Nasib Penjaja 'Uang Lebaran' Pinggir Jalan
Nasib Penjaja 'Uang Lebaran' Pinggir Jalan
Head to Head BI Vs Inang-Inang
Nasib Penjaja 'Uang Lebaran' Pinggir Jalan
Jalan Kalimalang sedang terik-teriknya. Mince sesekali menyeka keringat. Menggendong tas besar berisi uang-uang receh untuk dijajakan.
Uang yang dijual beragam. Mulai dari Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 hingga Rp75.000.
-
Dimana pasar yang ramai saat Lebaran? Pasar Tanah Abang selalu ramai dan jadi primadona warga. Suasana pasar terbesar di Asia Tenggara itu tampak penuh sesak oleh pengunjung yang sibuk memburu baju Lebaran.
-
Bagaimana tradisi angpao lebaran di Indonesia? Tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
-
Siapa yang jual rendang di Lebaran? Dewi Zuhriati atau ibunda dari Fuji juga memiliki bisnis yang tengah naik daun. Bisnisnya ini bergerak di bidang food & beverages. Ia menjual berbagai menu untuk lauk makan. Salah satu yang paling terkenal adalah rendang.
-
Kenapa Jenang Krasikan banyak di jual saat Lebaran? Pada musim lebaran, makanan ini banyak dijajakan pada pedagang makanan kecil. Kudapan ini menjadi salah satu makanan yang sering disajikan saat berkumpul bersama keluarga di rumah.
-
Apa simbol tradisi Lebaran? Baju baru untuk Lebaran memang sudah menjadi tradisi yang sangat populer di Indonesia. Bahkan menjadi simbol kebahagian dan kebersamaan setiap orang.
-
Apa yang laris di Lebaran? Di Indonesia, momen lebaran identik dengan mudik, baju dan mukena baru, berkumpul makan bersama keluarga di kampung halaman. Oleh karena itu, bisnis seperti busana muslim, mukena, hingga makanan tentunya akan laris manis diserbu masyarakat.
Mince adalah salah satu dari banyak Inang-Inang yang menjamur jelang Lebaran.
Inang-Inang adalah istilah penyedia jasa penukaran uang pinggir jalan.
Mengapa disebut Inang-Inang? Karena kebanyakan mereka wanita berasal dari Tanah Batak.
Untuk memulai bisnis ini, Mince dan inang-inang harus merogoh modal tidak sedikit. Modal mininumnya rata-rata mencapai Rp20 juta.
"Tukarnya di Kota, nanti ada yang koordinir. Kalau (menukar) di BI saya harus bolak-balik karena ada batas maksimumnya kan? Jadi kita lewat koordinator saja
ujar Mince saat berbincang dengan kami.
Namun, profesi 'musiman' Inang-Inang bukan tanpa risiko
Sederet risiko jasa tukar uang pinggir jalan, antara lain:
1. Risiko uang yang dijajakan palsu 2. Memancing jambret karena transaksi di pinggir jalan 3. Penukaran uang di pinggir jalan dikenakan biaya
BI SIAP HEAD TO HEAD
BI menyiapkan langkah antisipasi untuk mengatasi maraknya jasa tukar uang pinggir jalan. Begini skemanya.
BI akan memperbanyak layanan kas keliling untuk memudahkan masyarakat menukarkan uang ke pecahan kecil.
Jadi, di mana ada jasa tukar uang pinggi jalan, di situ BI membuka Layanan Kas BI.
Penjelasan dari Kepala Departemen Pengelolaan Keuangan BI, Marlison Hakim
Seorang ibu menukarkan uang pecahan kecil di Layanan Kas Penukaran Uang BI GBK, Senayan, Jakarta.
Selain kas keliling, BI menyediakan 5.066 titik penukaran pada bak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Masyarakat yang ingin menukar uang di layanan BI diharuskan mendaftar terlebih dahulu secara online melalui situs Pintar.