5 Fakta unik di balik industri rokok dunia
Tembakau, bagi pecintanya, sudah menjadi 'hidangan' wajib yang harus tersedia setiap hari.
Tembakau bagai dewa bagi para perokok. Mereka menganggap asap rokok bagai oksigen yang bermanfaat dalam kehidupan.
Tembakau, bagi pecintanya, sudah menjadi 'hidangan' wajib yang harus tersedia setiap hari. Baik seusai makan, saat beraktivitas maupun saat sedang bercengkrama dengan kerabat dan sanak saudara.
Tembakau sendiri merupakan tanaman hasil perkebunan yang sebagian besar baik di Indonesia maupun dunia, dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok. Manfaat lainnya, tembakau digunakan sebagai komponen obat penenang dan insektisida.
Dalam bahasa latin, tembakau memiliki nama Nicotiana, yang termasuk dalam Family Solanaceae. Ada lebih dari 70 spesies tembakau di seluruh dunia, seperti Nicotiana Acuminata, Nicotiana Africana, Nicotiana Benthamiana, Nicotiana Othopora, Nicotiana Longiflora dan masih banyak lagi.
Namun dari sekian banyak spesies, spesies Nicotiana Tabacum dan Nicotiana Rustica adalah yang paling banyak dikembangkan karena bernilai ekonomis tinggi.
Untuk spesies Nicotiana Rustica, tembakau ini memiliki kandungan yang tinggi yakni sebesar 9 persen. Karena kandungan yang tinggi, nikotin ini biasa digunakan sebagai bahan baku cerutu, komponen obat penenang dan insektisida.
Sementara, untuk spesies Nicotiana Tabacum, kandungan tembakaunya hanya 1-3 persen. Tembakau jenis ini biasa digunakan untuk bahan baku rokok sigaret.
Lalu apa lagi fakta di balik industri rokok ini? Berikut merdeka.com akan merangkumnya seperti dilansir dari World Atlas.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana Djarum berhasil menjadi perusahaan raksasa di industri rokok? Tiga tahun berikutnya, Djarum berinovasi dengan meluncurkan Djarum Filter, merek rokok pertama yang diproduksi secara mekanis. Kesuksesan ini menjadi pijakan untuk diperkenalkannya Djarum Super pada tahun 1981. Saat ini, Djarum bukan hanya menjadi perusahaan raksasa, tetapi juga menjadi pilar industri rokok dengan lebih dari 75 ribu karyawan yang berdedikasi.
Pertama diperkenalkan oleh penduduk asli Amerika
Menilik sejarah, tembakau itu sendiri dimulai dari penduduk asli Amerika yang memperkenalkannya ke penjelajah Eropa. Tembakau lalu diperdagangkan secara masif dan menjadi salah satu produk yang menyokong kolonialisme, juga merupakan faktor penarik untuk mendatangkan budak-budak dari Afrika jauh sebelum kapas ditanam secara masal.
Selain itu, melalui penghapusan hambatan perdagangan, Bangsa Eropa membawa tembakau ke tempat seperti Jepang, Australia, dan Kekaisaran Ottoman (Turki). Sampai saat ini, industri tembakau adalah industri global di mana China adalah produsen utama.
China produsen terbesar tembakau dunia
China, India, dan Brazil adalah produsen utama dari tembakau global, di ikuti oleh Amerika Serikat, Indonesia dan Zimbabwe. Statistik dari 2013 menunjukkan China memproduksi lebih dari 3 juta metrik ton tembakau, mencakup 40 persen dari produksi tembakau dunia.
Sementara, untuk kategori ekspotir tembakau terbesar adalah Brazil. Negeri samba menguasai 27 persen dari pasar ekspor dunia berdasarkan nilai ekspor.
Potensi kematian penduduk dunia akibat rokok besar
Sayangnya, besarnya potensi pasar tembakau dinilai merugikan banyak pihak. Penyebabnya adalah kematian dalam skala global yang disebabkan oleh rokok.
World Health Organisation (WHO) mengungkap, tanpa kebijakan yang efektif jumlah pengguna tembakau di Indonesia pada 2025 akan bertambah menjadi 90 juta orang dari yang saat ini sudah 60 juta orang dari jumlah populasi.
Industri rokok salah satu penyumbang terbesar pemasukan negara
Bagaimanapun juga kenyataan pahit bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan hingga menyebabkan kematian tidak terelakkan. Namun, kontribusi industri ini cukup signifikan bagi negara.
Di mana sekitar Rp 150 triliun per tahunnya industri rokok memberi sumbangsih pajak dan cukai kepada negara. Ditambah lagi kenyataan bahwa 6 juta lapangan kerja bergantung dari sektor ini.
Tembakau bisa tumbuh di seluruh dunia, kecuali Antartika
Tembakau adalah tanaman menguntungkan bagi seluruh petani di dunia. Sebab, tanaman ini bisa tumbuh di belahan bumi manapun kecuali di Antartika.
Industri tembakau juga memberi manfaat besar bagi perekonomian. Di mana membuka banyak lapangan pekerjaan mulai dari penanaman, penjualan, distribusi, iklan, dan produk lain yang berhubungan dengan tembakau.
Maka dari itu, tidak heran jika banyak negara mengandalkan industri ini untuk menggerakkan perekonomian.