4 Fakta di balik robohnya plafon terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta
Plafon Terminal 3 Ultimate, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, roboh kemarin. Sempat terdengar suara gemuruh cukup kencang sebelum akhirnya plafon tersebut roboh. Pengelola lantas meminta maaf kepada seluruh pengguna jasa atas segala ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari jatuhnya plafon di Terminal 3.
Plafon Terminal 3 Ultimate, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, roboh kemarin. Sempat terdengar suara gemuruh cukup kencang sebelum akhirnya plafon tersebut roboh.
Salah satu penumpang, Aliv (23) mengaku menyaksikan dengan jelas peristiwa tersebut. "Jadi saya kan baru landing dari Banda Aceh masuk ke terminal kedatangan yang sebelum menuju (ambil) bagasi," ujar Aliv saat dihubungi merdeka.com.
Ketika sedang berjalan menuju tempat pengambilan bagasi, dia mengaku tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang cukup kencang. "Pas lagi jalan mau ambil bagasi, tiba-tiba ada suara gemuruh kenceng banget. Pas ada suara itu orang-orang semua lari. Setelah dilihat ke belakang ternyata atapnya roboh," ungkap Aliv.
Senior General Manager Bandara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Suriawan Wakan meminta maaf kepada seluruh pengguna jasa atas segala ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari jatuhnya plafon di Terminal 3 pagi tadi.
"Selanjutnya kami akan segera memperbaiki kerusakan yang terjadi di area tersebut sambil melakukan investigasi dengan pihak konsorsium KSO," ucapnya.
Atas kejadian kemarin, merdeka.com akan merangkum sejumlah fakta di balik peristiwa robohnya plafon terminal yang menjadi kado kemerdekaan Indonesia ini.
-
Apa fasilitas unik di Terminal 3 Bandara Changi yang menjadi daya tarik utama? Terminal 3 selesai dibangun pada Januari 2008, menambah kapasitas sekira 22 juta penumpang per tahun. Ini mengambil gaya yang sangat berbeda dari Terminal 1 dan 2 yang lebih tradisional, dengan struktur kaca yang besar. Desain Terminal 3 memanfaatkan cahaya internal alami secara ekstensif. Di sana terdapat "The Slide" tertinggi di dunia yang ditemukan di bandara.
-
Mengapa Terminal Kutoarjo dibangun? "Tempat naik turun juga harus representatif. Terminal ini dibangun agar penumpang mendapat tempat yang cukup nyaman untuk naik turun dari Kutoarjo," pungkas Joko, dikutip dari Jatengprov.go.id.
-
Kapan Terminal Salatiga mencapai puncak kejayaannya? Kota Salatiga pernah memiliki terminal bus yang amat terkenal di era 1960-1970-an.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
-
Apa yang dititipkan oleh Menhub kepada petugas di Terminal Purabaya? "Saya hanya menyampaikan satu hal, saya menitipkan kepada rekan-rekan yang bertugas untuk melakukan ramp check (inspeksi keselamatan) kepada bus-bus yang akan berangkat. Jika penumpangnya sehat, busnya sehat dan taat pada peraturan, Insya Allah ini akan berjalan dengan baik,"
-
Kenapa Groundbreaking tahap III IKN penting? Groundbreaking ini merupakan komitmen kuat dari investor-investor terbaik dari lokal maupun internasional dan dengan visi dan misi yang sejalan untuk membangun masa depan di IKN.
Plafon copot bukan roboh
Senior Manager Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Saiful Bahri menyebut atap yang menjadi tanggung jawab pengelolanya itu bukan roboh. Menurut dia, atap itu cuma copot.
"Bukan roboh, plafon lepas. Jadi bukan roboh ya, kalau enggak percaya datang saja ke sini. Kita akan undang juga teman-teman wartawan untuk datang ke sini," ujar Saiful.
Di lokasi kejadian sedang ada proyek
Direktur Operasi & Engineering Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengatakan, di lokasi robohnya plafon Terminal 3 Ultimate, tengah ada sejumlah pengerjaan proyek. Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan apakah pengerjaan proyek ini menjadi penyebab robohnya plafon tersebut.
"Di sana memang sedang ada beberapa pengerjaan proyek, kita belum tahu pasti apa karena pekerjaan itu atau ada sebab lain," kata Djoko di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Terminal sedang dalam proses pemeliharaan
Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini masih dalam kondisi pemeliharaan yang merupakan tanggung jawab dari konsorsium Kawahapejaya Indonesia KSO (Wijaya Karya/Waskita Karya).
Project Manager Pengembangan Terminal 3 KSO Kawahapejaya (Wijaya Karya / Waskita Karya), Yulianto menjelaskan, penyebab jatuhnya plafon ini karena ada pekerjaan pemeliharaan fasilitas Ducting.
"Dan saat ini tim kami sedang melakukan perbaikan plafon tersebut yang akan selesai malam ini. Pekerjaan ini masih menjadi tanggung jawab KSO Kawahapejaya (Wijaya Karya/Waskita Karya)," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Yulianto mengatakan, akibat jatuhnya plafon ini, pihaknya akan melakukan meningkatkan proses quality control sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
Operasional tetap berjalan normal
PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan bahwa seluruh operasional penerbangan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga kini berjalan normal meskipun pukul 10.00 WIB ada kejadian robohnya plafon di area kedatangan dekat pintu Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Area yang terdampak dari jatuhnya plafon telah dilokalisir dan sisa-sisa reruntuhan plafon telah dibersihkan sejak pukul 10.25 WIB agar tidak mengganggu pelayanan dan operasional bandara.