5 Kenyataan pahit Indonesia penyumbang penduduk miskin dunia
Padahal, Indonesia bersama 3 negara lain yaitu Meksiko, Nigeria dan Turki disebut akan jadi kekuatan ekonomi baru dunia.
Indonesia masuk sebagai salah satu penyumbang besar penduduk miskin dunia. Indonesia tak sendiri. Nigeria, India dan beberapa negara berkembang lainnya turut serta.
Hal ini menjadi perhatian saat penyelenggaraan acara Global Partnership for Effective Development Cooperation di Meksiko City. Negara dunia prihatin dan berkomitmen membantu menyelesaikan permasalahan global tersebut.
"Intinya, meskipun negara berkembang menjadi negara berpendapatan menengah, PR-nya masih banyak masalah kemiskinan. Kalau dijumlahin, jumlah orang miskin di dunia sebagian besar di middle income countries. India, nigeria, dan kita (Indonesia)," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana yang turut hadir dalam acara tersebut.
Padahal, Indonesia bersama tiga negara lain yaitu Meksiko, Nigeria serta Turki disebut-sebut akan menjadi negara kekuatan ekonomi baru dunia pada 30-40 tahun mendatang. Kajian ini dicetuskan oleh Jim O'Neill dengan istilah MINT (Meksiko, Indonesia, Nigeria, Turki).
Jim O'Neill adalah mantan eksekutif Goldman Sachs periode 2001 yang juga memperkenalkan istilah BRIC yaitu Brazil, Rusia, India dan China. Empat negara ini dalam beberapa tahun ke belakang menjadi kekuatan ekonomi baru sekaligus memberi pengaruh bagi perekonomian dunia.
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro , mengatakan kajian dari Jim memang masuk akal. Empat negara yang disebutkan, selain mempunyai kesamaan demografi juga mempunyai size ekonomi yang sudah besar saat ini.
"Kalau saya liat dari empat negara itu salah satu didukung penduduk yang besar," ucap Bambang di Bappenas, Jakarta.
Namun demikian, menurut Bambang, empat negara ini juga mempunyai masalah sama yaitu kemiskinan dan kesenjangan sosial yang tinggi.
"Cuma keempat negara itu punya problem struktural yang sama, kemiskinannya belum bisa dibilang kecil, kesenjangannya masih besar, apalagi Nigeria itu masih jauh, services dan infrastrukturnya masih jauh sekali. Kalau saya melihat penggolongannya berdasarkan potensi," jelasnya.
Jika menilik janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) bahwa Indonesia bakal berhasil mengentaskan kemiskinan dalam lima tahun mendatang. Caranya dengan meningkatkan ekonomi regional, kewirausahaan dan menambah lapangan kerja.
Apa saja yang menjadi cerita dibalik latar belakang Indonesia sebagai salah satu penyumbang terbesar penduduk miskin dunia? Berikut merdeka.com mencoba merangkumnya.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan daftar Forbes? Di posisi pertama daftar orang terkaya Indonesia masih ditempati oleh Prajogo Pangestu dengan nilai kekayaan USD67,4 miliar.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan Forbes? Prajogo Pangestu masih menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Pemerintah hanya fokus masyarakat ekonomi menengah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui kelas menengah Indonesia terus tumbuh cepat di mana jumlahnya disebut mencapai 100 juta jiwa. Bahkan, kondisi ini mengancam perhatian pemerintah pada rakyat miskin bakal terabaikan.
Menurut Dahlan, gap antara rakyat miskin dan kaya maupun kelas menengah sangat tinggi. Hal ini terjadi karena masyarakat kelas menengah mempunyai suara yang lantang dan selalu menghantam pemerintah agar selalu mencukupi keinginan mereka.
"Kelas menengah ini vokalnya bukan main. Apa saja diomongkan lewat twitter, radio. Bahayanya presiden dan pemerintah pusat kalau terlalu mendengar kelas menengah bahaya buat golongan miskin. Tidak mendengar bisingnya bukan main. Pemerintah akhirnya nurut. Mana tahan dihantam lewat talk show di TV, radio, dan twitter. Bahaya golongan miskin, alokasi anggaran habis untuk kelas menengah," ucap Dahlan.
