Gereja Tak Dikenal dari Abad Ke-10 Ditemukan, Denah Lantainya Didesain Unik untuk Pemakaman
Gereja tua ini ditemukan ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL), Jerman.
Gereja Tak Dikenal dari Abad Ke-10 Ditemukan, Denah Lantainya Didesain Unik untuk Pemakaman
Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman. Bangunan batu sepanjang 30 meter ini memiliki denah lantai yang sebelumnya tidak pernah diketahui.
Sumber: Arkeonews
Pada tahun 2021, terdapat seorang relawan yang menarik perhatian para ahli di LWL terhadap temuan konsentrasi fragmen batu kapur di padang rumput sungai di sebelah timur Erwitte. Pada tahun yang sama, pemeriksaan terhadap struktur batu tersebut dipastikan akan terancam hancur oleh bajak, namun secara mengejutkan tiba-tiba ditemukan sebuah struktur bangunan batu berukuran besar.
Sumber: Arkeonews
-
Dimana gereja abad pertengahan itu ditemukan? Pada pertengahan Februari lalu, para arkeolog di Venesia, Italia, menemukan gereja abad pertengahan yang telah lama hilang di Piazza San Marco.
-
Siapa yang dimakamkan di gereja abad pertengahan? Bini mengatakan kepada surat kabar Italia Il Gazzettino, tujuh orang dimakamkan bersama-sama - seorang anak berusia sekitar delapan tahun, seorang wanita dan lima orang dewasa lainnya.
-
Apa yang ditemukan di gereja abad pertengahan? Selain makam, para arkeolog juga menemukan reruntuhan dinding dan lantai gereja San Geminiano.
-
Dimana pemakaman kuno ditemukan? Pemakaman ini terletak di lapangan di halaman Kastil Fonmon, dekat ujung landasan pacu bandara Cardiff.
-
Mengapa makam kuno ini unik? Salah satu keunikan pemakaman ini adalah liang lahat menghadap ke selatan dan barat, bukan utara.
-
Mengapa makam kuno itu ditemukan? Ini pertama kalinya makam ditemukan di desa pertanian pertama yang terletak di wilayah yang diduduki sebelah barat Mexico Citu pada ketinggian 2.416 meter di atas permukaan laut.
Setelah dilakukan penggalian lebih lanjut pada tahun 2022 hingga 2023, secara jelas para ahli memberikan keterangan bahwa struktur ini merupakan sisa-sisa terakhir gereja dengan denah unik di Westphalia.
Temuan ini merupakan temuan yang sangat tidak terduga karena sumber tertulis untuk sebuah gereja tidak ditemukan sama sekali di lokasi ini. Laporan paling awal menyebutkan bahwa permukiman disekitar gereja ini berasal dari abad ke-11. Namun, laporan ini hanya menyebutkan dusun “Osthem” tanpa adanya keterangan terkait bangunan gereja.
Foto: LWL
Dr.Eva Cichy dari Arkeologi LWL Olpe sekaligus manajer penggalian mengatakan bahwa gereja ini dibangun kembali setelah lahan sebuah pertanian yang berumur jauh lebih tua dihancurkan. Selain itu, ditemukan juga bukti adanya permukiman di lokasi ini sejak zaman Kekaisaran Romawi.
Sumber: Arkeonews
Dari analisis yang dilakukan pada temuan keramik di gereja ini memberikan keterangan bahwa penanggalan 14C pertama dan perbandingan dengan denah lantai lainnya di gereja ini menunjukan bahwa bangunan gereja ini berasal dari sekitar tahun 900 Masehi. Denah lantai yang sepenuhnya tidak dicatat pada periode ini bukanlah hal yang aneh di Westphalia. Gereja-gereja baru biasanya dibangun diatas gereja-gereja pendahulunya. Dengan demikian, struktur denah lantai gereja yang lama sering kali sebagian besar dihancurkan atau hanya sebagian yang digunakan.
“Untuk mengklasifikasikan dan menentukan tanggal gedung gereja dengan lebih dekat, kami tidak hanya mengandalkan temuan yang berarti tetapi juga hasil ilmiah.”
Prof.Dr.Michael Baales, kepala cabang Olpe.
Sumber: Arkeonews
Gereja yang baru ditemukan ini terdiri dari aula seluas 8,40 meter dengan wilayah paduan suara berbentuk persegi panjang disebelah timur. Ruang tambahan di sebelah timur paduan suara disebut sebagai gedung puncak paduan suara yang berbentuk tidak jelas. Ruangan ini mungkin direncanakan dibuat sebagai kapel atau tempat pemakaman.
Foto: LWL/L. Cramer/E. Cichy
“Denah seperti itu sejauh ini unik di Westphalia, tetapi bangunan gereja serupa juga diketahui, misalnya dari gereja perguruan tinggi di Bonn-Vilich dan Niedermünster di Regensburg,” lapor kepala arkeolog LWL Prof. Dr. Michael Rind.
Para ahli meyakini bahwa gereja di Eikeloh mungkin telah selesai dibangun pada masanya, seperti yang ditunjukan oleh sisa-sisa struktur dan peluasan tambahan diselatan. Namun, bangunan ini mungkin ditinggalkan setelah beberapa saat adanya rencana pembongkaran sebelum abad ke-12.