Ada PPKM, BPS Catat Mobilitas Masyarakat Februari Turun 23 Persen
BPS merilis perkembangan mobilitas masyarakat di tengah penerapan kebijakan pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Hingga Februari 2021, tercatat mobilitas masyarakat masih melambat, di angka -23 persen. Angka ini tercatat turun dari Januari 2021 di mana penurunannya mencapai -24,3 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan mobilitas masyarakat di tengah penerapan kebijakan pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Hingga Februari 2021, tercatat mobilitas masyarakat masih melambat, di angka -23 persen. Angka ini tercatat turun dari Januari 2021 di mana penurunannya mencapai -24,3 persen.
"Kita lihat, misalnya di tempat perdagangan, ritel dan rekreasi, di bulan Januari menurun lebih dalam dibanding bulan November dan Desember 2020, meskipun di Februari ini ada kecenderungan mulai meningkat dibanding Januari 2021," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis BPS, Senin (1/3).
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Kenapa PPPK diperkenalkan? Konsep PPPK diperkenalkan sebagai upaya untuk memberikan fleksibilitas dalam perekrutan pegawai bagi instansi pemerintah, memungkinkan mereka untuk menanggapi kebutuhan mendesak atau kebutuhan khusus tanpa melalui proses seleksi dan penerimaan PNS yang lebih panjang dan rumit.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
Suhariyanto melanjutkan, aktivitas di beberapa lokasi mendadak ramai di saat hari libur nasional, misalnya saat Imlek. "Penurunan ini berdampak bisa dilihat di sektor pariwisata dan transportasi baik angkutan udara, laut maupun kereta api," ujarnya.
Selanjutnya
Sementara, di sektor lain seperti tempat belanja kebutuhan sehari-hari, mobilitas masyarakat terpantau naik meskipun masih minus, dari -8,6 persen menjadi -6,3 persen. Begitu pula dengan mobilitas di tempat transit yang meningkat dari -37,4 persen menjadi -36,6 persen.
Sementara di taman, mobilitasnya semakin menurun dari -20,5 persen menjadi -25,5 persen. Demikian pula di tempat kerja yang menurun dari -27,3 persen menjadi -29,6 persen.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)