4 Dampak Jatuhnya Ethiopian Airlines yang Mengguncang Bisnis Boeing
Maskapai Ethiopian Airlines yang menggunakan pesawat Boeing jatuh. Kecelakaan ini berdampak pada perusahaan Boeing:
Kabar tentang jatuhnya maskapai Ethiopia, Ethiopian airlines, tersebar luas. Maskapai yang menggunakan Boeing tersebut jatuh di dekat Kota Bishoftu, yang terletak sekitar 62 kilometer tenggara Ibu Kota Ethiopia Addis Ababa. Sebanyak 157 penumpang beserta awak pesawat tewas.
Perusahaan Boeing cukup terkena imbas dengan kecelakaan ini. Apalagi kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing sudah beberapa kali terjadi.
-
Kapan Haji Isam membeli pesawat Boeing? Bukan hanya ekskavator saja, Haji Isam pernah memesan satu unit Business Max Jet 7 Boeing saat menghadiri pameran dirgantara Farnborough International Airshow 2018 di Farnborough, Inggris
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
-
Kecoak apa yang berhasil nempel di jendela pesawat? Video yang dibagikan oleh akun @TripInChina ini menunjukkan bagaimana seekor kecoak yang berada di sela-sela jendela pesawat yang sedang terbang.
-
Kapan tabrakan pesawat jet yang membawa bom nuklir terjadi? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan.
Berikut beberapa dampak kecelakaan Ethiopian Airlines pada bisnis Boeing:
Beberapa Negara Tak Gunakan Pesawat Boeing
Kecelakaan Ethiopian Airlines menjadi pelajaran sekaligus ketakutan bagi beberapa negara. Mereka memilih tak menggunakan maskapai buatan Amerika ini, seperti Indonesia, Singapura dan China.
Di Indonesia, kecelakaan pesawat Boeing digunakan oleh Lion Air. Saat itu, maskapai berlambang singa tersebut mengangkut 189 penumpang. Kini Lion Air berinisiatif untuk mengandangkan maskapai Boeing. Selain Lion Air, Garuda Indonesia juga menghentikan sementara pengoperasian pesawat Boeing hari ini.
Singapura juga menghentikan sementara pengoperasian maskapai Boeing. Kebijakan itu efektif berlaku pada 12 Maret 2019 pukul 14.00 waktu setempat.
Singapura merupakan negara pertama yang memberlakukan larangan total seluruh varian Boeing 737 MAX dan untuk semua penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai lokal dan asing.
Saham Boeing Anjlok
Usai jatuhnya Ethiopian Airlines, saham Boeing (BOE) turun tajam hingga 11 persen menjadi USD 374,31 pada Senin (11/3). Di NYSE, harga saham Boeing berkode BA pada perdagangan dini hari tadi, ditutup merosot 5,33 persen ke level USD 400,01 per unit.
Pada perdagangan saham Jumat kemarin, saham Boeing berada di posisi USD 422 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar USD 230 miliar.
Banyak yang Meragukan Keselamatan Pesawat Boeing
Keamanan pesawat Boeing menjadi diragukan, setelah dua maskapai jatuh. Maskapai yang disorot yaitu Lion Air dan Ethiopian Airlines. Selain dua maskapai itu, masih ada ratusan pesawat Boeing yang dibeli oleh negara-negara lain.
Salah satunya China. Otoritas penerbangan China membatalkan penerbangan Boeing 737 MAX 8 mereka, dengan alasan perlunya "kontrol ketat terhadap risiko keselamatannya."
Boeing Batalkan Peluncuran Pesawat Baru
Akibat kecelakaan ini, Boeing menunda acara debut pesawat 777X terbarunya. Padahal acara itu akan dilakukan pekan ini. Penundaan ini dikarenakan perusahaan Boeing yang masih menangani dampak dari bencana pesawat jatuh di Ethiopia.
CEO Boeing Dennis Muilenburg mengakui bahwa kecelakaan Ethiopian Airlines pada Minggu (10/2) lalu menjadi tantangan bagi perusahaan, karena itu terjadi hanya beberapa bulan setelah kecelakaan Lion Air Flight 610 pada Oktober 2018 lalu.