5 Pembelaan RI dicap jadi maskapai paling berbahaya dunia
Hasil survei ini tentu menimbulkan persepsi buruk dan mengancam industri penerbangan Indonesia.
Dunia penerbangan Indonesia tengah mendapat sorotan. Hal ini lantaran banyaknya survei lembaga asing yang menyebutkan maskapai penerbangan Indonesia paling berbahaya sejagat.
Hasil survei ini tentu menimbulkan persepsi buruk dan mengancam industri penerbangan Indonesia. Selain itu, survei ini dapat mengganggu pemerintah dalam mencapai target wisatawan mancanegara sebanyak 10 juta orang.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
-
Bagaimana Batik Air menangani masalah AC dan lampu mati di pesawat rute Makassar ke Jakarta? Batik Air segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai upaya penanganan hal dimaksud, termasuk penggantian peralatan. Meskipun proses ini membutuhkan waktu tambahan, Batik Air memastikan bahwa semua langkah yang diambil dilakukan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penerbangan
Situs Aviation-Safety.net mencatat, sepanjang 2015 lalu terjadi 16 kecelakaan pesawat di dunia dengan jumlah korban mencapai 560 jiwa. Angka itu menurun dibanding 2014, di mana terjadi 21 kecelakaan fatal di dunia penerbangan dengan korban mencapai 986 orang.
Dari berbagai kecelakaan besar tahun lalu, tercatat peristiwa jatuhnya Airbus milik Germanwings pada bulan Maret dan Airbus milik Metrojet pada Agustus sebagai salah satu kecelakaan terbesar. Masing-masing kecelakaan memakan korban 150 dan 224 orang.
Dalam situs pemeringkat keamanan maskapai, AirlineRatings.com baru saja mengeluarkan hasil survei tingkat keamanan maskapai dunia. Survei dilakukan dengan memeriksa badan penerbangan pemerintah tiap negara serta asosiasi yang memimpin.
Parameter penilaian adalah jika maskapai mengalami kecelakaan yang mengakibatkan penumpang dan/atau kru meninggal dunia, maka rating keamanannya akan berkurang.
Hasil survei 2016 ini juga berdasar catatan kecelakaan fatal tiap maskapai. Selain itu, penentuan peringkat paling berbahaya juga berdasar sejarah operasional, catatan kejadian serta keunggulan operasional.
Namun, survei tersebut diragukan oleh para pelaku industri penerbangan tanah air. Berikut pembelaannya saat Indonesia dinilai jadi maskapai paling berbahaya di dunia:
Kemenhub sebut survei tak valid
Pemerintah meragukan kevalidan survei yang mengatakan bahwa 9 dari 10 maskapai paling berbahaya di dunia milik Indonesia. Sebab, dalam hasil survei, Malaysia Airlines masih mendapatkan penilaian bintang lima meski sederet kecelakaan menimpanya.
"Itu juga harus dipertanyakan, jadi kami tidak bisa berpatokan ke situ," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata, kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (8/1).
Barata mengakui memang sisi keselamatan maskapai Indonesia belum sempurna. Namun, dia menegaskan semua pemangku kepentingan tengah mengupayakan perubahan dengan terus berkonsultasi ke ICAO dan FAA.
"Jadi itu di dalam gradenya semakin waktu semakin membaik, itu juga perlu diperhitungkan kondisi itu. Kita juga setiap kali melakukan pengecekan dengan ICAO dan FAA," tuturnya.
Sebelumnya, situs pemeringkat keamanan maskapai, AirlineRatings.com baru saja mengeluarkan hasil survei tingkat keamanan maskapai dunia. Survei dilakukan dengan memeriksa badan penerbangan pemerintah tiap negara serta asosiasi yang memimpin.
Parameter penilaian adalah jika maskapai mengalami kecelakaan yang mengakibatkan penumpang dan/atau kru meninggal dunia, maka rating keamanannya akan berkurang.
Hasil survei 2016 ini juga berdasar catatan kecelakaan fatal tiap maskapai. Selain itu, penentuan peringkat paling berbahaya juga berdasar sejarah operasional, catatan kejadian serta keunggulan operasional.
