5 Strategi kelola keuangan yang cocok dipakai generasi milenial
Anak muda atau generasi milenial perlu tahu cara mengatur keuangan yang baik supaya bisa menggapai mimpi-mimpi di masa mendatang. Simak cara mengatur keuangan anak muda yang praktis di sini.
Anak muda atau generasi milenial perlu tahu cara mengatur keuangan yang baik supaya bisa menggapai mimpi-mimpi di masa mendatang. Simak cara mengatur keuangan anak muda yang praktis di sini.
Akhirnya, setelah melewatkan masa bersekolah sekian tahun, kamu berhasil menyelesaikan pendidikan dan memulai fase hidup baru sebagai angkatan kerja. Apakah itu berarti kamu menjadi pegawai di sebuah perusahaan atau kamu memulai usaha sendiri sebagai wiraswasta.
Rasanya tentu sangat menyenangkan. Ada kepuasan tersendiri menjadi seseorang yang produktif secara finansial dan tidak lagi tergantung pada suntikan uang saku dari orangtua.
Tapi, tidak sedikit anak muda yang berstatus sebagai pekerja pemula atau fresh graduate (first jobber) yang terlalu larut dalam euforia gaji pertama. Penghasilan dari pekerjaan pertama malah selalu habis untuk kegiatan selebrasi dan konsumtif. Tidak ada tabungan, boro-boro menyisihkan uang untuk berinvestasi.
Berhati-hatilah dengan hal tersebut. Euforia yang terlalu lama akan membentuk kebiasaan buruk dalam mengatur duit. Misalnya, menghabiskan seluruh gaji untuk konsumsi gaya hidup seperti makan-makan, hangout bersama teman, bergonta ganti gadget demi mengejar gengsi dan gaya hidup, dan lain-lain. Lalu, tidak terpikir untuk menyisihkan penghasilan untuk menabung apalagi investasi.
Ini strategi yang harus digunakan anak muda atau generasi milenial seperti dikutip halomoney:
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Bagaimana cara menikmati liburan murah di Jakarta? Bagi warga Jabodetabek yang ingin mengisi liburan sekolah tanpa harus mengeluarkan banyak uang, destinasi-destinasi ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan biaya tiket masuk yang terjangkau, liburan di ibu kota bisa tetap menyenangkan dan berkesan.
-
Apa saja tempat wisata yang menarik di Kota Tua Jakarta? Di tengah gemerlapnya kota metropolitan Jakarta, berdiri bangunan-bangunan bersejarah yang jadi saksi bisu perjalanan panjang kota ini, dari masa kolonial hingga masa kini. Dikenal dengan sebutan Kota Tua, tempat wisata ini adalah harta karun yang penuh dengan histori.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang menjadi keunggulan Jakarta sebagai destinasi wisata? Pulau ini merupakan rumah bagi ibu kota negara yang besar, yang memiliki semua fasilitas yang dapat Anda bayangkan, dengan harga yang murah.
Baca juga:
Aturan Menteri Susi diklaim tak pengaruhi ekspor ikan kerapu
Lampung siap jadi sentra holtikultura nasional
Pelindo optimalkan pelabuhan CPO terbesar di Sumatera
Dorong pembangunan kepulauan, DPR beri 'kado' buku ke Menteri Susi
Hari terakhir ajang Halal Lifestyle, antusiasme pengunjung masih tinggi
UKM ini pamerkan sajadah busa seharga Rp 150.000 di Halal Lifestyle Expo
Presiden Erdogan usul bentuk forum komunikasi tingkatkan kerja sama Indonesia-Turki
Menabung di awal gajian
Begitu menerima transfer gaji, biasakan untuk langsung menyisihkan pendapatan minimal 10-15 persen dari total gaji kamu untuk tabungan. Kamu bisa membuka rekening bank baru khusus untuk menempatkan dana tabungan.
Bisa dengan membuka tabungan rencana, atau rekening biasa yang tidak memiliki fasilitas kartu debit seperti produk Tabunganku di bank. Pastikan rekening tabungan itu tidak kamu usik.
