3 Perusahaan menunda melantai di bursa saham, ini alasannya
Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan, sejauh ini sudah ada tiga perusahaan yang menunda untuk melantai di bursa saham. Perusahaan tersebut antara lain PT Harvest Time, PT Artajasa Pembayaran Elektronics dan PT Wahana Vinyl Nusantara.
Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan, sejauh ini sudah ada tiga perusahaan yang menunda untuk melantai di bursa saham. Perusahaan tersebut antara lain PT Harvest Time, PT Artajasa Pembayaran Elektronics dan PT Wahana Vinyl Nusantara.
"Ada (yang tunda IPO). Itu (tiga perusahaan). Yang lain belum ada (yang memutuskan menunda)," ujar dia di BEI, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
Dia mengungkapkan, masing-masing perseroan memiliki alasan sendiri untuk menunda pelaksaan IPO, salah satunya soal kondisi pasar saham saat ini. "Kan Artajsa itu lebih pada peraturan BI (Bank Indonesia). Kemudian yang Harvest itu enggak tahu kenapa. Wahana Vinyl mungkin ke masalah market," kata dia.
Namun demikian, Samsul masih yakin jika kondisi saat ini tidak akan separah pada 2014-2015, di mana pada 2014 sebanyak 10 perusahaan memutuskan untuk menunda IPO. Menurut dia, kondisi pasar saham saat ini masih lebih baik.
"Saya kira belum sejauh itu. Bayangan saya enggak sejauh itu, karena kalau lihat kekuatan di market sekarang, penurunan diimbangi dengan masuknya investor yang masuk untuk mengambil saham-saham yang turun. Jadi kalau kita lihat saham pengerek harga merah semua, cuma kan sore hari rebound lagi," jelas dia.
Samsul juga berharap di sisa waktu tahun ini tidak ada lagi perusahaan yang menunda untuk melakukan IPO. Sebab, proses untuk bisa IPO juga terhitung tidak mudah.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BEI sebut IHSG anjlok bukan pengaruh aksi teror bom
Induk usaha RS Hermina resmi melantai di bursa saham
Pedagang pasar tradisional kini didorong jadi investor pasar modal
BEI: 24 perusahaan melantai di bursa saham di semester 1/2018
Resmi melantai di bursa, saham PT Royal Prima Tbk langsung naik 47 persen