7 BUMN Bergabung Bentuk Perusahaan Fintech PT Finarya, Pemilik Produk LinkAja
Adapun tujuh BUMN tersebut yaitu PT Telkomsel, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Tujuh badan usaha milik negara (BUMN) secara resmi telah membentuk perusahaan financial technology yang bernama PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Adapun tujuh BUMN tersebut yaitu PT Telkomsel, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
"Jadi tujuh BUMN ini, spin off bentuk PT Finarya ini. Ini akan menjadi penyelenggara payment QR code bank himbara nanti," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survey dan Konsultasi Kementerian BUMN kepada wartawan, Jakarta, Rabu (13/2).
-
Apa yang ditawarkan BRI ke PMI di Korea Selatan lewat E9pay? Kerjasama yang telah dimulai sejak tahun 2017 ini ke depan akan semakin diperluas, dimana Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Korea Selatan akan mendapatkan akses yang lebih lengkap atas seluruh layanan keuangan yang ditawarkan oleh BRI melalui jaringan E9pay.
-
Di mana e-meterai digunakan? E-meterai biasanya dihasilkan dan dikelola melalui platform elektronik atau perangkat lunak khusus yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga berwenang.
-
Apa itu Cash Management QLola by BRI? Fitur ini menawarkan kemudahan dalam mengelola keuangan perusahaan dengan praktis hanya melalui satu platform QLola by BRI. Dengan fitur ini, nasabah dapat memperoleh informasi keuangan, melakukan transaksi, hingga melakukan berbagai aktivitas layanan perbankan.
-
Bagaimana cara masyarakat menukar uang di layanan BI? Masyarakat yang ingin menukar uang di layanan BI diharuskan mendaftar terlebih dahulu secara online melalui situs Pintar.
-
Kenapa QLola by BRI hadir sebagai solusi cash management? Dalam menjalankan bisnis, ada banyak hal yang harus diatur demi kelancaran usaha. Salah satunya adalah monitoring keuangan bisnis yang sering kali terasa rumit karena banyaknya hal yang harus dihitung dan dikelola. Untungnya, kini pemilik bisnis maupun karyawan bisa melakukan pengelolaan keuangan yang lebih mudah dengan mengandalkan QLola by BRI.
Adapun kepemilikan sahamnya, Telkomesel memiliki porsi 25 persen, BRI 20 persen, BNI 20 persen, Bank Mandiri 20 persen, BTN 7 persen, Pertamina 7 persen dan Jiwasraya 1 persen.
Perusahaan ini dibentuk sebagai penyelenggara sistem pembayaran perbankan ke depannya mulai dari e-money hingga ke QR code. Yang pertama, perusahaan ini akan menggabugkan QR code dan e-money masing-masing bank untuk bisa menjadi sistem pembayaran yang sama.
Selama ini, masing-masing perbankan memiliki produk sistem pembayaran QR code. "Jadi nanti Maret, kita harapkan semua QR code sama, jadi promosinya bareng-bareng tidak perlu duplikasi, jadi lebih efisien," tegas Gatot.
Sampai saat ini Kementerian BUMN bersama dengan para pemilik saham BUMN fintech ini tengah mengajukan izin penyelenggaraan ke Bank Indonesia. "Sudah kita ajukan ke Bank Indonesia. Dan perusahaan ini nantinya menjadi anggota holding industri jasa keuangan," pungkas Gatot.
Sementara itu di kesempatan terpisah, Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan proses perizinannya memang tengah diproses.
"Sesuai ketentuan BI, pengajuan dilakukan oleh perusahaan BUMN yang bersangkutan dan saat ini tengah diproses tim perizinan. Pemrosesan izin akan mengacu pada ketentuan yang berlaku dan senantiasa memastikan terciptanya sistem pembayaran yang lancar, aman, efisien, dan andal, serta memperhatikan perlindungan konsumen," ucap Sugeng.
Baca juga:
Polemik Mahalnya Harga Avtur, Tiket Pesawat dan Dominasi Pertamina
Barata Indonesia Target Mulai Produksi Roda Kereta Tahun ini
PT DI Incar Kontrak Baru Pesawat CN235 dan NC212 dari Negara ASEAN & Nepal
Pertamina Klaim Harga Avtur Masih di Bawah Batas Atas Pemerintah
Pertamina Jamin Keuangan Aman Meski Harga Premium Turun
Jasa Marga Siapkan 4 Proyek Tol Baru di 2019
Pertamina Sebut Harga Elpiji 3 Kg Mahal Akibat Pengecer