5 Kritik dan keluhan seputar kondisi Bandara Soekarno Hatta
Bandara Soekarno Hatta digadang-gadang bakal berkelas internasional dan disulap seperti bandara Changi, Singapura.
Bandara Soekarno Hatta tengah berbenah. Untuk mewujudkan mimpi menjadi bandara berkelas dunia atau world class airport, PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta berencana membangun kawasan bisnis di terminal 1 dan 2 menyusul rencana pembangunan jalur kereta api bandara commuter line. Kawasan bisnis ini akan bisa dijangkau kereta commuter line yang masuk dari terminal 1 dan 2 Soekarno-Hatta.
Desain bandara tersebut saat ini telah diterapkan di bandara Changi, Singapura yang telah menjadi bandara terbaik di Asia. Di bandara Changi, terdapat MRT yang langsung terhubung di bandara. Juga terdapat kereta yang menghubungkan antar terminal di dalam bandara.
-
Di mana Soto Bokoran berada? Buka sejak tahun 1949, warung makan ini tidak membuka cabang ya!
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Di mana Sroto Sokaraja bisa ditemukan? Sroto Sokaraja dapat ditemukan di sepanjang jalan, letaknya sekitar 16 kilometer ke arah Purwokerto atau kilometer 8 arah Timur Kota Purwokerto.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
Sebelum membangun kawasan bisnis, Angkasa Pura II tengah sibuk mengembangkan bandara dengan melakukan pembangunan tempat parkir pesawat atau apron di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Pembangunan apron ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, sekitar Rp 800 miliar. Pembangunan apron di Terminal 3 merupakan tahap 1 pengembangan bandara Soekarno Hatta. Dengan pengembangan ini, terminal 3 diharapkan mampu menampung penumpang hingga 25 juta penumpang per tahun.
Saat ini terminal 3 baru bisa menampung 4 juta penumpang per tahunnya. Nanti akan bertambah 21 juta penumpang per tahun. Jadi sekitar 25 juta penumpang per tahun bisa ditampung di terminal 3.
Terlepas dari pelbagai rencana dan mimpi menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sekelas berkelas dunia, kondisi bandara banyak dikeluhkan penumpang pesawat. Sebagai salah satu bandara internasional di Indonesia, Bandara Soetta dinilai sudah tidak laik dari sisi kapasitas penampungan calon penumpang.
Anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia pernah mengatakan bahwa kondisi Bandara Soetta sebagai bandara internasional sudah sangat memprihatinkan. Tidak hanya anggota DPR, belum lepas dari ingatan saat Menteri BUMN, Dahlan Iskan , melakukan sidak di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Saat itu Dahlan mengepel lantai bandara lantaran kondisinya kotor.
Jika Indonesia ingin memberi kesan baik bagi masyarakat internasional maupun domestik, pemeliharaan dan perluasan bandara mutlak diperlukan. Merdeka.com mencoba merangkum beberapa kritik seputar kondisi Bandara Soekarno-Hatta.
Terlalu padat dan sibuk
September lalu, Airport Council International kembali merilis data terbaru World Airport Traffic, yang berisi informasi detail mengenai performa bandara-bandara di dunia. Jika sebelumnya Bandara Internasional Soekarno Hatta didaulat sebagai bandara tersibuk ke 11 di dunia, kini naik peringkat ke posisi 9. Dengan kata lain, Bandara Soekarno Hatta semakin sibuk dan padat. Akibatnya, banyak maskapai penerbangan yang mengeluh lantaran pesawat mereka harus antre saat ingin lepas landas maupun ingin mendarat.
Pada 2011 saja, jumlah pergerakan penumpang di bandara ini sudah mencapai 51,5 juta pergerakan. Jika dibandingkan dengan pergerakan pada tahun 2010 yang mencapai 43,6 juta, terjadi pertumbuhan sebesar 19 persen di 2011. Jika dibandingkan dengan bandara-bandara lainnya, jumlah pertumbuhan di Soekarno-Hatta tersebut menempati urutan teratas.
Kondisi ini disadari pemerintah dan pihak otoritas bandara. Angkasa Pura II sebagai otoritas pengelola bandara, harus berpikir keras untuk mencari solusi mengurangi beban bandara Soekarno Hatta.
Salah satu yang dilakukan adalah pembangunan dan perluasan bandara Soekarno Hatta. Tidak hanya itu, Dirut Angkasa Pura II Tri Sunoko bahkan sudah berpikir untuk membuka bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersil. Langkah ini diyakini bisa mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta.
Sering mati lampu
Salah satu masalah yang sering terjadi di Bandara Soekarno Hatta adalah mati lampu. Persoalan ini selalu dikeluhkan pengguna jasa penerbangan.
