5 faktor pegadaian liar masih diminati masyarakat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan tertibkan pegadaian tanpa izin alias liar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menertibkan praktik pegadaian liar melalui undang-undang khusus tentang pegadaian. Dengan beleid itu, OJK memiliki kewenangan untuk membubarkan pegadaian liar yang berpotensi merugikan konsumen.
Disadari atau tidak, pegadaian liar tumbuh menjamur sebagai antitesis dari keberadaan pegadaian resmi milik BUMN yang belum sepenuhnya melayani masyarakat. Kendati demikian, harus diakui, pegadaian liar memang masih menyimpan risiko besar.
-
Kenapa Gudeg Manggar jadi langka? Karena Gudeg Nangka semakin menjamur, Gudeg Manggar menjadi makanan langka.
-
Siapa Paulus Pandjaitan? Paulus putra dari Menko Luhut ini ternyata mengikuti jejak ayahnya yang meniti karier di bidang kemiliteran. Siapa yang tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Selain menjabat sebagai Menteri Menko Marves, ia juga memiliki karier mentereng di bidang kemiliteran. Anak sulungnya, Paulus Pandjaitan rupanya mengikuti jejak karier sang ayah.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kenapa Pegi Setiawan mengajukan gugatan praperadilan? Pegi Setiawan beserta tim kuasa hukum lantas mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Bandung. Dalam putusannya, hakim mengabulkan gugatan praperadilan Pegi dan menyatakan status tersangkanya gugur.
Bisnis gadai sepenuhnya dijalankan berdasarkan prinsip saling percaya. Maka itu, pengelola pegadaian liar me tidak perlu memberikan jaminan apa-apa kepada pelanggannya soal keberlangsungan usahanya itu.
Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh pegadaian liar. Ini membuat masyarakat tidak ambil pusing terhadap besaran bunga yang seringkali diputuskan semaunya oleh sang empunya pegadaian.
Berdasarkan penelusuran merdeka.com, berikut adalah sejumlah kelebihan pegadaian liar sehingga jasanya masih banyak diminati oleh masyarakat.
Iming-iming hadiah
Untuk menjaring pelanggan baru, pegadaian liar punya banyak strategi. Salah satunya, menawarkan hadiah selama masa promosi. Pelanggan yang menggadaikan barang berhak mengikuti undian dengan hadiah utama, semisal, telepon seluler pintar atau sepeda motor.
Pencairan dana cepat dan mudah
Strategi lain yang dimiliki pegadaian liar adalah menawarkan dana pinjaman dengan proses yang cepat. Asal semua syarat terpenuhi, barang gadaian bisa langsung ditaksir nilainya. Jika sepakat, dana yang diminta bisa langsung cair dalam waktu kurang dari lima menit.
Jaminannya tidak sulit
Terkait dengan pencairan dana pinjaman, pelanggan harus menyerahkan barang berharga kepada pegadaian liar sebagai jaminan. Noviantoro, 29 tahun, perantau dari Yogyakarta menuturkan bahwa dirinya merasa mudah mendapat pinjaman dari pegadaian liar.
Dia cukup menyerahkan sepada motor yang hanya disertai Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai jaminan. Beda dengan pegadaian resmi milik BUMN yang mensyaratkan jaminan sepeda motor atas nama sendiri atau menggunakan surat kuasa. Lebih ribet. Kalau sedang butuh, lebih cepat ke sini (pegadaian liar), tuturnya.Waktu penebusan barang fleksibel
Pada umumnya, pegadaian liar memberikan tenggat waktu sekitar sebulan bagi pelanggan untuk menebus barang yang digadainya demi mendapatkan dana segar. Namun, itu bukan harga mati lantaran pelanggan bisa meminta perpanjangan waktu jika belum bisa menebus barang gadai. Konsekuensinya, pegadaian liar biasanya memberikan bunga tambahan.
Nilai barang gadai bisa dinegosiasikan
Aria, 31 tahun, menyebut jika sudah sering melakukan transaksi di pegadaian liar, pelanggan bisa mendapatkan kemudahan. Salah satunya, pelanggan bisa bernegosiasi soal nilai barang yang digadai.
Kalau di pegadaian resmi harganya mengikuti acuan. Sementara kalau sudah langganan di sini, bisa diperjuangkanlah harganya, apalagi kalau teman sendiri, tuturnya.