2020, Laba Adhi Karya Anjlok 96 Persen Menjadi Rp23,98 Miliar
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat penurunan laba bersih hingga 96 persen pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Besaran laba yang diterima perseroan turun drastis dari Rp 663,8 miliar di 2019 menjadi hanya Rp 23,98 miliar pada 2020.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat penurunan laba bersih hingga 96 persen pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Besaran laba yang diterima perseroan turun drastis dari Rp 663,8 miliar di 2019 menjadi hanya Rp 23,98 miliar pada 2020.
Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menceritakan, penurunan laba bersih tersebut memang sebuah fakta yang harus pihaknya hadapi agar bisa lolos dari situasi pandemi di 2020. Menindaki situasi tersebut, dia segera membuat skenario perencanaan terkait dampak daripada Covid-19 terhadap perseroan untuk 3-9 bulan ke depan.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Mengapa Adi Suryanto meninggal? Ia wafat pada usia 54 tahun.
-
Bagaimana Adjie meninggal? Adjie Meninggal Saat Keanu Masih Kecil Keanu tak lama kenal Adjie Massaid. Karena Adjie meninggalkarena serangan jantung setelah main bola bersama temen-temennya.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
Alhasil Adhi Karya tetap bisa sedikit lolos dengan meraup sedikit penurunan dari penurunan laba bersih. Padahal sebelumnya tim manajemen memperkirakan BUMN Karya tersebut potensi merugi Rp 200 miliar.
"Memang pada saat itu kami menemukan kami akan merugi Rp 200 miliar jika kami tidak melakukan apa-apa. Padahal yang terjadi akan ada proyek yang turun," kata Entus dalam sesi webinar, Rabu (21/4).
Entus mengatakan, pihaknya kemudian melakukan efisiensi guna menutup biaya yang muncul akibat penanganan Covid-19 di lingkungan Adhi Karya. Salah satunya dengan menjaga biaya operasi supaya bisa ditutup dengan laba usaha yang ada.
"Efisiensi kebetulan pada saat pandemi perjalanan dinas tinjauan dan sebagainya kita bisa kurangi. Meeting juga tidak perlu hotel, dan transport bisa melakukan secara efisien. Ini dan dampaknya lumayan luar biasa efisiensinya," terangnya.
Ke depan, Entus menyebutkan, Adhi Karya masih harus menyelesaikan banyak proyek infrastruktur dalam rencana pembangunan jangka menengah. Selain itu, perseroan juga masih harus bergulat dengan pandemi Covid-19, bahkan turut terlibat secara dadakan tangani bencana yang kini marak terjadi.
"Oleh karena itu, dengan ketersediaan proyek besar sepertiganya berasal dari kemampuan fiskal kita. Sisanya KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha), ada juga diharapkan keterlibatan investasi dari privat," ujar Entus.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Strategi Adhi Karya Keluar dari Kesulitan Keuangan di Masa Pandemi
Pembangunan Capai 83,5 Persen, LRT Jabodebek Ditargetkan Beroperasi di 2022
Ekspansi Usaha, Adhi Commuter Properti akan Terbitkan Surat Utang Rp500 Miliar
Hingga 20 November, Pembangunan LRT Jabodebek Capai 79,52 Persen
Pemerintah Banggakan Inovasi Tercipta dalam Pembangunan LRT, Pertama di Asia Tenggara
Terkendala Pembebasan Lahan, Target Perampungan LRT Jabodebek Mundur