100 Hari Pertama, Menteri UMKM Maman Bakal Berbenah Organisasi
Salah satu kunci untuk mendapatkan pembiayaan tambahan adalah dengan menggandeng pihak swasta.
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Maman Abdurrahman menyampaikan langkah pertama yang akan dilakukan di 100 hari pertama adalah membenahi struktur organisasi di Kementerian yang dia ampu. Tujuannya, agar pengelolaan UMKM dapat berjalan secara efektif.
"Itu yang pasti yang paling utama, namun tanpa mengesampingkan aktivitas kebutuhan kita untuk melayani para pelaku-pelaku UMKM," kata Maman usai Serah Terima Jabatan.
- Menag Yaqut: Umat Kristiani Punya Saham Atas Republik Ini, Jadi Jangan Minder
- Majukan Ekonomi Syariah, BSI Tebar Beasiswa Rp5,5 Miliar
- Momen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
- Menteri Teten Sebut UMKM Mebel Sulit Beralih Jadi Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Alasannya
Selain itu, Mantan anggota DPR RI ini mengatakan bahwa dirinya mendapatkan mandat dari Presiden Prabowo untuk membantu target pertumbuhan ekonomi Indonesia agar bisa mencapai 8 persen dengan meningkatkan kinerja di sektor UMKM.
"Kita ketahui dari sektor UMKM itu menyumbang tenaga kerja kurang lebih 90-95 persen dan itu sebagian besar sektornya informil. Artinya kita berkepentingan untuk menjaga sektor informil ini tidak goyang," ujarnya.
Adapun beberapa pekerjaan rumah (PR) ke depan yaitu memberikan kepastian permodalan, pinjaman modal, dukungan teknologi, menyangkut administrasi dan lainnya untuk memajukan UMKM di Indonesia.
"Itu juga alasan kenapa pemerintahan Pak Prabowo ini memisahkan antara kooperasi dengan UMKM," ujarnya.
Selain itu, ia juga ditugaskan Prabowo untuk mengembangkan UMKM dalam negeri sekaligus mendorong penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM lebih masif lagi.
"Alhamdulillah di kepemimpinan Pak Teten, beliau sudah banyak sekali achievement dan pencapaian, jadi saya jujur, saya agak mudah kerjanya," kata dia.
Anggaran yang Cekak
Di satu sisi, Maman juga mengaku tak masalah jika Kementerian UMKM yang dipimpinnya kembali mendapatkan jatah anggaran yang sedikit. Pasalnya, untuk mengembangkan UMKM tidak hanya mengandalkan pada APBN, melainkan bisa mencari opsi lain seperti berkolaborasi dengan sektor swasta, dan BUMN, bahkan dnegan pihak luar negeri untuk mendapatkan anggaran tambahan.
"Ada satu minset yang harus dirubah dalam pengelolaan APBN kita, kalau kita mengandalkan APBN, mau berapapun jumlahnya saya yakin tidak mungkin mampu, kolaborasi dengan semua pihak inilah kata kuncinya," kata Maman.
Salah satu kunci untuk mendapatkan pembiayaan tambahan adalah dengan menggandeng pihak swasta, BUMN, hingga pihak luar negeri dengan skema venture capital.
Sebagai informasi, Venture capital (VC) adalah badan usaha yang menyediakan pendanaan kepada perusahaan, biasanya berupa startup atau perusahaan kecil yang memiliki potensi besar untuk berkembang.
VC membantu perusahaan yang dibiayainya dengan memberikan modal, jaringan, pengetahuan, keterampilan, dan hal-hal lainnya. VC biasanya mendapatkan dana dari investor kaya, bank investasi, dan lembaga keuangan lainnya.
"Bagaimana kita bisa membangun kolaborasi dengan pihak swasta, BUMN kita, dan pihak-pihak dari luar negeri, karena pembiayaan ini kita tidak bisa cuman mengandalkan pembiayaan dalam negeri tapi pembiayaan-pembiayaan dari luar negeri dalam kontek venture capital dan sebagainya itu bagus untuk kita manfaatkan. Jangan sekedar mengharapkan APBN," pungkasnya.
Dalam Serah Terima yang dilakukan antara Teten kepada Maman, Teten meyakini Maman Abdurrahman bisa memimpin Kementerian UMKM dengan baik. Lantaran, Maman memiliki latarbelakang sebagai pebisnis dan mantan anggota DPR RI.
“Memang untuk memperkuat ekonomi rakyat ini tidak mudah, pak Maman punya backdround pebisnis dan dpr saya yakin pak Maman bisa lebih ngebut dari pada saya. Semoga bapak sukses insyallah bapak membutuhkan saya saya siap,” kata Teten dalam sambutannya.