7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia, Ada yang Mirip Klenteng
Tak hanya untuk ibadah, gereja juga kerap dijadikan tempat wisata.
Tak hanya untuk ibadah, gereja juga kerap dijadikan tempat wisata.
- Mengenal Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon, Kenang Masa Jakarta Lepas dari Kerajaan Pajajaran
- Desa Wisata Gerabah di Bantul, Berikut Daya Tarik dan Fasilitasnya
- 7 Kota Wisata di Indonesia yang Paling Populer, Indah dan Memesona
- Menjelajah Desa Wisata Pronojiwo di Lumajang, Surga Wisata Berlatar Gunung Semeru
7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia, Ada yang Mirip Klenteng
7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia
Gereja merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari perayaan hari raya Natal. Mengingat, gereja merupakan rumah ibadah bagi umat Kristen.
Tak heran jika pada perayaan Natal, gereja tidak hanya di fungsikan menjadi tempat ibadah. Namun, sejumlah gereja-gereja tua juga dijadikan tempat wisata untuk menambah informasi bagi umat Kristen maupun agama lainnya.
Berikut daftar gereja tertua di Indonesia:
1. Gereja Santa Maria de Fatima
Gereja Santa Maria de Fatima atau Gereja Ricci merupakan salah satu gereja bersejarah di Indonesia yang sekilas terlihat seperti klenteng.
Ini dikarenakan gereja yang terletak di daerah pecinan Glodok, Jakarta Barat ini dibangun dengan arsitektur khas Fukien atau China Selatan yang akrab dengan dominasi ornament berwarna merah, kuning, dan emas.
Gereja yang menjadi tempat ibadah umat Katholik ini dibangun pada abad ke-19 tepatnya pada tahun 1954 oleh seorang kapten keturunan Tionghoa bermarga Tjioe.
Nama gereja ini diambil dari cerita penampakan Bunda Maria kepada tiga anak gembala di Fatima, Portugal.
"Berdasarkan tahun berdiri, sejarah, serta arsitekturnya yang unik, gereja bersejarah di Indonesia yang satu ini kemudian ditetapkan oleh pemerintah sebagai bangunan cagar budaya Tionghoa semenjak tahun 1972," tulis Traveloka dikutip di Jakarta, Senin (25/12).
2. Gereja Blenduk
Gereja Blenduk atau yang memiliki nama asli GPIB Immanuel ini menjadi bangunan bersejarah penting bagi masyarakat kota Semarang, Jawa Tengah.
Selain menjadi rumah ibadah, Gereja ini menjadi destinasi wisata di kawasan Kota Lama Semarang yang bersejarah.
Dalam sejumlah literatur, Gereja Blenduk dibangun pada tahun 1753, atau pada masa penjajahan Belanda. Gereja tertua di Jawa Tengah ini memiliki gaya arsitektur Neo-Klasik dan sebuah alkitab berbahasa Belanda yang pernah diterbitkan pada tahun 1784.
"Keduanya menjadi daya tarik utama para wisatawan yang pergi mengunjungi gereja tersebut untuk liburan Natal," ungkap Traveloka.
3. Gereja Hati Kudus Yesus
Gereja Hati Kudus Yesus atau dikenal dengan Gereja Ganjuran ini merupakan gereja tertua di Bantul.
Gereja yang terletak di daerah Ganjuran ini didirikan pada tahun 1924 oleh keluarga Schmutzer yang pernah memiliki pabrik gula di wilayah tersebut.
"Berjalan-jalan di komplek gereja tertua dan bersejarah di Indonesia ini, kamu bisa melihat berbagai relief yang mirip seperti relief Candi Borobudur lengkap, Gua Maria berarsitektur Jawa, hingga Candi Hati Kudus Yesus," sebut Traveloka.
4. Gereja Katedral Santo Petrus
Gereja ini juga dikenal sebagai Gereja Katedral Bandung, yang merupakan gereja tertua di Bandung dan memiliki gaya arsitektur neo-Gothic akhir.
Gereja Katedral bandung dibangun pada tahun 1921 silam. Salah satu gereja tertua di Indonesia ini dirancang oleh Charles Prosper Wolff Schoemaker dan diberi nama St Franciscus Regis.
"Dari mulai berdiri hingga sekarang, gereja tertua ini masih aktif menjalankan kegiatan keagamaan dan memfasilitasi jemaat yang datang untuk merayakan perayaan besar umat Nasrani," kata Traveloka.
5. Gereja Immanuel
Gereja ini terletak di seberang Stasiun Gambir, Jakarta Pusat ini selesai dibangun pada tahun 1839.
Gereja ini memiliki arsitektur serambi persegi empat dengan pilar-pilar paladin dengan balok mendatar.
Pilar paladian ini merupakan bagian dari arsitektur gaya klasisisme abad ke-18 yang menonjolkan simetri serta perbandingan harmonis. Tak heran, jika Gereja Immanuel menjadi tujuan wisata di DKI Jakarta.
6. Gereja Ayam, Jakarta Pusat
Dijuluki "Gereja Ayam" dikarenakan gereja bersejarah yang bangunan aslinya telah berdiri sejak 1850 ini memiliki penunjuk arah mata angin pada bagian puncaknya yang berbentuk ayam.
Arsitektur unik dari gereja dengan nama resmi Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Pniel ini merupakan hasil rancangan Ed Cuypers dan Hulswit yang memadukan gaya arsitektur berlanggam Portugis dan Italia.
Pada awalnya, gereja ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan beribadah penghuni panti jompo yang dibangun pemerintah Belanda. Pada 1913, bangunan gereja diperluas dan selesai pada 1915 silam.
7. Gereja Kepanjen
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria atau yang dikenal sebagai Gereja Kepanjen merupakan salah satu gereja tua di kota Surabaya.
Dibangun pada tahun 1899, pembangunan tempat ibadah umat Nasrani ini dibantu oleh arsitek W. Westmaas dan diresmikan pada tahun 1900.
Berkat arsitekturnya yang indah, Gereja Kepanjen pernah mendapatkan penghargaan dari komunitas Pelestarian Arsitektur Surabaya pada tahun 1996 silam. Menariknya, Gereja tua dan bersejarah di Indonesia ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Walikota Surabaya pada tahun 1998.