Kejadian terakhir pada Senin (11/11) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Selama beberapa menit listrik untuk di beberapa area bandara padam seiring turunnya hujan deras.
Kementerian Perhubungan menilai kejadian itu sebagai insiden biasa. PT Angkasa Pura II selaku operator Bandara lazim disebut Soetta itu juga tak akan disalahkan. Alasannya, penyebab padam listrik dari PT PLN.
Sistem listrik bandara utama Indonesia itu sudah beberapa kali mengalami gangguan. Peristiwa terparah terjadi pada pertengahan Desember 2012. Kala itu, sistem navigasi Bandara sempat tidak berjalan akibat terbakarnya kapasitor Uninterruptible Power Supply (UPS). Kejadian serupa terulang Februari tahun ini, ketika sistem navigasi mengalami kerusakan selama 18 menit.
Landasan tak kuat untuk pesawat besar
Beberapa waktu lalu, Garuda Indonesia mengeluhkan fasilitas landasan Bandara Soekarno Hatta yang membuat pesawat jenis Boeing 777-330ER untuk rute Jakarta-London secara langsung tidak bisa lepas landas atau mendarat.
Penyebabnya karena tingkat kekerasan landasan bandara belum memenuhi standar tingkat kekerasan yang diperlukan untuk pengoperasian pesawat jenis ini dengan kapasitas muatan penuh.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berencana akan merenovasi landasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banteng. Dahlan akan menunjuk salah satu BUMN karya agar landasan salah satu bandara tersibuk di Indonesia tersebut bisa dilandasi oleh pesawat raksasa Airbus tipe A380 ketika terisi penuh sekalipun.
Tidak hanya Garuda, maskapai asal Mesir, Egypt Air juga mengeluhkan kondisi landasan Bandara Soekarno Hatta. Rencana rute penerbangan Jakarta-Kairo secara langsung, terpaksa ditunda dan harus transit lebih dulu di Bangkok. Alasannya, landasan bandara Soekarno-Hatta tidak kuat menampung pesawat raksasa dalam keadaan bahan bakar penuh.
"Infrastruktur memang kendala kita. Kita engga bisa direct langsung ke Kairo karena runway engga siap. Kita mampir ke bangkok. Nanti infrastruktur memadai kita coba direct," ucap Presiden Direktur EgyptAir, Raden Saleh Abdul Malik saat konferensi pers di Hotel Aston, Kuningan, Jakarta, Rabu (27/11).
EgyptAir menargetkan load factor atau tingkat keterisian penumpang dari Indonesia mencapai 60 persen. Maskapai ini akan menggunakan pesawat 777-300ER yang terdiri dari 349 seat yang terbagi dua kelas bisnis dan kelas ekonomi.
Mobil parkir sembarangan
Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali membuat kesal Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dahlan masih melihat ada mobil mewah yang parkir di depan terminal keberangkatan 2F Bandara Soetta.
Dahlan langsung menanyakan kepada petugas Angkasa Pura II siapa yang memarkirkan mobil tersebut di jalanan. Parkir di jalanan terminal 2F sangat berpotensi menimbulkan kemacetan. Faisal mengatakan Dahlan langsung terlihat marah dan mencari siapa yang memarkir mobil tersebut.
Direktur Utama AP II Tri Sunoko mengaku prihatin bahwa praktik mobil mewah yang parkir di depan terminal masih terjadi sampai saat ini dan kebanyakan pelakunya adalah orang-orang besar yang memiliki kuasa di Indonesia. "Yang kerap melanggar adalah orang-orang 'besar' yang berpendidikan tinggi dan juga berpangkat tinggi," tuturnya.
Tri menambahkan orang-orang besar ini menjadi dilema petugas bandara dalam menjalankan tugas sehari-harinya. "Beda dengan penumpang biasa, mereka malah lebih patuh. Merupakan salah satu dilema petugas di lapangan dalam menegakkan aturan," jelasnya.
Semrawut
Bandara Soekarno Hatta tidak masuk dalam jajaran bandara terbaik dunia. Salah satu faktornya adalah kondisinya yang semrawut. Direktur Angkasa Pura II Tri Sunoko tidak segan menyebut bahwa bandara di Indonesia semrawut.
Tengok saja bandara Internasional Soekarno Hatta. Bandara ini terlalu banyak taksi, sehingga terlihat semrawut. "Ini yang perlu ditata lagi," kata Tri.
Baca juga:
Setelah Garuda, EgyptAir keluhkan landasan Bandara Cengkareng
Butuh 12 tahun bagi EgyptAir untuk bisa mendarat di Jakarta
Pengalihan penerbangan ke Bandara Halim bisa selamanya
Dahlan: Penggunaan Bandara Halim tergantung AP II dan TNI AU
Pemerintah tak punya pilihan selain alihkan penerbangan ke Halim