5 Jam terbang ke Brisbane bersama Malindo Air
5 Jam terbang ke Brisbane bersama Malindo Air. Awal masuk ke pesawat, kita akan disambut dengan senyum para pramugari cantik asal Malaysia. Mereka siap menemani Anda di dalam pesawat saat terbang ke Brisbane selama lebih dari lima jam perjalanan.
Lion Group melalui anak perusahaannya Malindo Air membuka rute penerbangan internasional baru yakni Denpasar-Brisbane. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung program pemerintah mempromosikan pariwisata Indonesia.
merdeka.com, diberikan kesempatan menikmati penerbangan komersial perdana yang dilakukan Malindo Air pada Jumat (31/3) lalu. Penerbangan dimulai Pukul 22.00 WIB dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali menuju Bandara Internasional Brisbane, Australia.
Malindo Air menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800NG dengan kapasitas 180 tempat duduk. Dengan rincian, 168 kelas ekonomi dan 12 kursi untuk kelas bisnis.
Awal masuk ke pesawat, kita akan disambut dengan senyum para pramugari cantik asal Malaysia. Mereka siap menemani Anda di dalam pesawat saat terbang ke Brisbane selama lebih dari lima jam perjalanan.
Tempat duduk di dalam pesawat luas, ada jarak yang cukup untuk bisa merenggangkan kaki. Sehingga kita tak perlu khawatir kaki pegal selama perjalanan. Pihak maskapai juga menyediakan bantal kecil dan selimut di dalam pesawat.
Sementara untuk hiburan, kita dapat menikmati layar di depan kursi dengan berbagai fasilitas hiburan. Seperti, film, yang terdiri dari hollywood, Indonesia, Bollywood. Ada juga fitur games untuk anak-anak. Tidak lupa pula, kita akan diberikan headset untuk menikmati fitur-fitur tersebut.
Harga tiket dari Denpasar ke Brisbane yakni Rp 2,9 juta sekali jalan. Namun, jika membeli tiket untuk pulang pergi, dipatok sekitar Rp 6 juta.
Soal makanan juga tak perlu khawatir, satu jam pertama perjalanan, para pramugari dengan logat khas melayu akan menawarkan berbagai hidangan di pesawat. Mulai dari nasi lemak, steak dan ayam pun tersedia di pesawat.
Fasilitas yang diberikan Malindo Air di dalam pesawat, tak akan membuat jenuh para penumpang. Ditambah lagi, ruang udara di dalam cabin yang dingin dan bersih bisa membuat Anda tidur pulas selama perjalanan panjang tersebut.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa yang ditawarkan Lion Air untuk mendukung ibadah umrah? "Peluncuran terbang tanpa transit adalah langkah dalam mendukung kebutuhan ibadah umrah periode 1445 Hijriah," katanya dalam siaran tertulis.
Sesampainya di Brisbane, Australia, kita dapat menikmati berbagai wisata di sana. Mulai dari penakaran koala, makan malam romantis di riverside, hingga bersantai di taman-taman kota yang bersih dan indah.
"Populasi penduduk Brisbane sekitar 3 juta orang. Mereka tertarik mengunjungi Bali. Tapi tidak hanya fokus di Bali, fokus di Jakarta, itu yang menjadi concern Lion Group, membawa turis ke Bali, Jakarta, Bandung dan tempat lain. Seperti yang tidak banyak diketahui, Raja Ampat, mudah-mudahan, amien, itu tempat yang luar biasa, saya sudah pernah ke sana," ujar General Manager Sales and Business Development Malindo Air, Ramdas Shivram di Brisbane, Sabtu (1/4).
Lebih jauh, Ramdas menjelaskan, jumlah penumpang Malindo Air tahun 2016 mencapai 5 juta penumpang. Mereka menargetkan tahun ini menjadi 10 juta penumpang.
"Kami terbang ke 48 destinasi di 16 negara," tuturnya.