2015, Taspen catatkan laba bersih Rp 577 miliar
Hasil investasi Taspen di 2015 mencapai Rp 12,36 triliun.
PT Taspen (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 577,9 miliar di sepanjang 2015. Pencapaian ini melebihi target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang ditetapkan sebesar Rp 569,98 miliar atau mencapai 101,39 persen.
Kendati demikian, jika dibandingkan perolehan laba di sepanjang 2014 sebesar Rp 3,46 triliun, laba bersih 2015 turun tajam sebesar 83,32 persen.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro menjelaskan, penurunan laba bersih dari 2014 ini disebabkan adanya perubahan regulasi pemerintah yakni terbitnya UU Nomor 5 tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Dalam aturan itu mengatur perubahan Batas Usia Pensiun (BUP) dari 56 tahun menjadi 58 tahun. Perubahan BUP ini berdampak pada penurunan nilai discounted cadangan dan beban klaim," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/2).
Sementara itu, pada 2015 ini beban cadangan sudah kembali pada posisi normal dengan menggunakan BUP 58 tahun yaitu sebesar Rp 6,49 triliun atau meningkat 145,2 persen dari beban cadangan di 2014 yakni sebesar Rp 2,64 triliun.
Sedangkan, hasil investasi di 2015 mencapai Rp 12,36 triliun yang terdiri dari hasil investasi THT (Tabungan Hari Tua) sebesar Rp 5,41 triliun dan hasil investasi program pensiun sebesar Rp 6,95 triliun.
"Peroleh hasil investasi di 2015 tersebut mengalami pertumbuhan 10,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp11,22 triliun," imbuhnya.
Berdasarkan pencapaian kinerja perseroan tersebut, nilai aset yang dikelola Taspen di 2015 mencapai Rp 172,56 triliun atau meningkat 7,06 persen dari posisi aset 2014 yang sebesar Rp 161,17 triliun.
Menurutnya, 87 persen dari total aset atau sebesar Rp 142,31 triliun merupakan aset investasi yang sudah tertanam pada portfolio investasi.
"Seperti portfolio deposito 31,57 persen, lalu saham, reksadana dan investasi lainnya 4,06 persen, obligasi/sukuk/KIK EBA 64,37 persen. Pencapaian tingkat hasil investasi (yield on investment) tahun 2015 adalah 9,27 persen atau meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 9,91 persen," tandas Iqbal.
(mdk/idr)