari Valentine atau kasih sayang yang jatuh pada 14 Februari 2024 besok. Para penyelam profesional ini melakukan dekorasi paling menantang yakni di dalam kolam terdalam se-Asia Tenggara yang berlokasi di Tribuana Dive Center, Jakarta Timur.
-
Kenapa Lunar New Year penting? Festival ini dikaitkan dengan awal musim semi dan merupakan waktu pembaruan, pertemuan keluarga, dan penghormatan kepada leluhur.
-
Mengapa warga pribumi dilarang berenang di kolam renang Cikini? “Dulu ada aturan, yang boleh berenang di sini hanyalah untuk orang-orang Eropa. Sedangkan orang lokal, adalah orang yang disebut dilarang masuk ke sini, karena kulitnya berwarna beda dari Belanda,” katanya.
-
Mengapa Pantai Tenda Biru disebut kolam renang pribadi? Karena air jernih membentang di sepanjang garis pantai. Bahkan, sejumlah warganet menyebut jika berwisata ke Pantai Tenda Biru serasa memiliki kolam renang pribadi karena jernih airnya.
Penjelasan dari Anggota IDI
Melansir dari ANTARA, Dr. HN Nazar, Ketua Biro Hukum dan Pembinaan Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI)menyatakan, wanita tidak mungkin bisa hamil saat berada di kolam renang bersama laki-laki.
2019 Merdeka.com/Pixabay
"Kenyataannya tidak mungkin apalagi kolam renang yang airnya sendiri bukan air murni yang ada kaporit segala macam di dalamnya tidak mampu sperma itu bertahan," paparnya seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (23/2).
Kemungkinan Wanita Bisa Hamil
Lebih lanjut, Dr. HN Nazar menjelaskan faktor yang bisa membuat wanita hamil. Faktor tersebut meliputi mutu ovum, kualitas sperma, serta komponen penting lainnya yaitu pembuahan dalam organ reproduksi perempuan.
"Yang lebih menentukan lagi pembuahan itu kan dalam kondisi yang spesial dalam organ reproduktif yang harusnya 'favourable'," sambungnya.
Pernyataan KPAI yang Kontroversional
Sebelumnya, beredar pernyataan dari Komisioner KPAI, Sitty Hikmawatty. Komisioner KPAI bidang Kesehatan, Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) mengingatkan kaum wanita untuk lebih ekstra waspada saat berada di kolam renang.
Bukan tanpa alasan, sebab kondisi tersebut dikatakan bisa menyebabkan kehamilan pada wanita. Kemudian kehamilan yang berindikasi dari kolam renang bisa diartikan sebagai contoh hamil tak langsung.
2019 Liputan6.com/Herman Zakharia
"Pertemuan yang tidak langsung misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat. Walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil," beber dia.
Terlebih jika sang wanita tengah berada di masa subur.
"Kalau perempuannya sedang fase subur, itu bisa saja terjadi. Kan tidak ada yang tahu bagaimana pria-pria di kolam renang kalau lihat perempuan," sambungnya.
Minta Maaf ke Publik
Setelah viral dan menghebohkan netizen, Sitty Hikmawatty lantas meminta maaf atas pernyataan yang disampaikan beberapa waktu lalu. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indoensia (KPAI) bidang Kesehatan, Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) ini mengaku pernyataannya kemarin tidak benar dan telah menghebohkan masyarakat luas.
"Saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statement yang tidak tepat," ujar Sitty melalui keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Minggu (23/2).
Klarifikasi dari KPAI
Dia juga menyatakan jika pernyataan tersebut merupakan statement pribadi. Bukan suara dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indoensia).
2019 Merdeka.com/Pixabay
"Dengan ini saya mencabut statement tersebut. Saya memohon kepada semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lebih jauh atau malah memviralkannya." sambungnya.