Buat alokasi anggaran
Setiap menerima gaji, kamu harus mau sedikit repot untuk membaginya dalam beberapa kelompok anggaran. Selain porsi untuk tabungan, sisihkan anggaran untuk biaya hidup rutin mulai dari biaya makan, transportasi, dan lain-lain. Pos ini biasanya memakan sekitar 40-50 persen dari total gaji kamu.
Lalu, siapkan juga porsi anggaran untuk keperluan utang produktif seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sekitar 30 persen dari total gaji. Sisa gaji yaitu sekitar 10-20 persen, bisa kamu alokasikan untuk keperluan lain, seperti sosial, amal, juga anggaran bersenang-senang.
Ada tujuan pengeluaran
Usia kamu memang masih muda. Itu berarti kamu memiliki waktu yang lebih leluasa dalam menyusun masa depan yang ideal. Membuat tujuan keuangan akan membantu kamu lebih fokus mengatur keuangan. Buat saja tujuan keuangan yang menyenangkan. Misalnya, ingin pergi berlibur ke luar negeri dengan anggaran Rp 50 juta, tiga tahun lagi. Mari menghitung kebutuhan investasinya.
Target dana investasi liburan 3 tahun lagi sebesar Rp 50 juta. Kamu bisa mulai berinvestasi di reksadana pendapatan tetap atau Fixed Income Mutual Fund yang berimbal hasil 10% per tahun sebesar Rp 1,2 juta per bulan selama 3 tahun.
Bila gaji kamu Rp 5 juta per bulan, itu berarti kamu hanya perlu menyisihkan 24 persen dari total gaji kamu untuk berinvestasi di reksadana. Di pasar, faktanya, saat ini banyak produk reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak keuntungan hingga 20-30 persen.
Siapkan dana pensiun
Mungkin kamu sedikit heran, baru bekerja, kok, sudah disuruh memikirkan persiapan dana pensiun? Hal ini terkait dengan prinsip time value of money. Artinya, semakin awal Anda memulai, beban kebutuhan investasi untuk dana pensiun kamu kelak akan lebih ringan.
Gambarannya begini, kamu sekarang berusia 23 tahun dan berniat pensiun di usia 55 tahun. Anggaplah usia harapan hidup kamu adalah sampai 70 tahun. Bila diasumsikan rata-rata pengeluaran kamu adalah Rp 4 juta per bulan, maka kebutuhan dana pensiun kamu kelak mencapai Rp 55,13 miliar.
Kamu memiliki waktu 32 tahun untuk berinvestasi di produk investasi yang mampu mencetak kenaikan rata-rata 25% per tahun. Nah, berapa yang harus kamu sisihkan untuk bisa mendapatkan dana pensiun sesuai target kelak? Cukup sisihkan dana sebesar Rp 418.459 per bulan.
Akan berbeda ceritanya bila kamu memulai rencana dana pensiun di usia 30 tahun. Memakai asumsi hitungan sama, kamu harus menyisihkan sekitar Rp 1 juta setiap bulan atau hampir dua kali lipat dibanding bila kamu memulai investasi tujuh tahun lebih cepat.
Investasi
Memiliki penghasilan sendiri berarti kamu bisa leluasa mengatur keuangan. Setelah mengatur dompet dengan alokasi anggaran dan membuat tujuan keuangan, kamu perlu juga cermat memilih produk keuangan yang tepat untuk membantu kebiasaan finansial yang baik.
Untuk produk investasi dan keuangan, pilihlah produk sesuai tujuan keuangan dan profil risiko kamu. Apakah kamu seorang konservatif, moderat atau agresif? Untuk tujuan keuangan jangka pendek, kamu bisa memanfaatkan deposito, reksadana pasar uang.
Sedang tujuan keuangan jangka pendek menengah, kamu bisa menimbang obligasi ritel (ORI), sukuk ritel (Sukri), dan reksadana pendapatan tetap. Lalu, untuk tujuan keuangan menengah-panjang, kamu bisa memilih reksadana campuran. Sedang untuk tujuan keuangan jangka panjang, reksadana saham cocok untuk mendukung.