5 Tanda perusahaan Anda bakal lakukan PHK besar-besaran
Perlambatan ekonomi membuat perusahaan kerap melakukan PHK untuk mengurangi biaya produksi.
Kondisi perekonomian dunia belum sepenuhnya pulih. Begitu pula dengan kondisi ekonomi di dalam negeri yang justru semakin mengkhawatirkan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi terus berlanjut.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal semakin nampak di depan mata. Ancaman PHK sangat mengkhawatirkan. Anggota DPR Misbakhun khawatir bila perekonomian tidak membaik, pengusaha cenderung memilih melakukan efisiensi karyawan demi menekan biaya produksi.
Pengusaha seolah 'menghalalkan' PHK massal sebagai langkah penyelamatan perusahaan agar tidak terpuruk di tengah melambatnya perekonomian nasional.
Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menuturkan, dengan menurunnya penjualan otomatis pengusaha enggan menggenjot produksi. Karena itu tidak heran jika pengusaha memilih menghentikan bisnisnya, menutup pabriknya.
"Sekarang penjualan menurun, harga komoditas melemah, ya ngapain produksi mending ditutup sementara," ungkapnya.
Dia menyebut, kondisi ini banyak terjadi pada industri padat karya. Tidak menutup kemungkinan terjadinya PHK besar-besaran.
"Properti, otomotif, retail dan konsumen produk. Itu semua lagi menurun," tuturnya.
Dilansir dari Business Insider, Kamis (12/11), sebuah hasil penelitian mengungkapkan perusahaan akan melakukan sejumlah sinyal sebelum melaksanakan PHK besar-besaran.
Jika perusahaan tempat Anda bekerja menunjukkan kombinasi dari sejumlah tanda-tanda ini maka mulailah menyiapkan langkah antisipasi. Mungkin Anda bisa menyiapkan CV kembali untuk melamar bekerja di tempat lain.
Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah tanda-tandanya.
-
Apa tugas utama PPK? Tugas utama PPK adalah mengatur dan mengawasi proses pemilihan di tingkat kecamatan. PPK bertanggung jawab untuk melakukan pemutakhiran data pemilih, melakukan pendataan pemilih, menetapkan atau membuat daftar pemilih tetap, serta mengatur tempat dan waktu pelaksanaan pemilihan.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan daftar Forbes? Di posisi pertama daftar orang terkaya Indonesia masih ditempati oleh Prajogo Pangestu dengan nilai kekayaan USD67,4 miliar.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan Forbes? Prajogo Pangestu masih menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
-
Bagaimana cara Forbes menentukan daftar orang terkaya di Indonesia? Majalah Forbes belum memperbaharui daftar 10 orang terkaya di Indonesia pada edisi Juli 2024.
-
Siapa yang memberikan tugas dan wewenang tambahan kepada PPK? Selain itu, PPK juga memiliki wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur.
Bos mengumumkan rencana PHK
Tanda ini menjadi yang paling mudah untuk ditangkap bahwa segera akan terjadi PHK besar-besaran. Seperti yang terjadi pada Twitter di mana sang bos besar Jack Dorsey mengirimkan memo untuk pekerjanya mengenai detail PHK.
Selain itu, tanda lain yang bisa ditangkap ialah pejabat-pejabat tinggi di perusahaan sudah angkat kaki. Jika hal itu sudah terjadi, wajar jika Anda mulai gelisah.
Bos kerap mengucapkan kata restrukturisasi
Hewlett-Packard, perusahaan IT ternama asal Amerika, telah melakukan PHK pada karyawannya sejak 2008. Darinya bisa dilihat sejumlah cara tidak langsung untuk mengatakan pemecatan.
CEO Meg Whitman dan pejabat HP lainnya kerap menggunakan istilah pengetatan, restrukturisasi, pengelolaan ulang, dan lain sebagainya.
Ditawarkan kontrak kerja yang tak bisa dinegosiasikan
Perusahaan apabila menawarkan sebuah kontrak kerja baru tanpa bisa dinegosiasikan bisa menjadi tanda bakal dilakukan PHK besar-besaran. Anda bisa mulai membesarkan hati jika ini terjadi.
Perusahaan akan memberi pilihan mengambil tawaran kontrak baru atau Anda akan terkena PHK.
Perusahaan melakukan perekrutan besar-besaran
Dalam pengembangan usaha, suatu perusahaan tak dipungkiri membutuhkan sumber daya manusia cukup besar. Namun, aksi ini bisa menjadi sinyal bahaya.
Groupon, situs jual beli diskon, menjadi salah satu contoh saat mereka baru membuka kantor resminya di Korea. Perusahaan saat itu menarik sekitar 300 pekerja baru tiap minggunya. Saat itu, Groupon berniat ekspansi ke lebih dari 40 negara.
Namun, awal tahun ini, perusahaan mengumumkan akan memPHK sekitar 1.100 pekerja dan menutup cabang di 7 negara. Pesan yang bisa diambil ialah saat perusahaan melakukan ekspansi besar-besaran maka ancaman juga semakin besar sehingga menimbulkan sejumlah keputusan berat harus diambil.
Perusahaan diambil alih perusahaan lain
Laporan Fortune mencatat pada saat perusahaan keju Kraft merger dengan Heinz pada Maret lalu, sedikitnya 2.500 orang terkena PHK.
Merger memang terkadang memakan korban, PHK adalah salah satunya. Merger terkadang menjadi momok bagi para pekerja di perusahaan.
Baca juga:
BPS: Dalam setahun pengangguran bertambah 320 ribu orang
Dipecat, eks pekerja gugat Cakra TV
Microsoft pecat lagi 1.000 karyawan
Cegah PHK massal, 30 perusahaan dapat pinjaman hingga Rp 1 triliun
Harga minyak dunia anjlok, Repsol jual aset dan pecat karyawan
Bikin desk cegah PHK, BKPM sosialisasi ke pusat industri padat karya
10 Perusahaan rumahkan karyawan, Buruh Subang demo Disnaker