4 Rahasia Sukses Tony Fernandes Bangun Bisnis Raksasa seperti AirAsia
Pemilik AirAsia Tony Fernandes merupakan salah satu miliarder yang diperhitungkan di Asia dan dunia saat ini. Dia adalah pengusaha sukses asal Negeri Jiran yang kini telah memiliki bisnis maskapai.
Pemilik AirAsia Tony Fernandes merupakan salah satu miliarder yang diperhitungkan di Asia dan dunia saat ini. Dia adalah pengusaha sukses asal Negeri Jiran yang kini telah memiliki bisnis maskapai.
Pria kelahiran Kuala Lumpur ini menyelesaikan pendidikannya di London School of Economics. Dia memulai karirnya di Richard Branson Virgin Communication pada pertengahan 1980-an.
-
Siapa yang selalu menginspirasi Aira Yudhoyono? Aira juga bilang sangat terinspirasi dengan kakeknya.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Lepas dari Richard Branson Virgin, lalu ia berkarir sebagai akuntan. Ia kemudian pindah ke London untuk bekerja di Warner Music International sebagai managing director warner Malaysia sebelum merintis karirnya di AirAsia.
Atas kegigihannya meraih kesuksesan, dia mendapatkan banyak penghargaan. Di antaranya, ASEAN Entrepreneurial Excellence Award pada 2016, Legion d’bonneur dari pemerintah Francis, dan Asian Business Leaders Award 2017.
Baru-baru ini, maskapai yang dipimpinnya pun mendapatkan penghargaan sebagai Best Use of Technology 2018 dalam ajang penghargaan Loyalty Awards. Membangun bisnis ini bukan tanpa perjuangan, butuh perjalanan panjang membawa AirAsia seterkenal saat ini.
Atas segala pencapaiannya, Tony Fernandes memaparkan 4 kunci cara membangun bisnis raksasa seperti maskapai AirAsia.
Miliki Produk yang Bagus
Melalui bukunya yang berjudul Fliying High, pemilik AirAsia Tony Fernandes mengatakan memiliki produk bagus merupakan senjata untuk menarik banyak konsumen. Tahap pertama, pebisnis harus tahu produk unggulan yang harus dipasarkan.
Produk yang anda pasarkan, boleh saja sama dengan oranglain. Namun kuncinya, anda harus punya ciri khas sendiri. Seperti lagu, semua orang boleh menyanyikan lagu yang sama namun dengan aliran lagu yang beda.
"Kalau kau memakai musik sebagai analogi, apa hal yang paling penting? Lagunya. Kau boleh saja punya penyanyi terhebat sedunia, namun jika lagunya payah, lagu itu tak akan dimainkan," ujar Tony.
Tony melanjutkan, hal yang sama juga diterapkan untuk AirAsia. Maskapai tersebut menggunakan slogan maskapai berbiaya rendah dengan layanan yang bersahabat dengan tujuan terbang ke destinasi-destinasi yang tidak dituju oleh maskapai-maskapai lain.
"Terbang sesering mungkin dalam sehari tanpa frill, dan tidak membebankan biaya kepada konsumen untuk hal-hal yang tidak mereka inginkan," jelasnya.
Tahu Cara Memasarkan Produk
Menurut pemilik AirAsia Tony Fernandes, begitu anda punya produk yang bagus, anda harus mengabarkannya kepada orang. Anda boleh saja punya produk terbaik sedunia, tapi jika tak ada orang yang tahu, habislah anda.
"Perusahaan rekaman yang punya lagu terbaik yang dinyanyikan penyanyi terbaik masih bisa gagal jika tak ada yang tahu soal itu. Pemasaran adalah kunci," ujar Tony dikutip dari bukunya berjudul Fliying High, Jakarta, Senin (12/8).
Tony mengatakan, begitu banyak gagasan hebat yang gagal karena perusahaan melupakan pemasaran. Apa itu pemasaran? Menghamburkan uang untuk memasang billboard, iklan, tentu saja. Namun banyak orang lupa bahwa bagian terbesar pemasaran adalah Kehumasan, dan sekarang aktivitas Kehumasan banyak digerakkan lewat media sosial.
"Facebook memberikan AirAsia USD 150.000 yang bisa digunakan untuk apa pun yang kami inginkan dan tim kami memutuskan memakai uang itu di akun-akun media sosialku. Pada saat menulis ini, aku punya sekitar 1,45 juta follower di Twitter, setengah juta di Facebook, dan 100.000 di Instagram, yang baru saja mulai kugunakan," jelasnya.
Pahami Cara Mendistribusikan Produk
Distribusi adalah elemen ketiga. Anda harus membuat sistem yang mudah agar orang dapat membeli produk anda begitu mereka mengetahuinya. Demikian ditulis Pemilik AirAsia Tony Fernandes dalam bukunya Fliying High.
Bagi AirAsia, distribusi adalah situs web, distribusi bagi perusahaan musik telah berevolusi dari CD dan kaset di toko kaset menjadi daring (online).
"Dan salah satu alasanku berhenti dari Warner adalah industri itu tidak memahami pentingnya memanfaatkan saluran distribusi bar ini. Bisnis musik menderita akibat arogansi semacam itu," jelasnya.
Terapkan Rencana yang Sudah Disusun
Potongan terakhir dari gambaran ini adalah bahwa anda harus menerapkan semua rencana anda tanpa terkecuali. Gagasan memang hebat, bicara itu gampang, namun yang paling penting adalah hasil.
"Ryanair adalah perusahaan terbaik yang pernah kulihat yang menerapkan rencana-rencana mereka," ujar Pemilik AirAsia Tony Fernandes dalam bukunya, Fliying High dikutip Senin (12/8).
Mereka tidak mengalami batasan-batasan seperti kami karena pasar di Bropa jauh lebih bebas dari campur tangan dan kendali pemerintah, namun mereka adalah model bagi beberapa aspek bisnisku.
Penerapan atau implementasi bisa diringkas menjadi orang dan proses. Jadi, salah satu hal yang kami fokuskan di AirAsia adalah "Ancilarry" (Tambahan), yang memaparkan barang-barang yang dijual secara online atau di dalam kabin pesawat yang tak ada hubungannya dengan penerbangan itu sendiri atau bagasi.
"Beberapa alasan kenapa AirAsia sukses adalah kesederhanaannya dan ketiadaan birokrasi. Penerapan haruslah cepat, terfokus, dan kau selalu memerlukan orang-orang yang tepat untuk melaksanakannya. Sembilan puluh persen kesuksesan adalah penerapan," jelasnya.