66 Negara Diprediksi Bakal Jadi Pasien IMF, Lebih Parah dari Krisis 1998
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi akan ada 66 negara yang meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF). Angka ini merupakan perkiraan dari sejumlah negara yang disebutnya sudah menerima bantuan IMF.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi akan ada 66 negara yang meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF). Angka ini merupakan perkiraan dari sejumlah negara yang disebutnya sudah menerima bantuan IMF.
"Saya sudah menyampaikan berkali-kali, 14 negara sudah masuk dalam posisi menjadi pasiennya IMF, 14 negara," kata dia dalam Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11).
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Jokowi terlihat sedih saat membahas resesi dan krisis? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Jokowi mengekspresikan kemarahan saat membahas resesi dan krisis di Sidang Parlemen 2021? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan
Menurutnya, krisis saat ini lebih parah dibanding krisis 1998. Sebab, saat krisis tahun 1997-1998, hanya 5 negara yang masuk meminta bantuan IMF. "Tahun 97-98 itu hanya 5 negara saja (yang dibantu IMF) sudah geger, ini sudah 14 negara masuk menjadi pasiennya IMF. Dan 28 negara ngantri di depan pintunya IMF lagi, diperkirakan sampai angka 66," ungkapnya.
Meski demikian, banyaknya jumlah negara yang diprediksi kesulitan secara ekonomi itu, tak semuanya bisa dibantu IMF maupun Bank Dunia. Sebab, kedua lembaga keuangan internasional itu pun memiliki keterbatasan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kabar dari Amerika Serikat (AS), bahwa sebanyak 28 negara meminta pertolongan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) untuk dibantu perekonomiannya.
Menanggapi hal itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menegaskan kondisi Indonesia sejauh ini masih dalam posisi yang cukup baik. Artinya, Indonesia tidak termasuk dalam 28 negara yang minta bantuan dana ke IMF.
"Pertemuan IMF-World Bank Annual Meeting yang baru saja selesai di Washington DC dan terinfo bahwa pada saat ini sudah ada 28 negara yang telah mengajukan permintaan bantuan keuangan dari IMF. Nah, bagaimana dengan Indonesia? Alhamdulillah sejauh ini kita masih dalam posisi yang cukup baik. Di mana perekonomian kita di kuartal II kemarin masih bisa tumbuh di atas 5 persen,” kata Destry di Jakarta, Jumat (21/10).
Bahkan, Bank Indonesia optimis sepanjang tahun 2022 ini perekonomian Indonesia bisa tumbuh di kisaran 4,5 – 5,3 persen.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi Minta Hati-Hati Buat Kebijakan Saat Krisis: Salah Sedikit Kita Berdarah-darah
Intip Kondisi Ekonomi Jepang, Inflasi Capai Level Tertinggi dalam 40 Tahun
Jurus Pemerintah Hadapi Ancaman Resesi Global 2023
Antisipasi Krisis Global, Jokowi Dorong Pemimpin APEC Perkuat Kerja Sama
Ini 5 Industri Paling Berisiko Selama Resesi Ekonomi
Jokowi Ingatkan Negara G20 Jangan Pesimis Hadapi Gejolak Ekonomi