ADB Setujui Pinjaman Rp4,22 Triliun Pulihkan Sulteng Pasca Bencana
Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman USD 297,75 juta atau Rp 4,22 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pekerjaan umum dan transportasi di Sulawesi Tengah, yang tahun lalu dilanda gempa berkekuatan 7,4 dengan ribuan korban jiwa serta hancurnya harta benda dan penghidupan.
Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman USD 297,75 juta atau Rp4,22 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pekerjaan umum dan transportasi di Sulawesi Tengah, yang tahun lalu dilanda gempa berkekuatan 7,4 dengan ribuan korban jiwa serta hancurnya harta benda dan penghidupan.
"ADB terus berkomitmen membantu warga Sulawesi Tengah untuk bangkit kembali selepas bencana. Pinjaman ini akan membantu pemerintah melaksanakan rencana induknya untuk melakukan rehabilitasi dan pemulihan berdasarkan prinsip membangun kembali secara lebih baik," ujar Direktur ADB untuk Divisi Pembangunan Perkotaan dan Air untuk Asia Tenggara, Vijay Padmanabhan melalui keterangan resminya, Rabu (26/6).
-
Kapan Gedung Bank Indonesia di Aceh didirikan? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
-
Bagaimana ciri khas bangunan Gedung Bank Indonesia di Aceh? Ciri khas bangunan ini yaitu terdapat 3 bagian gedung, bangunan induk berada di tengah lalu diapit oleh dua bangunan di sebelah kiri dan kanannya.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Dimana Gedung Bank Indonesia di Aceh berada? Salah satu bangunan penuh sejarah di Kota Aceh, yaitu Gedung Bank Indonesia yang dibangun pada masa kolonial Belanda.
-
Bagaimana Gedung De Javasche Bank dibangun? Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos Gedung De Javasche Bank atau sekarang yang dikenal sebagai Bank Indonesia adalah bangunan warisan kolonial Belanda yang sampai sekarang masih berdiri kokoh di Kota Medan.
Seperti diketahui, gempa bumi di Sulawesi Tengah pada September 2018 menimbulkan longsor, tsunami, dan likuifaksi tanah yang berdampak terhadap lebih dari 1,4 juta jiwa di daerah tersebut. Bencana tersebut merenggut nyawa 2.018 orang, melukai 4.438 orang, dan menjadikan 200.000 orang kehilangan tempat tinggalnya.
Lebih dari 1.300 orang dinyatakan hilang. Menurut perkiraan pemerintah, kerugian ekonomi dari bencana tersebut mencapai $1,7 miliar, sebagian besar karena kerusakan parah terhadap perumahan, pasokan air, irigasi, jalan, jembatan, bandar udara, dan infrastruktur pelabuhan.
Pembiayaan baru ini mencakup dua komponen. Komponen pertama akan membantu pemerintah membangun, merehabilitasi, dan meningkatkan fasilitas pendidikan dan pemasok air, termasuk pengolahan dan distribusi air, sesuai dengan standar ketahanan bencana yang lebih baik.
Komponen ini juga akan meningkatkan infrastruktur sumber daya air di Provinsi Sulawesi Tengah dengan membangun kembali sistem irigasi Gumbasa, meningkatkan sistem pemasok air baku PASIGALA, dan membangun struktur pelindung pantai guna mencegah erosi lebih lanjut dan banjir pasang atau rob. Komponen tersebut juga akan mencakup pemasangan instrumen hidrometeorologis untuk mengelola aliran air di sepanjang daerah aliran sungai.
Komponen yang kedua akan membantu rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur bandar udara dan pelabuhan guna meningkatkan keamanan dan mendorong perkembangan ekonomi provinsi ini. Secara khusus, pinjaman tersebut akan merehabilitasi pelabuhan yang rusak di Pantoloan, Donggala, dan Wani, meningkatkan kapasitas operasi, serta mendukung pembuatan rencana tanggap darurat pada masing-masing pelabuhan itu.
Pinjaman ini juga akan membiayai perbaikan dan rekonstruksi landasan pacu dan terminal di Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri di Palu dengan rancangan yang tahan bencana, serta memperkuat kesiapsiagaan bencananya.
Sebelum pembiayaan yang baru ini, ADB telah menyetujui pinjaman bantuan darurat USD 500 juta bagi Lombok dan Sulawesi Tengah pada bulan November 2018 guna mendukung kegiatan pemulihan jangka pendek sesegera mungkin, termasuk penyediaan tempat tinggal dan sekolah sementara, serta bantuan penghidupan.
Pada Oktober 2018, ADB juga menyetujui hibah USD 3 juta, yang dibiayai dari Asia Pacific Disaster Response Fund, untuk membantu korban bencana. Pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi melalui pembiayaan baru ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah dan para mitra pembangunan.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Pada 2018, ADB memberikan komitmen pinjaman dan hibah baru senilai $21,6 miliar. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
Baca juga:
Bos ADB Puji Pengelolaan Ekonomi Presiden Jokowi
ADB Hibahkan Rp14,2 M Untuk Kerjasama Ekonomi Indonesia-Timor Leste
Pemerintah Ajukan Pinjaman Rp4,25 Triliun ke ADB Pulihkan Sulteng Pasca Gempa
Bangun PLTP Dieng dan Patuha, Geo Dipa Tarik Utang Rp4,2 Triliun dari ADB
Imbas Perang Dagang, Ekonomi Asia Diprediksi Melambat di 2019
ADB prediksi defisit transaksi berjalan capai 2,6 persen di 2018