Dikutip dari media independent.co.uk, maskapai Batik Air di Indonesia dinobatkan sebagai maskapai paling tidak amat sejagat di 2016. Sedangkan diperingkat kedua paling tidak aman adalah maskapai Bluewing Airlines dari Suriname.
Situs ini melakukan survei kemananan di 407 penerbangan. Mereka juga memberi bintang tujuh untuk maskapai paling aman, dan terdapat 148 maskapai yang memperoleh nilai atas. Sementara, hampir 50 maskapai mendapat tiga bintang atau kurang.
Berikut 10 maskapai paling tidak aman di dunia di 2016.
1. Batik Air (Indonesia)
2. Bluewing Airlines (Suriname)
3. Citilink (Indonesia)
4. Kal-Star Aviation (Indonesia)
5. Lion Air (Indonesia)
6. Sriwijaya Air (Indoensia)
7. TransNusa (Indonesia)
8. Trigana Air Service (Indonesia)
9. Wings Air (Indonesia)
10. Express Air (Indonesia)
Batik Air pertanyakan keabsahan survei
Maskapai penerbangan, Batik Air dinobatkan jadi maskapai paling tidak aman sejagat di 2016 ini. Hasil survei situs pemeringkat keamanan maskapai, AirlineRatings.com menyebut, penilaian dilakukan dengan memeriksa badan penerbangan pemerintah tiap negara serta asosiasi yang memimpin.
Menanggapi hasil survei, Direktur Utama Lion Air (induk usaha Batik Air), Edward Sirait mempertanyakan balik tingkat keabsahan survei.
"Sekarang perlu dijaga kredibilitas valid tidak. Sekarang bikin dotcom gampang itu, makanya saya tidak terlalu berkomentar, yang jelas siapa dianya berharap nanya dulu lembaga yang seperti apa," ujar Edward kepada wartawan, Jakarta, Kamis (7/1).
Selain memiliki tingkat kepercayaan publik, Edward juga mempertanyakan apakah situs online tersebut juga memiliki latar belakang yang jelas.
"Register harus ada dasarnya, supaya fair dan independen," jelas dia.
Bahkan dirinya mengklaim bahwa maskapai miliki Rusdi Kirana ini memiliki tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP) yang paling bagus diantara maskapai penerbangan lainnya. "OTP paling bagus Batik Air di atas 95 persen," ungkapnya.
Sebelumnya, situs pemeringkat keamanan maskapai,AirlineRatings.com mengeluarkan data survei terbaru soal maskapai paling tidak aman atau terburuk dunia di 2016 ini. Survei ini dilakukan dengan memeriksa badan penerbangan pemerintah tiap negara serta asosiasi yang memimpin.
Dikutip dari media independent.co.uk, maskapai Batik Air di Indonesia dinobatkan sebagai maskapai paling tidak aman sejagat di 2016. Sedangkan di peringkat kedua paling tidak aman adalah maskapai Bluewing Airlines dari Suriname.
Bela diri Citilink
Maskapai berbiaya murah (LCC), Citilink Indonesia tak terima dimasukkan dalam daftar 10 maskapai paling tidak aman di dunia. Perusahaan mempertanyakan dasar kriteria atau metode yang dilakukan dalam melakukan pemeringkatan terhadap perusahaan penerbangan, baik di dunia maupun Indonesia, soal tingkat keamanan dan keselamatan (safety) penerbangan.
President dan CEO Citilink, Albert Burhan mengatakan, industri penerbangan merupakan industri yang penuh dengan regulasi yang mengikat (mandatory) dan tidak dapat diabaikan karena risikonya yang tinggi dan terkait nyawa penumpang.
"Pada prinsipnya adalah hal yang baik jika maskapai juga mendapat penilaian dari pihak luar. Citilink sendiri sama sekali tidak keberatan untuk dinilai selama dilakukan secara objektif, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan Citilink juga sedang menunggu hasil audit Skytrax yang memberikan penilaian dengan kriteria yang jelas, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan atas standar mutu produk dan layanan airlines," kata Albert dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/1).
