5 Kesalahan tanpa disadari kerap dilakukan saat membeli rumah
Calon pembeli harus tetap berhati-hati sebelum membeli rumah.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat. Namun, untuk memiliki rumah bukanlah hal yang mudah. Banyak yang bilang, mencari rumah sama sulitnya dengan mencari jodoh.
Jika Anda sudah punya uang, mencari rumah cukup sulit, apalagi rumah pertama. Biasanya, calon pembeli akan banyak melakukan pertimbangan. Seperti misalnya mengumpulkan selengkap mungkin informasi rumah yang akan dibeli, mulai dari status tanah dan bangunan, kepemilikan, serta harga yang ditawarkan.
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Bagaimana Ardhan Leemy memulai bisnis propertinya? Ia memulai usaha bisnis propertinya sendiri pada tahun 2020. Hasil komisi yang diterimanya sebagai seorang agen properti terus ia kumpulkan.
-
Kapan Ardhan Leemy memulai bisnis propertinya? Saat ini, di usianya yang menginjak 24 tahun, Ardhan Leemy telah menjelma menjadi seorang pengembang perumahan yang sukses. Ia memulai usaha bisnis propertinya sendiri pada tahun 2020.
-
Siapa yang membantu Endang mengembangkan karir di bidang properti? Dari situ perusahaan tempat ia bekerja berkembang pesat, yang menggerakan hati Endang untuk memiliki usaha sendiri.
Membeli rumah pertama merupakan momen menyenangkan untuk setiap orang. Tidak heran jika developer sangat mudah memikat calon pembeli ketika melihat interior rumah yang dilengkapi lantai granit, meja dapur, atau taman di belakang rumah.
Namun demikian, calon pembeli harus tetap berhati-hati. Selain melakukan survei ke rumah contoh, Anda juga harus menghindari kesalahan yang kerap dilakukan pembeli rumah. Berikut daftar kesalahan yang harus dihindari dilakukan saat membeli rumah seperti dikutip dari rumah.com.
Terlalu banyak menghabiskan uang
Sebelum tertarik untuk melakukan survei mendalam mengenai sebuah unit rumah, Anda harus mengetahui secara pasti uang yang dimiliki. Anda bisa saja mencoba gadget kalkulator properti, namun cara ini hanya perhitungan kasar.
Setelah menemukan angka kasar untuk jumlah cicilan rumah yang akan diajukan, Anda harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini. Hitung berapa banyak pengeluaran yang biasa dikeluarkan setiap bulannya.
Apakah selama ini Anda bisa membayar segala pengeluaran dengan baik, atau justru kesulitan? Selalu pilih rumah dengan jumlah cicilan di bawah jumlah estimasi yang disanggupi, agar tidak mengalami kesulitan di tengah proses cicilan.
Menghitung uang yang belum kelihatan
Ketika hendak memperhitungkan berapa besar cicilan yang Anda sanggupi, jumlah tersebut harus sesuai dengan pendapatan saat ini. Selain itu, jumlah gabungan Anda dan pasangan dihitung berdasarkan sumber pendapatan tetap.
Jangan menambah pendapatan dari bonus atau memperkirakan kenaikan gaji di bulan mendatang. Cara ini dinilai lebih aman, karena Anda tidak pernah tau keadaan keuangan Anda di tengah jalan nantinya.
Tidak hitung biaya tambahan
Mungkin jika sebelumnya Anda menyewa rumah, biaya yang harus dikeluarkan hanya seputar uang kontrak setiap bulannya.
Namun jika Anda hendak membeli rumah, uang muka dan jumlah cicilan perbulan hanyalah sebagian kecil yang harus dibayar. Di sisi lain Anda harus memperhitungkan biaya asuransi dan pajak property yang bervariasi sesuai dengan lokasi tempat tinggal. Jangan heran jika pengeluaran Anda akan membengkak setelah selesai akad jual beli.
Tak libatkan ahli
Di tengah proses pencarian rumah, Anda mungkin menemukan rumah yang terlihat menarik pada pandangan pertama. Namun setelah Anda masuk ke dalam interior untuk melakukan inspeksi, Anda bisa saja menemukan beberapa kekurangan yang terlihat.
Entah pekerjaan tukang borongan yang kurang rapih, atau situasi yang tidak sesuai dengan gambar. Karena biasanya pemilik rumah tidak akan menyebutkan kekurangan yang dimiliki oleh unit propertinya, saat itulah peran Ahli properti akan sangat penting. Para ahli ini bisa Anda temui dari agen properti atau kolega yang telah berpengalaman di bidang properti.
Mudah percaya atau terlalu takut
Beberapa pembeli rumah pertama begitu mudah percaya dengan apa yang diucapkan oleh marketing developer atau pemilik rumah. Terlalu optimis, mereka berpikir jika rumah tersebut sangat ideal tanpa cacat sedikitpun. Jika suatu hari nanti ditemukan beberapa masalah, mereka akan memandangnya sebagai sesuatu yang wajar, bahkan tidak sadar jika biaya renovasi tersebut menelan biaya yang cukup besar.
Di sisi lain, ada juga tipe pembeli yang mudah paranoid yang sulit diajak untuk bekerja sama. Mereka biasanya tidak percaya dengan harga pasaran yang telah ditawarkan oleh pembeli.
Biasanya mereka memberi penawaran harga yang begitu rendah yang pada akhirnya justru membuat merasa frustasi karena tidak mendapatkan rumah yang diinginkan. Mereka juga tidka percaya dengan jasa agen properti dan justru mengandalkan dirinya sendiri untuk mencari properti, yang justru menambah beban tersendiri.