Ada 1,07 Juta Turis Asing Liburan ke Indonesia di September 2023
Secara tahunan jumlah wisman yang datang ke Indonesia mengalami kenaikan 52,76 persen (yoy).
Secara tahunan jumlah wisman yang datang ke Indonesia mengalami kenaikan 52,76 persen (yoy).
Ada 1,07 Juta Turis Asing Liburan ke Indonesia di September 2023
Ada 1,07 Juta Turis Asing Liburan ke Indonesia di September 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 1,07 juta di bulan September 2023.
Jumlah ini turun 5,51 persen dibandingkan Agustus 2023 (mtm).
Meski begitu, secara tahunan jumlah wisman yang datang ke Indonesia mengalami kenaikan 52,76 persen (yoy).
- 978.000 Turis Asing Kunjungi Indonesia Selama Oktober 2023, Paling Banyak dari Malaysia
- KPAI Surati Heru Budi Minta TK Gudang Peluru Tak Digusur, Ini Alasannya
- 5 September 1949: Wafatnya Wolter Mongisidi, Pahlawan Pejuang Kemerdekaan RI
- 3 September: Peringatan Hari Palang Merah Indonesia, Berikut Sejarah dan Tujuannya
"Namun, jumlah ini mengalami kenaikan 52,76 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/11).
Pudji merinci, jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada September 2023 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia sebesar 14,22 persen.
Disusul, Australia 13,09 persen, dan Singapura 10,72 persen.
Secara kumulatif, kunjungan wisman pada Januari hingga September 2023 meningkat 143,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Peningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai Bali dan Soekarno Hatta, masing-masing meningkat sebesar 230,12 persen dan 142,01 persen.
Setali tiga uang, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada September 2023 mencapai 53,02 persen.
Mengalami kenaikan 3,00 poin (yoy) dan naik 0,56 poin (mtm).
merdeka.com
Kemudian, TPK hotel nonbintang pada September 2023 mencapai 24,82 persen, naik 1,43 poin (yoy).
Namun, mengalami penurunan 0,66 poin (mtm).
"Sementara itu,
rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami penurunan sebesar 0,02 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,62 hari,"
pungkas Pudji.