4 Pokok Masalah Jiwasraya, dari Rekayasa Saham Sampai Imbal Hasil Tak Masuk Akal
Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, blak-blakan mengenai mengapa Jiwasraya sudah bermasalah sejak lama. Perusahaan pelat merah ini dikatakannya secara fokus bisnis sudah salah, khususnya dalam penjualan produk.
Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, blak-blakan mengenai mengapa Jiwasraya sudah bermasalah sejak lama. Perusahaan pelat merah ini dikatakannya secara fokus bisnis sudah salah, khususnya dalam penjualan produk.
Situasi ini diperparah dengan penerbitan produk Savings Plan yang menawarkan guaranteed return 9-13 persen selama 2013 hingga 2018 dengan periode pencairan setiap tahun. Hal ini yang dianggap Hexana produk yang tidak masuk akal.
-
Apa saja kegiatan yang dilakukan Relawan Bakti BUMN di Meunasah Asan? Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang ditawarkan oleh BRI Insurance untuk memberikan keamanan pada sepeda? Dengan memastikan bahwa sepedamu memiliki perlindungan, pastinya hobi gowes pun jadi lebih nyaman dan aman dijalani.
-
Mengapa BSI ikut serta dalam program Bakti BUMN di Meunasah Asan? Kolaborasi lewat program Relawan Bakti BUMN Batch IV ini merupakan wujud sahabat sosial dalam bentuk dukungan komitmen BSI untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negeri,"
-
Bagaimana BSI dan Relawan Bakti BUMN mendukung pengembangan UMKM di Meunasah Asan? Salah satunya melalui program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI) di Meunasah Asan, Aceh Timur yang meliputi bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui pengembangan budidaya ikan bandeng, serta bidang lingkungan lewat penanaman pohon mangrove & penggunaan panel surya di sekitar tambak ikan bandeng.
-
Dimana saja Asuransi Sepeda BRI Insurance memberikan jaminan perlindungan? Ini merupakan fasilitas yang diberikan untuk ganti rugi kepada tertanggung terhadap kerugian atas kerusakan total loss pada sepeda yang disebabkan oleh risiko yang dijamin dalam polis.
"Return yang dihasilkan Jiwasraya Saving Plan saja lebih besar dibandingkan tingkat bunga deposito, bond yield dan lainnya. Logikanya saja sudah tidak masuk," kata dia pada Jumat kemarin.
Mengutip gambaran kondisi perusahaan yang dikeluarkan Jiwasraya, Sabtu (28/12), akar masalah utama memang terletak pada produk tradisional dengan skema garansi tinggi jangka panjang, serta produk Saving Plan dengan guaranteed rate di atas suku bunga perbankan.
Situasi tersebut diperparah dengan investasi yang bersifat high risk dan return financial instrument yang berpengaruh terhadap menurunnya tingkat kepercayaan pemegang polis. Itu kemudian menyebabkan harga financial instrument dan likuiditas pasar turun, sehingga pencairan investasi bermasalah.
Akibatnya, penundaan pembayaran polis jatuh tempo serta adanya potensi operasional perusahaan akan selalu merugi di tahun-tahun berikutnya. Dalam laporan tersebut, disimpulkan setidaknya ada empat permasalahan yang membuat kinerja perseroan menjadi negatif.
Pertama, kesalahan pembentukan harga produk atau mispricing, seperti produk tradisional berskema garansi jangka panjang (sampai dengan 14 persen net) dan Savings Plan yang memiliki guaranteed return 9-13 persen pada periode 2013-2018.
"Dengan guaranteed return yang ditawarkan dan saat ini lebih tinggi dari pertumbuhan IHSG dan yield obligasi serta dapat dicairkan setiap tahun, Jiwasraya terus terkena risiko pasar," tulis laporan tersebut.
Kedua, lemahnya prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi di mana Jiwasraya banyak melakukan investasi-investasi pada high risk asset untuk mengejar high return.
Seperti saham sebesar 22,4 persen (Rp5,7 triliun) dari jumlah aset finansial, tapi hanya ditempatkan 5 persen di saham LQ45 atau saham yang likuid. Lalu reksadana 59 persen (Rp14,9 triliun), di mana hanya 2 persen saja yang dikelola top tier manajer investasi Indonesia.
Ketiga, adanya rekayasa harga saham (window dressing) lewat masifnya jual-beli saham dengan dressing reksadana. Modusnya, saham yang overprice dibeli oleh Jiwasraya kemudian dijual pada harga negosiasi (di atas harga perolehan) kepada manajer investasi, untuk kemudian dibeli oleh Jiwasraya.
Keempat, tekanan likuiditas dari produk Savings Plan. Itu kemudian berdampak terhadap penurunan kepercayaan nasabah yang menyebabkan merosotnya penjualan. Jiwasraya juga tidak memiliki backup asset yang cukup untuk memenuhi kewajiban sehingga terjadi kasus gagal bayar.
Kondisi tersebut lantas berakibat pada dua hal, yakni tekanan likuditas dan melemahnya solvabilitas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.
Dalam kasus tekanan likuiditas, mayoritas aset investasi yang dimiliki saat ini tidak memiliki nilai dan illiquid, diberhentikannya skema Saving Plan sehingga penerimaan premi turun, menurunnya pendapatan investasi, serta meningkatnya nilai klaim dan manfaat.
Sementara melemahnya solvabilitas tercermin dalam nilai aset Jiwasraya yang tidak sesuai dengan nilai pasar, sehingga harus dilakukan impairment asset, ekuitas negatif sebesar Rp23,9 triliun dan rasio solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) negatif sebesar 805 persen per September 2019, tambahan admitted asset untuk mencapai RBC minimal 120 persen, hingga pembentukan cadangan (liabilitas understated) aset belum dilakukan impairment (overstated).
Kementerian BUMN Heran Jiwasraya Nekat Sponsori Manchester City Saat Keuangan Buruk
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan keheranan ketika perusahaan asuransi Jiwasraya nekat mengubah laporan keuangan demi menjadi sponsor salah satu klub sepakbola, Manchester City. Padahal, menurut Arya, kinerja Jiwasraya sudah "jelek" dan harusnya tidak melakukan hal demikian.
"Kalau kita lihat posisi (laporan keuangan) 2014 posisi Jiwasraya jelek. Dia masih bisa backup dirinya jadi sponsor klub Manchester City," ujar Arya di Kementerian BUMN, ditulis Jumat (27/12).
Dia juga mempertanyakan langkah perusahaan yang seharusnya pembayaran klaim nasabah menggunakan hasil investasi, bukan dari premi-premi nasabah yang baru. "Itu namanya gali lubang tutup lubang," imbuhnya.
Menurutnya, agar operasional Jiwasraya bisa terselamatkan, maka jalan keluarnya adalah membentuk holding BUMN asuransi yang sedang diproses dan ditargetkan selesai pada kuartal 1 atau 2 tahun depan. Kemudian, alternatif lainnya adalah menjual aset keuangan perusahaan terutama saham dengan nilai undervalue.
"Kita akan jual aset saham undervalue, itu nilainya bisa Rp5 triliun ke atas. Kita harapkan Rp5,6 triliun atau hampir Rp6 triliun," ujarnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)