Dahlan mencontohkan saat ini anggaran pemerintah pusat banyak habis untuk mencukupi kebutuhan masyarakat kelas menengah. Mereka selalu menuntut kenyamanan dan mempunyai suara lantang tanpa memikirkan rakyat miskin yang juga masih banyak.
"Misalnya tekanan penumpang KRL sehingga akan dibangun KRL jalur melayang dengan anggaran bertriliun triliun ke situ dan kita lupa daerah terpencil, pertanian. Vokalnya bukan main. Petani dan orang miskin tidak bisa sampaikan keinginannya karena tidak mempunyai vokal," tegasnya.
Kesejahteraan rakyat miskin hanya menjadi pemanis politikus
Inflasi dan kemiskinan diperkirakan bakal tetap menjadi gincu politik yang dipakai oleh anggota partai politik saat pemilihan umum legislatif dan calon presiden-wakil presiden saat pemilihan presiden.
Inflasi merupakan salah satu isu sensitif. Besarnya inflasi tahun lalu akibat penaikan harga BBM subsidi akan dijadikan contoh kegagalan pemerintah dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Sama halnya dengan inflasi rendah pada 2009 lantaran harga BBM subsidi diturunkan jelang pemilu saat itu, bisa menjadi contoh keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan harga.
"Dan ini terjadi di berbagai negara termasuk kita. Inflasi ini kosmetik pemilu," ujar Ekonom Faisal Basri, di Jakarta.
Kemiskinan juga menjadi isu seksi di tahun pemilu. Banyak pasangan calon presiden-wakil presiden bakal menjanjikan penurunan angka kemiskinan.
Orang miskin haram sakit
Ungkapan 'Orang miskin dilarang sakit di Indonesia' sudah sejak dulu akrab di telinga kita. Hal itu ternyata ada benarnya.
Mahalnya biaya rumah sakit dan obat membuat rakyat miskin di negara ini tak mampu berobat ke rumah sakit. Kesehatan kini sudah menjadi ladang bagi para kapitalis untuk mencari keuntungan tanpa memikirkan rakyat tak mampu.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito mengatakan hingga 2014 masih banyak orang miskin yang tak pernah mendapat perawatan kesehatan di rumah sakit. Padahal, negara berkewajiban untuk menjamin keselamatan rakyatnya.
"Masih banyak orang miskin tidak tertampung ketika terjadi komersialisasi kesehatan seperti saat ini. Ini ironis, ini jadi tamparan buat kita dan negara. Negara punya tanggung jawab melindungi, apalagi ada skema kesehatan yang sedang gencar-gencarnya untuk memberikan jaminan kesehatan pada masyarakat. Kalau ini terjadi ini kan namanya bentuk keingkaran," kata Arie kepada merdeka.com.
Penduduk miskin Indonesia 7 kali lipat penduduk Singapura
Ketua DPD Irman Gusman angkat bicara terkait data kemiskinan terbaru yang dilansir BPS. Dia mengemukakan, jumlah penduduk miskin yang bertambah 480.000 dalam kurun waktu tujuh bulan terhitung sejak Maret-September 2013, sangat memprihatinkan.
Dengan kenaikan itu, saat ini jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28 juta jiwa. "Jumlah ini sama dengan 7 kali jumlah penduduk Singapura," kata Irman.
Irman juga menyinggung soal naiknya biaya hidup masyarakat di seluruh kota di Indonesia. Rata-rata, mengalami peningkatan cukup signifikan. Irman menuding, kebijakan ekonomi di masa lalu menyebabkan biaya hidup masyarakat saat ini semakin tinggi.
Meski bekerja, 40 persen pekerja Indonesia miskin
Masyarakat miskin di Indonesia tidak hanya dari kalangan pengangguran atau pendidikan rendah. Hasil kajian LIPI menyebutkan, sekitar 43,67 persen pekerja Indonesia saat ini masih berada di bawah garis kemiskinan. Ini terjadi lantaran kecilnya upah dan tingginya harga barang.
Kepala Kajian Pekerjaan Layak LIPI Nawawi Asmat mengatakan pekerja yang disurvei berasal dari pelbagai bidang. Semisal pertanian, pertambangan, industri, bangunan, perdagangan, angkutan, keuangan, jasa dan lainnya. Rata rata gaji pekerja formal hanya Rp 1.227.109. Sedangkan untuk informal hanya Rp 779.812.
"Kalau di total rata rata pendapatan formal dan informal hanya Rp 779.812," jelasnya.