5 Tips sepele namun ampuh untuk hindari jebakan investasi bodong
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Agus Sugiarto meminta masyarakat berhati-hati dan jangan langsung tergiur dengan tawaran menarik namun tidak masuk akal. OJK mencatat, selama 2016, telah menerima 801 informasi dan pertanyaan dari masyarakat mengenai 484 entitas diduga melakukan investasi bodong.
Baru-baru ini, sejumlah perempuan di Malang, Jawa Timur mengaku menjadi korban penipuan investasi bodong. Ratusan ibu-ibu itu menjadi korban dengan jumlah bervariasi dengan total mencapai puluhan miliar Rupiah.
Para perempuan tersebut mengaku tertipu dengan investasi bodong bernama Express Bigprofit. Korban dijanjikan keuntungan sangat tinggi dan bervariasi. Investasi yang ditawarkan dalam bentuk paket yang hanya dibuka untuk beberapa orang dengan nilai tertentu.
Contoh, korban yang setor Rp 1 juta dapat keuntungan Rp 200 ribu dengan dibatasi jumlah peserta investor 18 orang. Sementara investor sebesar Rp 3 juta akan mendapat keuntungan Rp 600 ribu dengan jumlah investor 20 orang.
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus Sugiarto meminta kepada masyarakat berhati-hati dan jangan langsung tergiur dengan tawaran-tawaran yang menarik namun tidak masuk akal.
OJK mencatat selama tahun 2016, OJK telah menerima 801 informasi dan pertanyaan dari masyarakat mengenai 484 entitas yang diduga melakukan kegiatan investasi bodong. Dari sejumlah entitas tersebut, 217 entitas di antaranya dapat ditindaklanjuti melalui monitoring dan pengamatan lapangan secara bertahap, sementara sisanya sejumlah 267 entitas tidak dapat ditindaklanjuti karena terbatasnya informasi.
Agar terhindar dari investasi bodong, berikut merdeka.com akan memberikan sejumlah tips sepele namun efektif dari OJK dan kepolisian. Selamat membaca.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara memaksimalkan investasi untuk masa depan keuangan? Menjawab hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah BRI Prioritas lewat Wealth Management.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
Jangan cepat tergiur imbal hasil tak wajar
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus Sugiarto meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai perusahaan investasi yang memberikan penawaran tidak wajar. Investasi semacam ini ditakutkan hanya akan merugikan masyarakat.
"Jika masyarakat ditawari investasi dengan pengembalian bunga, sistem bagi hasil atau dalam bentuk apapun yang melebihi keadaan pasar seharusnya bertanya kepada diri sendiri. Betul apa tidak ada investasi begini, jangan âjangan ini hanya berjalan dalam waktu sebentar saja," kata Agus Sugiarto.
Perhatikan cara promosi investasi
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus Sugiarto, mengatakan masyarakat juga harus melihat, apakah perusahaan tersebut cara promosinya secara sembunyi-sembunyi atau terbuka.
"Kalau dia berani secara terbuka, seharusnya pelayanannya akan lebih mudah. Namun jika dia dilakukan secara sembunyi-sembunyi, kita perlu waspada juga. Biasanya perusahaan investasi seperti itu lebih banyak melakukan dengan sembunyi-sembunyi, dan informasinya menyebar dari mulut kemulut," ujar Agus.
"Jika mereka menjual barang yang legal pasti mereka tidak akan sembunyi-sembunyi, makanya mereka melakukan sembunyi karena menjual yang ilegal atau bodong," jelasnya.
Perhatikan adanya logo instansi atau lembaga pemerintah
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Elyanus Pongsoda, mengatakan masyarakat harus memastikan jika terdapat pencantuman logo instansi atau lembaga pemerintah dalam media penawarannya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jika menemukan tawaran investasi yang mencurigakan, katanya, masyarakat bisa mengkonsultasikan atau melaporkan kepada Layanan Konsumen OJK 1500655, emailkonsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.go.id.
Perhatikan pimpinan dan latar belakang perusahaan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan calon nasabah harus aktif mencari tahu segala informasi mengenai perusahaan investasi tersebut. Selain itu, harus tahu juga siapa saja pimpinan-pimpinannya.
"Kita diajak nih, kita harus tahu juga leader-nya siapa, kantornya di mana, lalu cek juga atau datangi kantornya. Kalau Pandawa ini kan pasti mereka mainnya skala besar sampai ke luar. Cari tahu kantornya ada atau tidak. Jangan-jangan tidak punya kantor. Maksimalkan teknologi, internet sekarang mempermudah, kita bisa akses," katanya.
Konsultasi langsung ke OJK
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan masyarakat bisa berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Masyarakat harus mencari tahu keabsahan perusahaan investasi yang memberikan tawaran.
"Yang paling penting sekarang masyarakat bisa koordinasi langsung dengan OJK. Belum lama ini kami koordinasi dan pihak OJK, mereka bilang sekarang buka pintu. Masyarakat bisa tanya, perusahaan investasi atas nama ini terdaftar atau tidak. Kalau lewat telepon saya belum dapat info, tapi pintu OJK selalu terbuka, jadi jangan malu untuk bertanya," pungkasnya.
Â
(mdk/bim)