30 Persen Produk Kecantikan di Sociolla Milik Anak Bangsa
Co-founder dan President Social Bella Indonesia (Sociolla), Christopher Madiam, mengungkapkan bahwa saat ini produk kecantikan lokal di Sociolla tumbuh pesat dari sejak pertama kali berdiri di 2015. Saat ini, produk kosmetik lokal menempati 30 persen dari total produk di platform Sociolla.
Co-founder dan President Social Bella Indonesia (Sociolla), Christopher Madiam, mengungkapkan bahwa saat ini produk kecantikan lokal di Sociolla tumbuh pesat dari sejak pertama kali berdiri di 2015. Saat ini, produk kosmetik lokal menempati 30 persen dari total produk di platform Sociolla.
"Dari kita mulai 2015 benar-benar merek lokal ini bertumbuhnya pesat sih, jadi kita lumayan bangga sebagai platform Indonesia menjadi salah satu media mereka untuk mempromosikan produknya. Kita menyaksikan pertumbuhan mereka sebagai merek lokal, tidak kalah dengan merek internasional," ujarnya ketika ditemui usai jumpa pers di Jakarta, Senin (2/9).
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebuah ulasan produk di e-commerce adalah palsu? Ulasan produk palsu biasanya ditulis dalam bentuk singkat, tidak jelas, dan tidak menjelaskan detail kegunaan produk yang dijual. Hal ini terlihat dari kalimat yang biasa dipakai yaitu “saya akan merekomendasikan” dan “produk ini sangatlah hebat.” Pertanda lain dari ulasan palsu adalah adanya antusiasme yang berlebih dan hiperbola dalam menjelaskan suatu produk yang dibeli. Biasanya hal ini terjadi pada peralatan dapur atau barang elektronik. Selain itu, tanda ulasan palsu lainnya adalah biasanya reviewer ini berasal dari orang yang tidak tinggal di negara tersebut.
-
Bagaimana kecantikan Kirana berkembang? Kirana semakin lama semakin cantik dan mempesona seiring dengan pertumbuhannya. Keindahan Anggun sungguh terpancar dengan sempurna pada putrinya yang sangat dicintai ini.
-
Perubahan apa saja yang terjadi di Indonesia terkait budaya konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
Dia mengatakan bahwa platformnya tidak hanya memberikan tempat untuk menjual produk kepada produsen kecantikan lokal, tetapi juga berkontribusi dalam mempromosikannya. Saat ini terdapat setidaknya 1,2 juta pengguna atau registered member yang aktif memberikan ulasan mengenai produk yang dijual di Sociolla.
Christopher mengatakan produk yang paling diminati dalam platformnya seperti skincare yaitu toner dan serum. Sedangkan dalam jenis makeup, produk yang diminati adalah lipstik. Namun dalam hal merek, dia mengatakan bahwa konsumennya tidak memilih produk hanya berdasarkan mereknya.
"Kalau untuk (konsumen) kategori kita, mereka bukan tergantung merek sentris, tapi pada SKU (jenis barang), jadi pelanggan kita mencari SKU mana yang sesuai dengan kebutuhan, warnanya apa," ungkapnya.
Menurutnya, dengan keadaan yang seperti itu, terjadi keseimbangan antara merek produk lokal dan asing. "Kebetulan dia (merek lokal) ini mengeluarkan satu varian yang lagi tren. Tapi pastinya merek luar kalau liat ini langsung ikutan mengeluarkan produk yang serupa, jadi menyusul produk lokal lagi," imbuhnya.
Sementara itu saat ini Social Bella memiliki tiga unit bisnis kecantikan yakni e-commerce (sociolla), Media (SO.CO dan beauty journal) serta Brand Development. Mereka ingin produsen kecantikan lokal memahami sociolla beserta dengan ekosistemnya tidak hanya menjual produk, tetapi juga sebagai sarana dalam menginformasikan produk secara akurat termasuk cara penggunaannya.
Sebelumnya pada pertengahan 2019 Sociolla membuka gerai fisik Sociolla Offline Store yang menjual produk sehingga konsumen dapat mencoba langsung. Rencananya gerai akan dibuka di kota-kota besar lainnya dengan mempertimbangkan lokasi serta kebutuhan pelanggan.
"Di mana lokasinya saat ini kita belum tahu karena mau fokus yang kemarin dulu, karena baru bulan Juli. Pertanyaannya, apa (produk kecantikan) yang dibutuhkan pelanggan kita sih, karena kita punya data di Sociolla untuk menentukan fokus ke daerah mana yang dibutuhkan," tutupnya.
Reporter Magang: Evie Haena Rofiah
Baca juga:
Kenapa Harga Parfum Mahal? Ini Alasannya
7 Pertanyaan Paling Dicari Seputar Eyelash Extension dan Jawaban Terbaiknya
Indonesia Diserbu Kosmetik Impor
Menperin Airlangga Target Industri Kosmetik Tumbuh 9 Persen di 2019
Cara Benar Layering dengan 2 Jenis Serum
8 Perempuan Multitalenta Jadi Inspirasi dalam Sariayu #FearlessBeauty
Kerja di Ruangan Ber-AC? 5 Produk Kecantikan yang Wajib Ada di Meja Setiap Hari