Inilah Gereja Tertua di Gaza, Catatan Sejarah Membuktikan
Dalam serangkaian serangan Israel ke Jalur Gaza, dampaknya sangat merugikan banyak bangunan, salah satu gereja tertua di Gaza yakni Gereja Santo Porphyrius.
Dalam serangkaian serangan Israel ke Jalur Gaza, dampaknya sangat merugikan banyak bangunan. Salah satu gereja yang terdampak adalah Gereja Santo Porphyrius, yang diakui sebagai gereja tertua ketiga di dunia.
Inilah Gereja Tertua di Gaza, Catatan Sejarah Membuktikan
Pastor Hanna Maher, yang keluarganya masih terjebak di Gaza, dalam upayanya mencari keluarganya ketika Gaza dilanda konflik.
Saat Gaza memasuki masa konflik intensif, keluarga Pastor Maher mencari perlindungan di Gereja Santo Porphyrius.
Sayangnya, gereja ini menjadi target serangan udara Israel pada 19 Oktober, mengakibatkan kerusakan parah dan menewaskan sejumlah orang yang sedang berlindung di dalamnya.
-
Ditemukan dimana gerbang tertua Israel? Sebuah gerbang kota tertua di Israel baru-baru ini ditemukan di kawasan industri modern yang dipenuhi pabrik dan mesin modern.
-
Kapan gerbang tertua Israel ditemukan? Sebuah gerbang kota tertua di Israel baru-baru ini ditemukan di kawasan industri modern yang dipenuhi pabrik dan mesin modern.
-
Dimana gereja tersebut ditemukan? Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman.
-
Apa yang ditemukan di buku sejarah gereja? Di dalam buku sejarah tersebut, terdapat foto-foto para pendeta yang pernah memimpin para jemaah di sana.
-
Mengapa mosaik di Gaza ditemukan? Mosaik ini ditemukan seorang petani Palestina yang tengah mencoba menanam pohon baru di tanahnya. Menurut REUTERS (19/9/2023), Salman al-Nabahin menemukan peninggalan arkeologi tersebut saat bekerja di kebun zaitunnya di kamp pengungsi Bureij, sekitar satu kilometer (0,5 mil) dari perbatasan dengan Israel.
-
Dimana gereja abad pertengahan itu ditemukan? Pada pertengahan Februari lalu, para arkeolog di Venesia, Italia, menemukan gereja abad pertengahan yang telah lama hilang di Piazza San Marco.
1. Peninggalan Penyebar Kristen Ortodoks
Gereja Santo Porphyrius, yang terletak di Zaytun merupakan kota tua Gaza, menjadi salah satu aset bersejarah yang memegang posisi istimewa sebagai gereja tertua ketiga yang masih aktif digunakan oleh umat Kristen Ortodoks.
Arsitektur Gereja Santo Porphyrius menarik perhatian dengan bentuk persegi panjangnya yang memiliki kubah setengah lingkaran, dan akses jalan masuk yang unik terletak di bawah tanah.
Porphyrius datang ke Gaza dari Salonica, kota tua yang dikelilingi oleh delapan gerbang, pada usia 45 tahun.
2. Lahirnya Gereja Porphyrius
Pada Mei 402 M, Porphyrius memulai penghancuran kuil-kuil dan berhala di Gaza, dengan tindakan pertamanya mengenai Kuil Marneion yang didirikan oleh Kaisar Hadrian untuk menghormati dewa pertanian, Zeus Marnas.
Uskup Porphyrius meninggal pada 26 Februari 420 M, dan jasadnya dikebumikan di Gaza.
Lima tahun setelah kematiannya, para pengikutnya mendirikan gereja kecil yang kemudian berkembang menjadi Gereja Santo Porphyrius.
3. Renovasi Gereja
Seiring waktu, pada tahun 1856, gereja ini mengalami renovasi tambahan, di mana bentuk arsitektur dari era Perang Salib tetap dijaga dengan cermat, sementara kompleks gereja sedikit diperluas. Namun, sejak pecahnya Perang Enam Hari pada tahun 1967, gereja ini menjadi target serangan Israel.
Gereja Santo Porphyrius mengalami kerusakan berulang kali akibat serangan udara Israel, merusak bangunan bersejarah dan mencuri banyak artefak berharga.
Dalam gelombang konflik yang terus menerus antara Palestina dan Israel,
Gereja Santo Porphyrius telah menjadi saksi bisu dari serangkaian serangan Israel yang tak berujung sejak abad ke-12.
Meskipun gereja ini adalah tempat ibadah Kristen Ortodoks Yunani, sejarahnya mencatat bahwa gereja ini juga menjadi tempat berlindung bagi penduduk Muslim dan Kristen.
Bahkan, selama serangan Israel ke Gaza pada musim panas tahun 2014, Gereja Santo Porphyrius kembali menjadi tempat perlindungan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan.
Gereja tertua di Indonesia dimana?
Gereja Katedral Santo Petrus di Bandung. Dikenal juga dengan nama Gereja Katedral Bandung, Gereja Katedral Santo Petrus ini merupakan rancangan dari Ir. Charles Proper Wolff Schoemaker dengan gaya arsitektur neo-Gothic akhir.
Kapan Gereja pertama kali berdiri?
Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi). Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1–4).
Gereja terbesar di dunia terletak dimana?
Gereja Terbesar di Dunia dengan Arsitektur Menawan Berlokasi di Vatikan gereja ini memiliki luas mencapai 15.160 M2, menjadikannya bagunan gereja terbesar di dunia yang mampu menampung hingga 60.000 orang.