Albert menyebut, pemeringkatan maskapai yang dilakukan oleh Airlineratings.com cenderung tendensius karena tak menyebutkan secara jelas dasar penilaian dan fakta yang ada di lapangan. Albert sekaligus mempertanyakan penempatan sebagian besar maskapai Indonesia ke dalam kategori standar keamanan bintang satu.
Dia pun mencontohkan komitmen Citilink Indonesia sebagai upaya mempertahankan safety yang baik antara lain melakukan pelatihan pengembangan (training) kru, upaya perbaikan-perbaikan, serta kerja sama dengan maskapai dan organisasi internasional. Pemeliharaan pesawat-pesawat Citilink juga dilakukan di GMF AeroAsia yang memiliki reputasi internasional.
"Safety merupakan hal yang tidak bisa diganggu-gugat dan bagi kami penilaian Airlineratings.com tidak berpengaruh. Citilink selalu mempertahankan safety seperti yang dituntut dalam dunia penerbangan. Pada akhirnya penumpang juga yang merasakan dan menilai," katanya.
INACA ragukan indikator penilaian
Asosiasi Maskapai Nasional Indonesia (INACA) memertanyakan kriteria penilaian dilakukan airlinerating.com terhadap aspek keamanan dan keselamatan perusahaan penerbangan Indonesia. Situs pemeringkat produk dan keselamatan maskapai penerbangan itu memasukkan sebagian besar perusahaan penerbangan nasional ke dalam kategori berbahaya.
"Kriteria yang jelas amat diperlukan mengingat industri penerbangan full regulated atau dipenuhi dengan berbagai aturan yang mengikat (mandatory) karena menyangkut resiko yang tinggi dan hidup manusia," kata Ketua Umum INACA M. Arif Wibowo dalam siaran pers, Rabu (6/1).
Menurut Arif, maskapai nasional telah memiliki komitmen jelas dalam meningkatkan standar keamanan dan keselamatan penerbangan.
Safety is Mandatory dan INACA berkomitmen agar seluruh maskapai selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan," katanya.
"Kami akan senantiasa patuh pada peraturan keamanan dan keselamatan yang ada, baik dari pemerintah, International Civil Aviation Organization (ICAO), Federal Aviation Administration (FAA) dan European Aviation Safety Agency (EASA), serta berbagai international regulator lainnya."
Lebih jauh arif menjelaskan, INACA juga selalu melaksanakan workshop Company Aviation Safety Officer (CASO) secara berkala. Ini untuk memastikan operasional penerbangan maskapai di Indonesia sesuai standar.
INACA klaim maskapai RI alami kemajuan
Asosiasi Maskapai Nasional Indonesia (INACA) optimistis tingkat keselamatan industri penerbangan nasional bisa mencapai level terbaik. Mengingat, saat ini, maskapai nasional telah menunjukkan berbagai kemajuan dalam mewujudkan komitmen keamanan dan keselamatan penerbangan.
Demikian diungkapkan Ketua Umum INACA M. Arif Wibowo, dalam siaran pers, Rabu (6/1).
Arif menunjukkan bukti komitmen maskapai nasional menerapkan sistem keamanan penerbangan sesuai standar ditetapkan International Air Transport Association (IATA).
"Sejak 2008 Garuda Indonesia telah memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA)," katanya. "Sertifikasi IOSA ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dimana sertifikat IOSA Garuda Indonesia terakhir baru saja diperpanjang pada 2014, dan akan kembali diaudit tahun ini."
Selain itu, kata Arif, Skytrax juga telah menobatkan Garuda Indonesia sebagai The World's Best Regional Airline dan The Best Regional Airline in Asia, pada 2012. Setahun kemudian, maskapai pelat merah itu juga dikukuhkan sebagai The Worlds Best Economy Class.
Di tahun yang sama hingga sekarang, Garuda Indonesia juga ditetapkan sebagai satu dari sepuluh maskapai penerbangan terbaik di dunia.
Skytrax, kata Arif, merupakan lembaga internasional pemeringkat penerbangan terpercaya. Lembaga independen berbasis di London tersebut telah diakui kompetensinya di bidang aviasi oleh industriawan global.
(mdk/sau)